Games

Kalian Kudu Main Game Klasik ‘LSD: Dream Emulator’ di PS1 yang Trippy Abis

LSD: Dream Emulator dan tangkapan layar seseorang memainkan gamenya

Saat pertama kali mendengar LSD: Dream Emulator, kalian mungkin akan mengira game ini ada kaitannya dengan obat psikedelik. Padahal tidak. Akan tetapi, LSD: Dream Emulator memang sangat aneh dan memberikan sensasi trippy kepada para pemain.

Dalam adegan pembuka, game PlayStation rancangan Osamu Sato menampilkan beberapa gambar kaleidoskop trippy yang bergerak cepat mengikuti iringan musik elektronik hingga akhirnya berhenti pada tulisan “In Linking, the Sapient Dream”.

Videos by VICE

Dalam game, pemain akan menjelajahi alam mimpi yang berubah-ubah dan makin lama makin aneh. Tugas mereka cuma jalan-jalan dan merasakan semua pengalaman yang ditemui di dalamnya. Bisa dibilang LSD: Dream Emulator cukup mirip seperti game simulator terbaru, terutama yang lebih condong pada situasi horor dan surreal. Game keluaran 1998 ini banyak digemari, dan bisa dimainkan melalui emulator konsol. Namun, LSD: Dream Emulator hanya tersedia dalam bahasa Jepang.

Pekan lalu, situs Kotaku mengumumkan dua peretas ROM dengan julukan “Mr. Nobody” dan “ArcaneAria” telah mengunggah terjemahan bahasa Inggris yang bisa di- patch ke dalam game. Dengan begitu, kalian bisa memainkannya dalam bahasa Inggris. Kalian tentu harus memiliki salinan asli game, meski sebenarnya patch juga bisa dimasukkan ke dalam ROM emulator yang sudah tersedia. Tapi ingat, ini ilegal.

Osamu Sato adalah sosok misterius dalam industri video game. Dia telah menciptakan sejumlah permainan yang mendorong batas-batas dan melampaui daya pikir manusia. Beberapa karyanya mengerikan, tapi ada juga yang menarik. Selain LSD: Dream Emulator, Osamu juga mengembangkan Eastern Mind: The Souls of Tong-Nou dan sekuelnya Chu-Teng. Maksud game LSD: Dream Emulator sulit dipahami. Lelaki yang memulai karier sebagai musisi itu sudah lama meninggalkan dunia pengembangan game, tetapi baru-baru ini dia merilis lagu dan video klip baru yang memiliki gaya serupa seperti intro LSD: Dream Emulator.

Saat pertama kali saya memainkan game ini, saya melewati sebuah rumah sederhana menuju deretan apartemen gelap dan kumuh di sebelah jalan layang. Setelah itu, saya memasuki ladang hijau dengan lubang di tengahnya dan kemudian pindah ke hamparan hijau berkabut penuh rambu raksasa tak masuk akal yang menunjuk ke segala arah.

Ketika mimpi berakhir, pengalamanku diberi nilai “downer” dalam bagan penuh teka-teki di bagian akhir. Dalam percobaan kedua, mimpi di hari pertama membawaku ke sebuah lahan pertanian atau peternakan, lalu pindah ke ladang penuh miniatur monumen dunia. Mimpinya berakhir pada dataran tinggi hutan di langit yang dihubungkan jembatan kayu. Saya jatuh dari jembatan, dan gamenya dinilai “dynamic”.

Kalian juga harus mencoba LSD: Dream Emulator, dan rasakan sendiri pengalaman aneh bin ajaib di dalam game.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US