Sebelum Yuri Gagarin memenuhi berita utama sebagai manusia pertama yang diluncurkan ke luar angkasa, sudah ada Laika—anjing liar Rusia yang menjelajahi orbit. Para astronot zaman dulu ingin memastikan manusia bisa bertahan hidup di dalam pesawat antariksa pertama yang berawak.
Di masa sekarang, mengirim hewan tak berdaya ke luar angkasa kedengarannya seperti kekejaman terhadap binatang. Oleh karena itu, tak sedikit badan antariksa yang menciptakan robot untuk mengeksplorasi alam semesta. Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO), misalnya, baru saja memperkenalkan robot humanoid Vyommitra ke dunia.
Videos by VICE
Saat ini ISRO bersiap-siap melakukan Gaganyaan, misi pertama India mengirim manusia ke luar angkasa. Empat pilot Angkatan Udara India telah dipilih menjadi astronot dalam misi ini. ISRO sebelumnya pernah menjalankan misi tak berawak Chandrayaan-2, tapi sayangnya gagal. Namun, kali ini mereka menjamin Gaganyaan akan berjalan lancar.
Keempat astronot tadi dibantu oleh Vyommitra, robot “setengah humanoid” tanpa kaki yang bisa menirukan gerakan manusia. “Kami menyebutnya setengah humanoid karena tidak punya kaki, dan cuma bisa menekuk ke samping dan ke depan. Selama di luar angkasa, dia akan melakukan eksperimen dan berinteraksi dengan pusat komando ISRO,” ilmuwan ISRO Sam Dayal memberi tahu India Today.
Saat diperkenalkan ke media pada Rabu pekan lalu, robot yang bisa berbicara ini menjadi pusat perhatian dalam acara di Bengaluru. Selain bisa meniru tindakan para astronot, Vyommitra juga diprogram mengenali dan merespons mereka.
Sebelum diluncurkan pada 2022, ISRO akan melakukan dua uji coba bersama robot ini pada Desember 2020 dan Juni 2021 untuk menguji efektivitas pesawat dan memastikan makhluk bergerak bisa bertahan hidup di dalamnya.
Vyommitra menjadi satu-satunya perwakilan perempuan dalam misi yang semua astronotnya laki-laki.
Follow Shamani Joshi di Instagram .
Artikel ini pertama kali tayang di VICE India