Lingkungan

Lelaki Tulungagung Rela Jalan Mundur Sejauh 800 Km Demi Pelestarian Hutan

Medi ingin generasi muda mulai peduli dengan lingkungan dan menjaga kelestariannya.
Lelaki Tulungagung Berjalan Mundur Sejauh 800 Kilometer Demi Pelestarian Hutan
Screenshot via  YouTube (kiri), Foto Gunung Wilis via Wikimedia Commons (kanan)

Perjalanan sejauh 800 kilometer dari pelosok Desa Dono, Tulungangung, ke ibu kota Jakarta tentu bukan perkara gampang. Rute itu perlu ditempuh lebih dari 10 jam jika naik mobil. Sekarang coba bayangkan kalau kamu harus menempuhnya jalan kaki. Mundur pula. Kira-kira itulah yang dilakukan Medi Bastoni, 43 tahun. Tujuannya ternyata tak sekadar cari sensasi. Dia rela jalan kaki demi pelestarian hutan.

Medi, seorang ayah sekaligus pecinta alam, berharap bisa sampai di Jakarta tepat waktu untuk mengikuti upacara bendera di Istana Negara pada hari Kemerdekaan Indonesia ke-74 bersama Presiden Joko Widodo.

Iklan

Ia ingin meminta sebuah bibit dari Jokowi, yang nantinya bakal ditanam di kaki Gunung Wilis, sebagai bentuk kepedulian Presiden terhadap pelestarian hutan. Medi berharap aksinya ini dapat menggugah hati para generasi muda untuk ikut melestarikan Gunung Wilis. Gunung tersebut tengah direboisasi setelah sempat mengalami kebakaran hutan.

Tonton aksi Medi saat dia berhasil melewati kota Kediri akhir pekan lalu:

Ketika ditanya alasannya, Medy menjelaskan kalau aksinya jalan mundur untuk meningkatkan kepedulian masyarakat tentang isu lingkungan. "Kita melihat sejenak ke belakang mengingat jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan negara Indonesia sekian majunya ini, dan mengapresiasi pemerintahan Jokowi."

Agar tetap aman selama perjalanan, Bastoni memasang kaca spion pada rangkaian pipa plastik yang terpasang di tas ransel.

Medi berangkat dari desanya pada 18 Juli lalu, hanya membawa tas ransel berisi bekal 8 kilogram dan uang saku Rp300 ribu. "Kalau perjalanan jauh, saya bisa istirahat tidur di masjid, kantor polisi, atau di pos kamling," ujar Bastoni. Dia juga biasa membeli makanan di warung pinggir jalan selama perjalanan.

Ini ternyata bukan kali pertama Medi berjalan mundur melewati berbagai jalur di Indonesia. Sejak 2016, lelaki ini sudah tujuh kali menempuh perjalanan jarak jauh dengan berjalan mundur, demi mengkampanyekan pelestarian lingkungan. Medi sempat jalan kaki ke Gunung Wilis yang terletak 73 kilometer dari kampung halamannya, dan Kalimantan yang berjarak 800 kilometer jauhnya.

Medi memperkirakan perjalanannya butuh waktu sebulan atau paling lambat 40 hari. Ia berharap tiba di Jakarta tepat waktu supaya bisa berpartisipasi dalam perayaan 17 Agustus di Istana Negara.