Tech

Ilmuwan Paksa Kuda Cosplay Jadi Zebra, Supaya Tahu Fungsi Bulu Belang Hitam-Putih

Kuda yang sedang cosplay jadi zebra di Inggris. Sumber foto: penelitian T. Caro (2019)

Kenapa sih zebra itu bulunya belang hitam putih? Mereka kan masih saudaraan sama kuda?

Banyak manusia pasti pernah menyimpan pertanyaan macam itu.

Videos by VICE

Selama ini, ilmuwan bidang biologi evolusioner mengusulkan berbagai teori mengenai fungsi belang-belang di tubuh zebra. Misalnya untuk kamuflase di padang sabana. Ada juga pakar yang menduga belang itu justru penanda visual untuk membedakan zebra secara individu. Beberapa tahun terakhir, kesepakatan ilmuwan mulai berubah. Belang zebra kemungkinan besar muncul setelah evolusi ribuan tahun untuk mengendalikan hama.

Tim peneliti yang diketuai Tim Caro, ahli biologi evolusioner dari Universitas UC Davis, Amerika Serikat, menguji berbagai gagasan soal fungsi belang zebra dengan cara nyeleneh. Hasil penelitian mereka, yang terbit di Jurnal PLOS ONE, menyingkap jika belang-belang tersebut kemungkinan untuk menghalau lalat Afrika, hama yang doyan menghisap darah zebra.

Eksperimen ini menemukan cara paling menyenangkan untuk menjawab fungsi pola bulu zebra yang unik. Yaitu menyuruh kuda biasa melakoni cosplay sebagai zebra. Hah? Buat apa?

Sabar. Gini proses penelitiannya.

Caro dan timnya merekam video tiga zebra dari penangkaran yang diminta berinteraksi dengan sembilan kuda di Hill Livery, sebuah peternakan kuda di Dundry, Inggris. Kuda-kuda yang digunakan berbulu satu warna (abu-abu, hitam, atau coklat), tanpa belang atau tanda apapun.

Para peneliti lalu menghitung jumlah lalat yang mendarat pada masing-masing kuda dan zebra. Mereka mengamati, apakah ada perbedaan dalam cara lalat menghampiri kuda dan zebra ini. Mereka juga memperhatikan respons fisik kuda dan zebra terhadap lalat, seperti menjentikan ekor atau barangkali ada kedutan di kulit.

Dari pemantauan tersebut, ilmuwan sepakat bahwa belang-belang itu amat membantu zebra. Lalat di tempat uji coba mengelilingi kuda dan zebra dalam intensitas yang sama, tapi serangga ini tiga kali lebih sering lebih sering mendarat di kuda.

Lalat-lalat yang mendarat pada zebra dalam pengamatan ilmuwan tidak melambatkan kecepatannya saat mendarat. Caro menduga pemicunya adalah kebingungan optik yang ditimbulkan belang hitam putih tersebut. Dengan begitu, karena warnanya mencolok, lalat-lalat sulit melakukan pendaratan halus di tubuh zebra. Beberapa lalat bahkan terpantau melambung kembali ke udara karena gagal mendarat di punggung zebra.

Zebra secara alamiah lebih cenderung menggunakan ekor mereka saat mengusir lalat, sementara kuda lebih memilih kedutan kulit untuk menyingkirkan hama.

Oke deh, tapi kenapa dari tadi enggak ada keterangan kuda harus cosplay?

Begini. Selain observasi di kawasan peternakan, Caro dan timnya memakaikan mantel bermotif zebra pada para kuda, untuk menguji apakah lalat akan berperilaku berbeda terhadap zebra palsu. Beberapa kuda juga dipakaikan berbagai mantel satu warna sepanjang eksperimen ini.

Ternyata, lalat juga memilih tak mendarat di pola berbelang. Sementara mereka tetap hinggap di punggung kuda yang kulitnya cuma punya satu warna. Saat kuda-kuda ini diberi belang, lalat mendarat pada kepala kuda, sama seringnya seperti saat mereka mendarat pada tubuh kuda yang tidak tertutupi mantel samaran zebra.

Menurut tim ini, eksperimen ini memperkuat “konsensus pakar biologi, bahwa fungsi utama belang-belang yang kontras dalam tiga jenis zebra adalah mencegah serangan lalat,” seperti dikutip dari laporan tersebut.

Fyuuh, akhirnya kita semua bisa tidur tenang. Kita sudah tahu alasan zebra belang hitam putih. Terima kasih ya kuda yang sudah rela melakukan cosplay ini demi ilmu pengetahuan!

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard