FYI.

This story is over 5 years old.

Tumblr

Menurut Analisis Data, Seperempat Pengguna Tumblr Memang Cari Konten Porno

Upaya Tumblr memerangi pornografi dianggap merugikan sejumlah penikmat konten porno yang sebagian besar terdiri dari remaja perempuan.
Ilustrasi Tumblr di ponsel
Foto ilustrasi: Shutterstock 

Tumblr akan melarang seluruh konten pornografi dari situsnya mulai 17 Desember nanti. Tindakan tersebut merugikan pekerja seks dan komunitas pengguna yang suka membagikan konten bermuatan NSFW di sana. Menurut sebagian besar pengguna Internet, kebijakan tersebut bisa menjadi awal mula kandasnya Tumblr. Mengapa? Karena mayoritas penggunanya adalah orang dewasa, dan situs web ini sangat berkaitan sama materi bernuansa pornografi.

Iklan

Sebenarnya seberapa buruk konten pornografi di Tumblr? Tahun lalu, dua universitas Italia dan Bell Labs berusaha mencari jawabannya. Penelitian mereka, yang diterbitkan pada Januari 2017, menunjukkan bahwa hanya ada .1 persen pengguna Tumblr yang mengunggah konten dewasa.

Namun mengejutkannya, mereka menemukan bahwa kira-kira separuh pengguna berada di Tumblr untuk menikmati pornografi.

Penelitian ini didasarkan pada perilaku 130 juta pengguna, sekitar separuh dari keseluruhan pengguna Tumblr. Dari total jumlah tersebut, "22 persen dari sampel kami mengonsumsi konten dewasa,” demikian salah satu kesimpulan penelitiannya.

"Pada saat penelitian dilaksanakan, ada 30 juta akun Tumblr yang aktif menikmati pornografi, baik itu me- reblog atau mengikuti akun-akun pengunggah konten NSFW," kata Luca Aiello, salah satu peneliti dan ilmuwan senior di Nokia Bell Labs, saat dihubungi Motherboard lewat pesan elektronik. "Saya menduga jumlah keterlibatan penggunanya akan mengalami penurunan: beberapa dari mereka mungkin akan berhenti menggunakan Tumblr, sementara kebanyakan pengguna lainnya akan mengurangi waktu bermain Tumblr."

1544044586029-Screen-Shot-2018-12-05-at-40715-PM

Kira-kira 40 juta pengguna (28 persen) tak sengaja melihat konten pornografi di Tumblr. Mereka tidak mencari konten dewasa, tetapi mengikuti pengguna yang membagikannya ke dashboard. "Tingkat terpaparnya sulit diperkirakan, tetapi kemungkinannya tidak besar," kata Aiello. "Karena itu, saya yakin akan ada orang yang senang kalau konten pornografinya dimusnahkan dari Tumblr. Tapi, ini tidak akan meningkatkan keterlibatannya secara signifikan."

Iklan

Lebih penting lagi, penelitian ini menyimpulkan bila mayoritas pengguna Tumblr secara global adalah perempuan. Jumlahnya jauh lebih besar daripada media sosial lainnya ("Kami memperkirakan rata-rata usia mereka 26 tahun, dan 72 persen penggunanya adalah perempuan," tulis peneliti). Mereka menemukan bahwa demografi ini berada di antara pengguna umum dan pornografi. Perempuan muda dalam rentang usia 20-25 tahun mengonsumsi konten dewasa pada tingkat yang lebih tinggi daripada lelaki muda. Itu berarti upaya pemberangusan Tumblr akan berdampak besar terhadap pengguna perempuan yang menikmati pornografi.

"Sebagian besar perempuan yang saya wawancarai mengatakan kalau mereka menemukan konten porno ketika sedang menjelajahi Tumblr," demikian kutipan dari artikel Glamour yang membahas alasan Tumblr menjadi platform yang aman bagi perempuan yang ingin mencari konten dewasa di internet.

Muatan berbau pornografi bisa dibagikan secara aman dengan gif berdurasi singkat dan tanpa suara. Hal tersebut menjadi alasan mengapa konten semacam itu bisa menjamur di Tumblr. "Struktur jejaring sosial sangat berkaitan dengan selera penggunanya," merujuk kesimpulan penelitian tersebut.

Tumblr sebenarnya tidak perlu melakukan hal seekstrem memblokir semua konten NSFW. Menurut Aiello, manajemen bisa saja membiarkan konten pornografi di situsnya, tetapi dengan pengawasan yang lebih ketat. "Konten sensitif bisa dibatasi dari pengguna biasa dan dikhususkan untuk penikmat pornografi saja," katanya. "Flickr, misalnya. Ada banyak konten dewasa di sana, tetapi pengguna umum bahkan tidak mengetahuinya sama sekali karena situs ini memiliki kontrol dan filter yang sangat efektif."

Iklan

Tumblr sebenarnya sudah memberlakukan "Safe Mode" sejak tahun lalu, tapi hasilnya gagal. Konten-konten pornografi terus membanjiri platform ini. Dipekrirakan 100.000 "pengunggah" konten NSFW akan tersingkir apabila larangannya jadi diberlakukan. "Pengguna yang mengurus akun-akun tersebut akan menelantarkan Tumblr. Tak ada gunanya mereka menggunakan platform yang melarang muatan dewasa," kata Aiello.

Setiap jejaring sosial punya keunikannya sendiri. Twitter paling pas digunakan untuk berdebat dengan orang asing dan menghasilkan meme-meme terbaik. Facebook bagus untuk menjaga hubungan dengan keluarga besar dan menimbulkan kebencian. Bagaimana dengan Tumblr? Situs ini adalah surganya para penikmat bokep.

"Pada akhirnya, saya yakin kalau Tumblr akan bertahan meskipun tanpa konten dewasa. Hanya saja, jumlah penggunanya akan turun drastis," kata Aiello.

Yah, kita lihat saja nanti.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard