FYI.

This story is over 5 years old.

kultur medsos

Banyak Predator Foto Bugil Anak di Aplikasi TikTok yang Digemari Bocah

Ada sejumlah orang memanfaatkan TikTok, platform media sosial dari Tiongkok itu, untuk mendapatkan foto bugil pengguna di bawah umur.
Aplikasi TikTok
Gambar: Shutterstock

TikTok adalah salah satu aplikasi paling populer di dunia saat ini. Aplikasi ini memiliki ratusan juta pengguna, yang sebagian besar dari mereka masih anak-anak dan remaja. Mereka menggunakan TikTok untuk mengunggah dan mencari video lip sync dan meme. Selama ini, platform tersebut dianggap sebagai wadah yang aman dari bahaya siber, tak seperti kebanyakan media sosial lainnya. Pekan ini, New York Times menobatkannya sebagai “satu-satunya aplikasi yang bagus”. TikTok bahkan disebut-sebut sebagai aplikasi paling “seru” di Google Play Store. The Verge baru-baru ini juga menyebutnya "menyenangkan".

Iklan

Namun, staf Motherboard menemukan sejumlah pengguna TikTok yang tampaknya meminta foto eksplisit anak-anak. Beberapa pengguna muda bahkan telah mengeluh di platform bahwa ada orang yang berulang kali meminta foto bugilnya.

“(guy) looking for vids and nudes, and add me to groups I share vids,” bunyi biodata salah satu pengguna TikTok yang ditemukan oleh staf Motherboard. (“(laki-laki) menginginkan video dan foto bugil. Masukkan aku ke grup, aku suka membagikan video.)

Dalam aplikasi yang dikembangkan di Cina ini, pengguna bisa merekam video sedang lip sync lagu atau adegan film yang menjadi latar suaranya. TikTok memiliki kemiripan dengan Instagram dan Vine, di mana pengguna bisa mengecek video di timeline, fitur pencarian, dan daftar tagar populer yang bisa diikuti.

Beberapa video yang ditonton staf Motherboard menunjukkan pengguna anak-anak yang menyinggung orang-orang yang berulang kali meminta foto bugil mereka. Salah satu pencipta videonya menyiratkan kalau mereka masih 13 tahun.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara TikTok mengatakan kepada Motherboard bahwa “perilaku semacam itu sangat mengerikan dan dilarang di TikTok. Kami memiliki sejumlah tindakan yang melindungi pengguna dari penyalahgunaan. TikTok melarang pengiriman foto atau video lewat kolom komentar atau pesan. Pengguna juga bisa mengunci akunnya, memblokir pengguna lain, melaporkan akun atau konten, dan menonaktifkan pesan. Selain itu, moderator kami bertugas menghapus konten yang tidak pantas dan akun-akun yang melanggar Terms of Service dan Community Guidelines kami.”

Iklan

Di TikTok memang tidak ada tagar yang berkaitan dengan konten bertukar foto tanpa busana dan pertukaran foto seperti di media sosial lain, menunjukkan kalau mereka membatasi penggunaannya. Akan tetapi, perusahaan gagal memoderasi yang lain. Salah satunya, ‘#tradefortrade’ membawa kita kepada salah satu akun laki-laki yang sedang mengelus dirinya sendiri secara sugestif. Postingan tersebut memiliki komentar yang mengarahkan ke profil lain, yang tampaknya digunakan sebagai tempat untuk bertukar foto bugil apabila dilihat dari namanya. Salah satu videonya menayangkan pengguna yang meminta foto bugil, dan rekaman suara yang kedengarannya seperti orang bermasturbasi. Akun ini mengikuti sebagian besar akun tukar foto bugil.

“Girl trade pics (boy or girl) dm me 🍆 💦” bunyi bio salah satu profil. (“Perempuan, tukar foto (laki-laki atau perempuan) dm aku 🍆 💦”)

Berhubung TikTok tidak mengizinkan pengguna mengirim video atau foto lewat DM, jadi orang-orang yang minta foto telanjang akan pindah ke aplikasi lain setelah mengobrol.

“If you have a 🍆 trade with me on snap chat dm me and i go live everyday,” bunyi bio akun lain bernama “lets trade boys”. (“Dm aku kalau kamu tukar 🍆 denganku di snap chat. Aku siaran langsung setiap hari.”)

Akun-akun ini tidak dihapus. Bahkan ada yang memiliki ratusan fans. Beberapa akun yang secara eksplisit meminta foto tanpa busana juga mengikuti akun-akun normal yang penggunanya masih anak-anak atau remaja.

Iklan

Kami tidak dapat memastikan apakah akun-akun ini diurus oleh pengguna yang sudah dewasa atau masih di bawah umur. Beberapa profil memiliki username yang menyiratkan kalau mereka masih muda, misalnya seperti “16tradehmu”. Akan tetapi, staf Motherboard tidak bisa memastikan ini. Bisa jadi mereka memalsukan usianya supaya bisa dapat foto bugil. Staf Motherboard tidak melibatkan pengguna-pengguna ini karena adanya kemungkinan orang-orang ini membagikan foto pornografi anak dengan pengguna lain secara ilegal.

Menurut Terms of Service TikTok, pengguna harus berusia setidaknya 13 tahun jika ingin menggunakan aplikasi. Akan tetapi, banyak pengguna di video yang tampak jauh lebih muda dari itu.

TikTok dulunya dikenal sebagai Musical.ly. Pada Juni 2016, laki-laki Fresno dituduh melakukan eksploitasi seksual terhadap anak-anak lewat Musical.ly dan sejumlah aplikasi lain.

Staf Motherboard juga menemukan contoh doxing dan pelecehan yang dialami pengguna populer di platform tersebut.

ByteDance, pendiri TikTok, baru-baru ini mengatakan kalau mereka akan menambahkan jumlah moderatornya dari enam ribu menjadi 10 ribu orang.