News

Gamer Dota Terhebat Sedunia Terancam AI yang Makin Jago

Kecerdasan Buatan semakin berkembang. Di saat Siri dan Alexa bertugas untuk melakukan hal-hal spesifik seperti menyalakan musik atau memberi tahu kondisi cuaca, ada robot yang bisa menyaingi gamer terbaik di dunia.

Penelitian ini bersumber dari penciptaan “general intelligence” atau kecerdasan umum buatan. AI dengan general intelligence bisa mempelajari dan melakukan tugas baru seperti manusia.

Videos by VICE

Para peneliti di OpenAI, perusahaan nirlaba yang didanai oleh orang-orang penting di Silicon Valley seperti Elon Musk dan Peter Thiel, percaya bahwa video game adalah jalur yang tidak biasa untuk mencapai general intelligence — khususnya untuk game Dota 2.

OpenAI yakin kalau mereka bisa melatih AI untuk bermain Dota 2, maka kecerdasan buatan ini juga bisa diajarkan untuk menyelesaikan berbagai masalah lainnya.

“Misalnya, kamu memiliki pencarian besar saat bermain catur, dan kamu hanya perlu menyiasati lebih banyak langkah daripada yang bisa dipikirkan manusia,” kata Greg Brockman, CTO dan Co-Founder OpenAI, kepada VICE News. “Beda masalahnya kalau bermain game seperti Dota. Dunianya terus berjalan dan ada jutaan variabel, sehingga kamu tidak bisa menyiasati langkah mana yang harus diambil selanjutnya. Karena itu, kamu butuh sesuatu yang menyerupai intuisi manusia.”

Pada akhirnya, OpenAI kalah dari semua pertandingan melawan tim profesional. AI tersebut mengambil keputusan yang sangat aneh yang bisa saja tidak diprogram oleh pengembang. Namun, bukan AI namanya kalau mereka melakukan itu. Kecerdasan buatan ini berlatih main game dari kekeliruan.

Lima bulan lalu, bot tersebut tidak dapat mengalahkan lima orang yang secara acak ditemukan di jalanan. Dan sekarang, bot mereka bisa mengalahkan pemain yang posisinya ada di 99,95 persentil. OpenAI mengatakan kalau kecerdasan buatannya akan kembali ke kompetisi pro-gaming tahun depan dan berusaha mengalahkan juara dunia.

Saksikan dokumenter VICE mengenai pengembangan kecerdasan buatan melawan gamer di tautan awal artikel ini.

Artikel dan dokumenter ini pertama kali tayang di VICE News Tonight