FYI.

This story is over 5 years old.

Rank Your Records

Rank Your Records: Drummer Brann Dailor Merangking 8 Album Mastodon

Dalam kolom Rank Your Records, kami mengajak anggota sebuah band yang sudah memiliki diskografi panjang untuk mengurut album mereka dari yang paling jelek sampai yang terbaik sesuai dengan penilaian personal.
Abdul Manan Rasudi
Diterjemahkan oleh Abdul Manan Rasudi
emlly relly

Kendati drummer Brann Dailor sudah mengirimkan urutan album Mastodon—dari yang paling jelek sampai yang paling bagus, dia masih minta tambahan waktu untuk mempertimbangkan ulang pilihannya. Untuk beberapa saat, saya takut Brann memutuskan sambungan telepon kami.
"Entahlah, kalau penilaian saya akan album Mastodon benar. Tapi begitulah penilaian saya sebenarnya. Saya hampir menelepon kamu dan bilang listnya di-cancel saja. Saya panik," ujar drummer yang dikenal doyan ngobrol ini. "Saya juga bingung kok saya mau-maunya merangking album band saya sendiri. Ini kan kerjaan kritikus musik. Dan saya bukan seorang kritikus. Okelah, saya bersedia melakukannya. Tapi, mungkin saya akan menaruh semuanya di nomor 1 karena semua album ini seperti anak-anak saya. Jika besok kamu bisa minta saya melakukan ini lagi, saya yakin jawabannya akan berubah karena alasan-alasan tertentu." Merangking anak sendiri pasti butuh waktu. Brann sendiri menghabiskan 45 menit untuk secara hati-hati membedah sejarah Mastodon dan merunut pengaruh mereka—yang masih terus berkembang—sebagai salah satu band yang diperhitungkan di ranah progressive metal. Di saat yang sama, Brann juga mengunjungi kembali tragedi dan kehilangan yang pernah menimpa masing-masing anggota Mastodon. Tak terkecuali dirinya sendiri. Album-album Mastodon—rata-rata album konsep—dipenuhi riff sludge-rock ganas yang mengalun, mengiringi cerita fantasi kalam tentang kepedihan dan pengampunan. Namun, anggota Mastodon dikenal sebagai sekumpulan pria yang bisa saling mengandalkan jika hidup sedang pahit-pahitnya. Misalnya, selama sesi penulisan album baru mereka Emperor of Sand, Brann bilang bahwa dirinya dan gitaris Bill Kelliher menghabiskan banyak pagi bicara tentang beragam hal. Ada satu hal yang menyatukan mereka: ibu-ibu mereka dirundung penderitaan tanpa henti. Ibu Kelliher saat ini mengidap kanker sementara ibu Brann mengalami cedera otak menahun. Bagi Brann, sesi-sesi ngobrol pagi ini jadi sarana curhat yang meringankan beban mereka sebelum mereka kembali ke rubata mereka riff dan beat-beat yang pelik. "Beruntunglah para seniman dan musisi serta orang punya sarana pencurahan artistik, mereka bisa menumpahkan kepedihan mereka dan terus mengolahnya sampai menghasilkan sebuah karya yang indah."

Iklan

8. Call of the Mastodon (2006)

Noisey: kenapa Call of the Mastodon ada di urutan paling bontot?
Brann Dailor: mungkin, saya menaruhnya di nomor paling bontot karena saya merasa kami belum mencapai bentuk ideal kami sebagai Mastodon. Kalau dipikir-pikir lagi, Mastodon belum sepenuhnya terbentuk bahkan sampai album Remission. Saya menyukai masa-masa itu karena kami baru ketemu dan sedang senang-senangnya mengulik sound-sound baru. Gara-gara album ini, kami akhirnya bisa tur. Kami senang bukan kepalang dan mulai terbiasa bermain sebagai sebuah grup. Call of the Mastodon sebenarnya adalah demo. Awalnya, kami memberinya nama The Nine Song Demo, benar-benar judul yang imajinatif sekali kan? Kami menggeber lagu-lagu ini di rubata-rubata dan di hall-hall VFW. lagu-lagu dalam album itu liar dan gila. Jadi maksudnya, ini album Mastodon yang belum sepenuhnya Mastodon, tapi kamu sudah tahu arah yang kalian tuju waktu itu?
Rekaman album ini bisa dibilang menyelamatkan Mastodon. Waktu itu, saya bimbang bakal tetap tinggal di Atlanta atau pindah. Kondisinya, karena beberapa alasan, tak berjalan seperti yang diharapkan. Saya jadi tak sabaran. Saya baru ketemu anggota Mastodon lainnya. Akhirnya saya bilang "Gini deh, kita rekam album ini dulu. Nanti kita lihat hasilnya." Di hari kedua rekaman saat kami duduk-duduk mendengarkan hasil rekaman, saya merasa ada yang spesial di dalamnya. Saya enggak mungkin dong meninggalkan ini. Lalu, saya bilang ke yang lain. "Gue enggak ke mana-mana. Gue enggak pindah ke New York. gue bakal di sini dan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan Mastodon."

Iklan

7. The Hunter (2011)

Mood saat kalian menggarap album ini pasti sedang muram-muramnya. [saudara gitaris Brent Hinds tewas dalam kecelakaan berburu ketika The Hunter digarap.]
Proses penggarapan album sangatlah berat. Kami kesusahan berkonsentrasi. Begitu kami baru mulai proses penulisan album ini, Bill tiba-tiba bilang ingin menjalani rehab. Dan saudara Brent baru saja tewas. Jadi, harus diakui suasana ketika kami mengerjakan album ini tak menggembirakan. Brent tak sedang dalam kondisi mental yang prima. Jadi, mood awal penggarapan album ini memang berat. Biar kami bisa melewati masa-masa berat ini, kami sepertinya berusaha membuat segalanya se-woles mungkin, terutama saat latihan. Karena banyak lagu yang kami garap, kami mengurungkan niat untuk bikin The Hunter sebagai album konsep. Mastodon baru saja kelar menjalani tur panjang selama dua tahun, Crack The Skye dan struktur yang sangat proggy serta penulisan yang pelik, semua ini bikin kami kepayahan. Jujur saja, ada beberapa lagu yang ditulis dengan kurang maksimal. Dengan lagu seperti "Blasteroid," kami berusaha menyatukan semuanya. Hasilnya, lagu itu memang menyenangkan saat ditulis dan dimainkan. Setelah itu kami bilang, "Gitu aja deh. Kita enggak akan menggarap lagu lebih jauh dari ini. Okay lagu berikutnya… yang itu juga sudah." akibatnya, kami tidak menggali lebih jauh, menemukan kejutan-kejutan yang gila karena kami memang tidak mampu melakukannya. Ini semua terlalu berat, terutama buat Brent. Kami, waktu itu, merasa perlu berada di tempat lain yang bikin kami lebih bahagia. Meski begitu, saya masih menyayangi album ini dan kalau saya mau, saya bisa saja menaruhnya di urutan teratas.

Iklan

6. Remission (2002)

Saya dulu mikir ini adalah album debutnya Mastodon. Tapi, kamu bilang yang bener adalah Call of the Mastodon?
Kami menulis lagu-lagu di album ini bersama-sama. Album sebelumnya, Call of the Mastodon, yang ditulis tak lama setelah kami pertama ketemu, baru berusia beberapa bulan. Sambil menjalani tur dari rubata ke rubata lainnya, kami nyicil menulis lagu-lagu yang kelak ada di album Remission. Jadi, kami punya waktu yang melimpah untuk menyusun lagu-lagu ini dan terus mengolahnya. Remission, menurut saya, adalah album yang kompleks dan gila banget. Tapi, ada beberapa momen-momen yang halus dan menyentuh di dalamnya. Album ini punya lagu "Elephant Man," "Trilobite" dan "Train Wreck." lagu-lagu itu menggambarkan bakal seperti apa Mastodon selanjutnya. Remission itu album yang sangat heavy dan galak, saya masih sangat menyukai album ini dan bagi beberapa orang, album ini pecah banget. Di masanya, Remission adalah terobosan bagi musik-musik yang heavy. Kami senang bukan kepalang saat album ini keluar dan penasaran sejauh apa sound dalam album ini bisa kami kembangkan serta apa yang harus kami lakukan sesudahnya. Apa album jadi penghiburan bagi kamu setelah meninggalnya saudarimu?
Benar! Saya sering menulis tentang itu. Ini album pertama di mana saya duduk dan benar-benar menulis lirik. Ini sangat mengasikkan. Sebelumnya, saya tak pernah pernah melakukannya.

5. Once More Round the Sun (2014)

Album ini juga diwarnai kejadian-kejadian yang sifatnya personal juga?
Iya, seperti biasa. Pasti berat sekali rasanya karena album-album yang mencuatkan nama kalian didasari kesedihan keluarga dan teman-teman kalian?
Sepertinya sih begitu. Setelah tur The Hunter, kami banyak menulis lagu dan hampir semua komposisi sudah kelar. Kalau tak salah tanggal 4 Januari, pokoknya tak beberapa lama setelah liburan tahun baru, ibu saya jatuh dari kuris dan mengalami pendarahan otak. Kepalanya retak parah. Ibu saya koma selama beberapa bulan. Jadi, saya benar-benar cabut dari sesi rekaman. Beberapa lirik album ini ditulis di unit pelayanan intensif sebuah rumah sakit di Rochester. Kini setelah beberapa tahun berlalu, kamu kesusahan enggak mendengarkan album ini?
Enggak juga. Saya bisa mendengarkan album ini. Seperti orang lain saya percaya, kamu bisa membangun dinding tempat kamu curhat tentang apapun, atau dalam kasus saya, kematian saudari saya. Saya bisa saja ngobrolin masalah itu sekarang karena saya sudah bertahun-tahun menyiapkan diri. Saya tak pernah bisa tidak ngobrol tentang hal-hal yang menyedihkan dan berpura-pura kalau itu tak pernah terjadi. Biasanya, saya membicarakannya seakan itu terjadi pada orang lain. Kira-kira begitulah cara saya menghadapinya. Menurut saya, One More Round Around The sun merangkum semua yang terjadi. Saya merasa pedih waktu itu tapi ketika kembali ke sesi rekaman, saya senang Bill, Brent dan Troy ada di sana. Kami sudah begitu dekat layaknya sebuah keluarga saja. Yang menyenangkan dari Mastodon adalah kami sangat dekat dan kerap membiarkan tiap orang menyelami situasi tragis dalam keluarga kami dan menuangkannya dalam musik Mastodon. Ini jadi obat kami dalam menjalani 20 tahun terakhir yang penuh dengan kepedihan ini. Kami menulis banyak cerita fantasi tentang kejadian-kejadian itu. Dan karena kami mengontrol musik dan ceritanya, kami bisa menentukan akhir ceritanya.

Iklan

4. Emperor of Sand (2017)

Ini album konsep lagi kan?
Album ini membawa kami kembali ke kancah album konsep, yang memang selalu menyenangkan. Ceritanya tentang kanker. Ada banyak kanker dalam kehidupan kami. Dan beberapa tahun sebelum album ini digarap adalah tahun-tahun yang berat. Istri Troy berjuangan melawan kanker payudara dan ibu Bill mengidap kanker otak. Ibu saya sendiri belum pulih dari cedera otak. Belum lagi, ada beragam masalah setelah itu. Waduh, Menyedihkan sekali ya
Di pagi hari, sebelum sesi rekaman di mulai, Bill dan saya kerap ngobrol tentang dokter, opsi-opsi yang bisa kami pilih serta hal-hal lainnya sambil menikmati kopi. Setelah beres, kami turun ke rubata dan mulai mengecek riff-riff yang kami tulis serta tetek bengek rekaman lainnya. Jadi, rekaman lagu ini jadi semacam pelarian buat kamu karena kamu tak mikir apa-apa lagi kecuali bermain musik.
Tepat. Plus, bikin musik dan merekamnya adalah pekerjaan musisi dan kebetulan kami suka melakukannya. Ini klise sih. Semua musisi bakal ngomong kalau musik mereka selalu ada di sana kalau mereka membutuhkannya. Tapi, setidaknya, itulah fungsinya bermain musik. Musik bisa bikin kepala kamu lebih enteng ketika kamu sedang sedih, dirundung masalah yang pelik atau kamu baru saja melewati pembicaraan dengan dokter tentang masalah kesehatan yang parah. Turun ke rubata, mengulik riff dan kamu akan menciptakan sesuatu yang luar biasa yang lahir dari frustasimu.

Iklan

3. Blood Mountain (2006)

Metal Hammer menyebut Blood Mountain sebagai album terbaik 2006. Kamu seneng enggak waktu itu?
sepertinya sih kami senang. Saya lupa. Pokoknya, yang kami ingat itu adalah pencapaian keren. Blood Mountain adalah album major label pertama kami. Kami sadar kami punya banyak hater yang bilang kami bakal bikin album yang sell-out dan ngepop. Menurut saya, hasilnya sangat jauh dari dugaan mereka. Seingat saya, kami mati-matian memastikan kalau kamu tak bikin album sell-out. Kami tak pernah berpikir "Kita harus bikin album psychedelic gila-gilaan." tapi memang itu yang kami mau dan hasilnya seperti itu. Dengan lagu-lagu seperti "Bladecatcher" and "Capillarian Crest," Blood Mountain adalah album yang gila dan liar. Plus, album ini juga punya track seperti "Siberian Divide" and "Crystal Skull," jadi, saya pikir lagu-lagu terbaik kami ada di sini. "Colony of Birchmen" seperti memberikan opsi-opsi baru yang nanti bisa kamu jelajahi. Pendeknya, ini debut major label kami yang bagus. Kami tak mengorbankan imajinasi kami barang sedikitpun. Kami memberikan segalanya. Kira-kira seperti album ini terdengar di kuping saya.

2. Leviathan (2004)

Menurut saya Leviathan, mengubah segalanya bagi Mastodon. Ini kali pertama kami mencoba membuat album konsep dan cerita yang kami pilih adalah Moby Dick. ini salah satu album yang segalanya pas. Dan saya suka tamsil-tamsil dalam album ini. Gara-gara album ini, kami tak terus-terusan manggung di rubata. Selepas Leviathan beredar, nama kami mulai mencuat. Ini album hasil kerja keras kami. Kami kami keluar dari sarang dan bekerja habis-habisan untuk album ini. Tapi, hasilnya tak mengecewakan. Album ini membuat kami naik tingkat dari posisi kami semasa album Remission. Ketika Remission keluar, konon kami jadi bahan perbincangan di kancah underground. Leviathan adalah pernyataan bahwa kami benar-benar harus diperhitungkan. "Hearts Alive" adalah lagu epik yang menunjukkan kalau Mastodon tak bikin musik yang begitu-begitu doang. Tapi, kami juga bikin lagu se-straighforward dan se-heavy "Blood and Thunder," dan menaruhnya di album yang sama.

1. Crack the Skye (2009)

Menurut saya musik kalian tumbuh pesat di sini. Kalian bahkan punya bahan Zeppelin banget. Kamu sendiri mikirnya gimana?
waktu itu, kami seperti berada di tempat yang benar-benar lain. Kami merasa di level penulisan lagu yang lebih tinggi. Ada banyak momen Brent Hinds yang luar biasa. Sepertinya kami semua bekerja keras dan berkat bantuan produser Brendan O'Brien menghasilkan album yang sangat spesial. Kami bangga punya album seperti Crack The Skye di katalog ini. Ini adalah karya seni yang indah.
Pertama kali, saya mendengar album ini secara menyeluh, saya terhenyak. Gila, album ini keren sekali, pikir saya. Saya masih tak percaya bisa membuat album sekeren ini. Ini album yang tak pernah malu saya perdengarkan pada memainkannya di depan Bowie. Ngerti kan? Ini album yang akan saya setel di depan Bowie dan saya bakal bilang "Denger deh, kami nambahin sesuatu yang keren di sini."