Squid Game akan disulap menjadi reality show oleh Netflix. Pemenang bisa membawa pulang hadiah utama dalam jumlah fantastis, sedangkan peserta yang tereliminasi tak perlu khawatir nyawa mereka melayang seperti di cerita serial Korsel tersebut.
Namun, yang menjadi pertanyaan, kenapa baru sekarang? Sudah banyak orang di luar sana yang menunggangi kesuksesan drama Korea thriller sejak awal penayangannya. Ada yang jual baju anak-anak bergambar boneka maut Squid Game, ada pula yang menjiplak tantangannya—minus darah—demi konten YouTube.
Videos by VICE
Kemungkinan besar alasannya karena Netflix berada dalam situasi sulit. Seperti yang sudah kita ketahui, perusahaan layanan streaming film ini kehilangan ratusan ribu pelanggannya, yang pada akhirnya menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2 persen karyawannya. Netflix bahkan telah menyatakan, tidak akan mengerjakan proyek berskala besar untuk sementara waktu.
Squid Game termasuk serial original platform yang menghabiskan biaya produksi besar. Butuh 10 tahun bagi Hwang Dong-Hyuk diberi lampu hijau menggarap Squid Game. Serial ini menceritakan tentang orang-orang yang rela mempertaruhkan nyawa untuk menjadi pemenang lomba permainan anak-anak, yang berubah sadis, supaya bisa melunasi utang mereka. Sang sutradara dipuji habis-habisan lantaran berani mengkritik sistem kapitalisme secara blak-blakan lewat filmnya, sehingga tak mengherankan drakor itu menjadi tontonan terlaris sepanjang masa di Netflix.
Tapi, yah… namanya juga kita hidup di dunia kapitalis. Bukan hal aneh apabila tontonan berisi pesan anti-kapitalisme dimanfaatkan untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. Reality show yang terinspirasi Squid Game ini dikabarkan terbuka untuk semua orang dan menjanjikan hadiah utama sebesar $4,56 juta (Rp67 miliar).
Ironis memang, Squid Game memperlihatkan betapa si miskin selalu dijadikan korban, yang mana penderitaan mereka hiburan bagi orang kaya. Persis inilah yang akan diwujudkan dalam reality show Netflix. Sangat tidak tahu malu, tapi bukan perusahaan media namanya kalau tidak tahu malu.
Bagi perusahaan-perusahaan seperti Netflix, uang adalah segalanya. Jika mereka bisa mengesampingkan pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah film dan memperoleh keuntungan darinya, maka mereka tak segan-segan melakukannya. Netflix sudah berulang kali membuat pernyataan publik, platform membutuhkan sumber pemasukan semacam ini. Dengan demikian, lambat laun kita pasti akan memiliki reality show yang terinspirasi dari Squid Game.
Perlu dicatat, Netflix telah memproduksi banyak konten berbasis reality show dan kompetisi, kemungkinan karena alasan yang sama mengapa acara semacam ini bisa populer di televisi kabel—biaya produksinya relatif sedikit. Reality show mulai booming setelah Amerika Serikat mengalami krisis kredit perumahan pada 2008, yang kemudian menyebabkan resesi. Pakar ekonomi telah memprediksi krisis ekonomi di masa depan, jadi tidak heran jika ajang kompetisi macam reality show Squid Game kembali bermunculan. Selama ada kesempatan, para otak bisnis akan memanfaatkannya secara besar-besaran.