Game legendaris Grand Theft Auto V bisa diunduh gratis di situs Epic Games Store khusus buat periode 15 Mei hingga 21 Mei 2020. Promosi ini beneran tanpa biaya (klaimnya sih gitu), tawaran yang menarik tentu, karena GTA V lazimnya dibanderol US$30. Siapapun yang mampir ke toko online milik Epic selama periode promo dipersilakan mengunduh game tersebut cuma-cuma.
Epic sendiri, yang reputasinya menanjak berkat Fortnite, serius ingin memosisikan diri menjadi pesaing Steam, penguasa platform pasar game PC. Sayangnya, kombinasi informasi “GTA V+Gratis” menarik perhatian gamer di seluruh dunia. Hanya dalam hitungan menit setelah game tersebut benar-benar bebas biaya, situs Epic langsung anjlok. Akun Twitter resmi Epic buru-buru meminta maaf, sembari berjanji menangani beban server yang tak kuat mengatasi lonjakan kunjungan. Apa daya, permintaan maaf itu tak bisa menghindarkan chaos yang terlanjur muncul.
Videos by VICE
Tampaknya game-game kesohor bikinan developer Rockstar sedang ngetren dipakai buat menarik perhatian konsumen. Promosi Epic ini menyusul kebijakan Microsoft yang sebelumnya menggratiskan download Red Dead Redemption 2 bagi pengguna layanan Xbox Game Pass awal bulan ini.
Netizen, yang sebagian merasa zonk karena terlanjur berharap game gratis malah dapat tampilan situs down, menumpahkan rasa frustrasi mereka pada Epic di Twitter. Tentu saja, lewat meme dan guyonan nyelekit. Kata kunci “GTA V” jadi trending topic global, dan mayoritas berisi olok-olok buat Epic. Twit dari Epic berisi promo GTA bakal gratis hingga 21 Mei kini sudah dihapus.
Sejak dirilis pertama kali pada 2013 di PlayStation 3, Xbox, dan PC, GTA V menjadi salah satu game paling laris sepanjang sejarah, meraih banyak penghargaan, serta memiliki basis penggemar loyal. Total, game ini terjual 120 juta kopi, membuat Rockstar selaku pengembang serti GTA makin kaya raya.
Popularitas GTA juga tak kunjung surut, berkat kehadiran GTA Online yang benar-benar massif dan unik. Di GTA Online, kalian tidak cuma menyelesaikan misi dan melawan geng rival, ada pula fitur perang melawan geng alien. Saking populernya game multiplayer tersebut, kawasan Paleto Bay di dalam game menjadi titik perebutan pemain tipe borju yang gemar menumpuk harta di GTA Online.
Dengan popularitas yang tak kunjung meredup, menggratiskan GTA atau Red Dead Redemption 2 bukan taktik Rockstar demi mempertahankan pamor. Justru, Epic dan Microsoft lah yang terlihat sekali butuh bantuan Rockstar, supaya gamer tertarik memanfaatkan layanan mereka. Belum jelas apakah strategi menggandeng Rockstar ini bakal efektif. Kita lihat saja data pelanggan Epic dan layanan Microsoft beberapa waktu ke depan.
Sejauh ini sih, orang-orang masih pada ngamuk karena gagal dapat game gratisan. Sayangnya pula, kalau tak ada iming-iming GTA V dan RDR 2, banyak gamer sebetulnya tidak terlalu bersemangat merespons layanan yang ditawarkan Epic maupun Microsoft.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.