Pada peta di awal artikel ini, dunia tidak seperti yang biasannya terlihat. Mengapa? Karena negara-negara telah diukur berdasarkan nama domain kode negara yang mereka daftarkan ke Internet, bukan berdasarkan ukuran geografis.
Peta ini dirilis oleh Nominet, perusahaan yang bertanggung jawab atas infrastruktur internet.uk, bertepatan dengan ICANN55, pertemuan dunia ke-55 komunitas nama domain.
Videos by VICE
Dalam tafsiran dari dunia maya ini, negara-negara berpengaruh di tataran internasional seperti Amerika Serikat dan Rusia tampak relatif kecil, sementara pulau Tokelau (.tk) di pulau Pasifik yang kecil tampak raksasa, dengan nama domain kode negara sebanyak 31.311.498. Meski Tokelau hanya dipadati 1.400 populasi, menurut Nominet, negara ini memiliki lebih dari 31 juta URL .tk, karena nama domain mudah dan secara gratis didaftarkan di negara itu.
AS hanya memiliki 687.107 nama domain .us, kemungkinan besar karena alamat .com lebih populer. Negara-negara seperti Suriah (.sy) dan Somalia (.so) hampir tak terlihat, sementara sebagian besar benua Afrika terlihat mungil: hanya 15 persen dari populasi satu miliar orang memiliki akses internet. Di Britania Raya, dengan 10.660.818, adalah negara ke empat terbesar dalam dunia alternatif ini, setelah Tokelau, Cina, dan Jerman.
Secara umum, “Domain Online Eropa” muncul lebih besar ketimbang ukuran geografisnya. Kenapa? “Karena tingginya tingkat internet yang diadopsi negara-negara di sekitar wilayah ini,” ujar Russell Haworth, CEO Nominet.
Ini bukan kali pertama peta dunia telah direka ulang menggunakan serangkaian data menarik. Sebelumnya, peneliti di Oxford Internet Institute, menggambar ulang penampakan dunia berdasarkan konfigurasi negara dengan jumlah netizen terbanyak, dan juga wilayah-wilayah di mana jarang sekali ada warga internetan.