Ilmuwan Temukan DNA Tertua Sedunia dari Gigi Mammoth, Berusia Jutaan Tahun

Image: Patrícia Pečnerová​​

DNA tertua di dunia telah diurutkan dari mammoth yang hidup lebih dari satu juta tahun silam. Berdasarkan hasil penelitian yang terbit di jurnal Nature pada Rabu, ilmuwan menemukannya pada gigi dua spesimen mammoth yang terkubur di Serbia. DNA tersebut ratusan ribu tahun lebih tua dari yang diurutkan sebelumnya, yakni kuda berusia sekitar 560.000-780.000 tahun.

Krestovka merupakan mammoth tertua yang hidup 1,65 juta tahun lalu, sedangkan mammoth tertua kedua, Adycha, berumur sekitar 1,34 juta tahun. Chukochya menduduki urutan ketiga dengan usia 870.000 tahun.

Videos by VICE

Diketuai oleh Tom van der Valk, peneliti postdoctoral dari Pusat Paleogenetika Stockholm di Swedia, penelitian terbaru ini menjadi titik terang adanya kemungkinan untuk menemukan genetik kuno yang jauh lebih tua dari penemuan sebelumnya.

“Kami berharap penemuan dan analisis tambahan dari genom Pleistosen Awal dan Tengah dapat memperluas pemahaman kita tentang sifat kompleks dari perubahan evolusioner dan spesiasi,” tulis para peneliti.

Meski ilmuwan telah mempertimbangkan kemungkinan mengkloning DNA purba — memicu imajinasi liar kebangkitan hewan prasejarah — perlu diingat bahwa genom spesimen ini (dan makhluk lain yang sudah punah) tidak dapat digunakan untuk mengembalikan hewan punah.

“Jika menemukan genom utuh dari hewan yang baru mati beberapa hari/minggu saja sudah sulit, apalagi untuk hewan yang mati lebih dari 5.000 tahun lalu,” ujar van der Valk melalui email.

Love Dalén, peneliti senior dari Pusat Paleogenetika Stockholm, lebih lanjut menjelaskan, DNA hewan purba — tak peduli usianya — akan hancur berkeping-keping setelah mati.

Krestovka dan Adycha bahkan lebih tua dari spesies terkenal macam mammoth berbulu dan mammoth Kolombia. Krestovka kemungkinan satu garis keturunan dengan spesies yang sebelumnya tidak diketahui dari mammoth stepa yang juga hidup di Siberia selama era ini.

Peneliti menduga Krestovka merupakan nenek moyang dari mammoth yang menjajah Amerika Utara sekitar 1,5 juta tahun silam. Menariknya lagi, hasil analisis genom mengungkapkan, mammoth Kolombia — yang punah di Amerika Utara 11.000 tahun lalu — kemungkinan hasil perkawinan antara spesies Krestovka dan mammoth berbulu yang muncul sekitar 420.000 tahun lalu.

Sementara itu, Adycha dan Chukochya tampaknya merupakan nenek moyang mammoth berbulu yang tersebar di Amerika Utara dan kawasan Eurasia hingga beberapa ribu tahun lalu.

Hasil penelitian secara detail memetakan spesiasi dan mobilitas mammoth yang melintasi batas ruang dan waktu. Dengan ditemukannya DNA mammoth tertua dalam permafrost, bukan tidak mungkin peneliti bisa mengekstraksi DNA makhluk lebih tua lainnya yang diawetkan dalam lapisan beku ini. Sementara sisa-sisa hewan purba telah ribuan tahun mencair dari permafrost, perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia telah mempercepat proses pencairan. Selain itu, meningkatnya permintaan gading mammoth memotivasi para pencari keuntungan di Rusia untuk mencari bangkainya.