Gara-Gara Lockdown Corona, Banyak Perselingkuhan Terungkap

Stock image of couple. Getty Images.

Sejak peraturan lockdown diberlakukan, pasangan suami istri menghabiskan lebih banyak waktu bersama di rumah. Berprofesi sebagai pengacara perceraian, Mitch Gordon semakin sering menerima panggilan dari orang-orang yang mendapati pasangan berselingkuh.

“Tukang selingkuh mulai terkuak kedoknya,” ujar Gordon dari Chicago. “Beberapa menelepon dan bilang, ‘Awalnya sempat ragu, tapi tidak menemukan apa-apa. Dan sekarang ternyata beneran.’”

Videos by VICE

Para pengacara menerangkan semakin lama waktu yang dihabiskan bersama, maka semakin sulit pula bagi mereka untuk menyembunyikan rahasia dari pasangan. Begitu terungkap, pasangan tak mau lagi hidup bersama meski di tengah pandemik sekalipun.

“Ketika kamu menghabiskan banyak waktu bersama, peluang rahasia terbongkar semakin besar,” tutur pengacara Robert Wallack di New York. “Mau itu perselingkuhan atau masalah keuangan, seseorang akan berpikiran, ‘Aku sudah pasrah, tidak mau ngurusin ini lagi.’”

Beberapa pengacara berurusan dengan klien yang baru menyadari pasangannya kecanduan sesuatu, dan ketergantungannya tambah parah sekarang. Mereka bilang susah untuk menyembunyikan sudah berapa botol yang ditenggak selama di rumah. Menurut pengacara Karen Rosenthal dari New York, tidak gampang menutup-nutupi film porno yang ditonton selama terkurung di rumah bersama pasangan.

“Mereka semakin sering diawasi,” Laura Sell, mitra pengelola praktik hukum di McKinley Irvin Family Law, saat diwawancarai VICE News. Sejumlah pengacara di tempatnya bekerja menangani kasus yang terungkap setelah lockdown. “Mereka lebih sadar cara orang menghabiskan waktunya.”

Salah satu calon klien Gordon menceritakan suaminya sering beralasan ada rapat penting di kantor.

Peluang untuk mengecek perangkat elektronik pasangan juga semakin besar. Beberapa tak sengaja ketangkap basah karena mereka berbagi komputer atau menonton sesuatu pada satu layar. Gordon berujar ada klien yang tahu pasangannya selingkuh ketika anak mereka main iPad. Ada pesan masuk dengan emoji cium.

Wallack menjuluki fenomena ini sebagai “cross-pollination”.

“Orang menggunakan komputer setelah pasangan dan melihat aktivitas mereka di internet,” terang Wallack. Kliennya baru-baru ini melihat riwayat online banking pasangan, dan menyadari selama ini uang mereka tidak sebanyak yang dikira.

Sementara itu, Rosenthal lebih frontal. “Mereka memperhatikan gerak-geriknya,” jelasnya. “Mereka menguping. Rahasia bisa terbongkar karena mereka kayak, ‘Kenapa kamu lama banget di kamar mandi?’ Paham maksudnya, kan? Orang tidak sebodoh itu.”

Walaupun begitu, sebagian besar pengacara mengutarakan panggilan dari calon klien tidak melonjak besar. Ketidakpastian selama pandemi corona sudah bikin mereka pusing, sehingga tidak mau menambah beban dengan proses hukum.

Selain itu, mereka akan kesulitan mengajukan perceraian kalau di rumah terus. Menelepon pengacara jadi susah, dan pasangan lambat laun menyadari akan diceraikan.

“Ada laki-laki yang mengajukan perceraian, dan meneleponku sambil bersembunyi. Mungkin dia ngumpet di lemari,” Gordon mengingat-ingat. “Ngomongnya bisik-bisik.”

Pengajuannya pun tidak bisa langsung diproses. Pengadilan Seattle takkan mengadakan persidangan setidaknya sampai Juni. Di New York, warga dilarang melakukan pengajuan tidak penting — seperti perceraian.

Semua pengacara yang menjadi narasumber VICE News sudah mengantisipasi adanya lonjakan begitu perintah lockdown dicabut dan pandemi berakhir. Tak peduli berapa lama waktu yang dihabiskan bersama di rumah, hubungan yang sudah goyah pada akhirnya akan bubar juga.

“Kami bergurau kira-kira pandemi akan mempererat hubungan,” kata pengacara Lucia Levias di Seattle, “atau mereka justru akan langsung ke pengadilan setelah buka lagi.”

Tak semua klien mereka membongkar hubungan gelap pasangannya di tengah pandemi corona. Pengacara Scott Orgel di New York membeberkan hubungan yang terungkap sudah berakhir, dan semua orang yang terlibat terjebak di rumah.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US