FYI.

This story is over 5 years old.

Seni

Lukisan-Lukisan Ini Dibuat Berdasarkan Kenangan Seseorang

Sebuah studio mengembangkan algoritma untuk mengubah gelombang otak manusia menjadi karya seni.
Semua gambar diunggah seizin random quark.

Artikel ini pertama kali tayang di The Creators Project.

Ingatan telah diubah menjadi karya-karya seni dalam sebuah proyek baru oleh studio teknologi kreatif random quark yang memindai otak orang-orang seraya mengingat kembali momen-momen emosional dalam hidup mereka. Seseorang akan duduk di dalam sebuah ruangan, bebas bising dan cahaya membingungkan, lalu memasang headset EEG dan diminta menutup mata mereka. Selama 30 detik mereka diminta untuk memikirkan sebuah ingatan penting, boleh sedih ataupun bahagia, sementara alat EEG mulai memindai segala aktivitas elektrik dalam otaknya. Hasilnya, sebuah dataset—semacam sidik jari unik bagi ingatan seseorang. Kemiripan visual, menurut random quark, termasuk Schwarm milik Nicolas Fischer, kerja dari proyek Processing yang dipimpin oleh Daniel Shiffman, dan milik Theoforos Papatheodorou.

Iklan

"Saatchi & Saatchi Wellness menghubungi kami dan ingin melakukan sesuatu yang mewakili emosi dengan cara yang intuitif," ujar salah satu penggagas random quark, Tom Chambers, saat dihubungi The Creators Project. "Mereka menginginkan artefak fisik soal perasaan seseorang jadi kami mulai mengeksplor segala cara yang ada untuk mengukur emosi."

Saat aku dapat kabar tumorku jinak (cinta & kejutan)

Random quark mengukur otak hanya selama setengah menit, lalu bisa menentukan jenis emosi apa yang diingat seseorang, dan memutuskan untuk mengasosiasikan perasaan positif jika lebih banyak aktivitas terjadi di bagian otak kiri seperti kebahagiaan dan membawa perasaan itu lebih jauh. Mereka menyelidiki "Kenis kebahagiaan apa yang kau rasakan?" menggunakan Geneva Emotional Wheel, sebuah tes neurosains standar.

Karya seni digital yang diberijudul Mindswarm dipetakan berdasarkan hasil-hasil tes tersebut, menciptakan imaji kegembiraan, kesedihan, kemarahan, cinta, rasa jijik, rasa takut, dan terkejut. "Jika seseorang mengingat kembali hari anak perempuannya lahir, dua perasaan teratas adalah kegembiraan dan cinta," ujar Theodoros Papatheodorou. "Kalau lain waktu perasaan yang muncul adalah kegembiraan dan cinta, warna yang keluar akan sama, tapi polanya berbeda karena data EEG tak selalu sama."

Ibuku menjalani bedah otak brain surgery (rasa takut)

Data tersebut direduksi dan secara merata memutuskan pergerakan dari karya-karya tersebut, sebuah efek dari pola kelompok, serupa dengan burung-burung yang terbang dengan kerumunannya. "Setiap partikel memiliki identitas dan bergerak-gerak karena datanya semacam sebuah struktur," ujar Chambers. "Jadi alur partikel tersebut merupakan sejenis struktur. Bukan sekadar angka-angka acak, hampir seperti suara perlin dengan rasa organik."

Saat melamar tunanganku (cinta & rasa takut)

Meski pemindai EEG tetap invasif dan hampir tidak mungkin menjadi alat yang dipasang pada rumah-rumah di mana pun, random quark percaya bahwa proyek mereka menunjukkan masa depan di mana mesin bisa merespon emosi manusia, dan bagaimana seni bisa digunakan untuk mengkomunikasikan emosi-emosi ini pada tingkatan yang bebas dari stigma. "Saya rasa di masa depan, seniman-seniman harus lebih seperti programer dalam arti kamu tidak bisa mengkurasi setiap aspek sebuah pengalaman, dan bahwa memiliki input indrawi dari orang-orang tak bisa dielakkan dalam pembentukan apa yang kamu lihat," ujar Chambers. "Hal-hal tersebut akan dibentuk oleh hal-hal seperti EEG atau mesin pengenal wajah, hal-hal untuk membentuk pengalaman bagimu dan membentuk perjalanan hidupmu."

Kenangan saat aku masih kecil dan tinggal di Spanyol (rasa bahagia & cinta)

Untuk melihat lebih lanjut karya lain dari studio teknologi kreatif berbasis di London, random quark, lihat tautan ini.