Skandal Seks

Kamera Tersembunyi Bentuk Lipstik Memicu Skandal Seks Terbesar di India

Lima perempuan menggunakan perlengkapan teknologi canggih itu untuk diam-diam merekam adegan ranjang ribuan lelaki berpengaruh. Di antaranya politisi, pengusaha, serta pegawai pemerintah.
Shamani Joshi
Mumbai, IN
Kamera Tersembunyi Bentuk Lipstik Memicu Skandal Seks Terbesar di India
Foto ilustrasi oleh  Darren Nunis dari Unsplash/lisensi CC 3.0

Dalam sebuah kasus skandal seks terbesar sepanjang sejarah India, dilaporkan lima perempuan dan sopir mereka ditangkap atas tuduhan pemerasan di Negara Bagian Madhya Pradesh. Mereka ditangkap berurutan di lokasi berbeda pada 18 dan 19 September lalu.

Pemerasan ini dilakukan kelompok perempuan, yang memanfaatkan lebih dari 1.000 percakapan bernada seksual, rekaman video, dan rekaman audio untuk memerasa para lelaki berpengaruh. Korban mereka mulai dari politisi, pengusaha lokal, hingga PNS yang membuat mereka berada pada posisi rentan untuk dimintai uang atau kontrak bisnis. Para pelaku diidentifikasi sebagai Shweta Jain (48 tahun), perempuan lain yang juga bernama Shweta Jain (39 tahun), Barkha Soni (35 tahun), Arti Dayal (34 tahun), dan seorang mahasiswi berumur 18 tahun.

Iklan

Jaun memaksa mahasiswi, pekerja seks profesional, sampai aktris Bollywood merayu banyak petinggi pemerintahan. Ketika mereka berhubungan seks, Jaun dan timnya akan merekam video secara diam-diam, sebagai modal memeras para lelaki tadi.

Uang hasil pemerasan itu biasanya diklaim sebagai tanda jadi kontrak pengerjaan proyek pemerintah atau komisi karena sudah memanfaatkan jasa LSM yang dikelola para pelaku. Korban kelas kakap bisa dimintai duit hingga puluhan juta Rupee.

Petinggi jaringan pemerasan seks ini diduga memiliki hubungan dekat dengan politisi dan mantan menteri-menteri India. Praktik pemerasan tersebut sudah berlangsung 19 tahun. Tapi otak utama jaringan tersebut, kata polisi, masih buron. Dalam investigasi mereka, polisi mendapati pelaku sudah menyiapkan kamera tersembunyi dalam lipstik dan kacamata, selain ponsel, untuk merekam lelaki hidung belang yang dimanfaatkan berahinya itu.

Inspektur Senior Polisi Indore, Ruchi Vardhan Misra menyatakan teknologi canggih ini adalah barang impor yang dipesan khusus buat merekam perbuatan mesum para korban. Temuan ini mengejutkan banyak orang di India, karena berarti kemungkinan penyadapan serupa sangat tinggi, mengingat lipstik adalah barang yang lazim dan tidak memicu kecurigaan.

Petulangan sindikat pemerasan seks itu berakhir, setelah seorang PNS di Kota Indore melapor ke polisi. Dia mengeluhkan upaya Dayal yang memalak uang senilai 30 juta Rupee darinya. Polisi kemudian menangkap para perempuan itu, ketika mereka muncul saat mengambil "tagihan pembayaran" lewat sebuah operasi penjebakan bersama pelapor.

Follow Shamani Joshi di Instagram .

Artikel ini pertama kali tayang di VICE India