Konten Viral

Khawatir Tularkan Corona, Lelaki Malaysia Jalan Kaki 120 Km Ditemani Anjing Setia

Alixson baru tiba dari Jepang memilih berjalan kaki sampai kampung halaman. Di tengah jalan, ada anjing yang menemaninya sampai tujuan. Kisah yang viral ini sungguh mengharukan.
Viral Lelaki Malaysia Takut Tularkan Corona Jalan Kaki 120 Km Ditemani Anjing
Kolase screenshot dari akun Facebook Deon Anthony [kanan] dan arsip Alixson Mangundo

Sebelum membaca kisah ini, sebaiknya kalian siapkan tisu dulu.

Alixson Mangundok tokoh kita ini bertemu seekor anjing di dekat kuburan di daerah Luyang, Kota Kinabalu, Malaysia pada 25 Maret 2020. Ia sedang berjalan kaki dari RS Queen Elizabeth Kinabalu menuju kampungnya di Kota Marudu, berjarak 120 kilometer.

Hari itu Alixson, 34 tahun, baru tiba di bandara internasional Kota Kinabalu dari Osaka, Jepang, tempat doi bekerja. Ia dinyatakan sehat ketika melewati skrining kesehatan di bandara. Dari bandara, Alixson diminta mengecek ulang di RS Queen Elizabeth di kota itu untuk memastikan ia bersih dari virus corona. Dokter RS yang mengetesnya kemudian meminta Alixson pulang sambil menunggu hasil tes keluar.

Iklan

Alixson sempat mengira akan disuruh tinggal di pusat karantina negara. Berhubung dokter menyuruhnya pulang, ia putuskan untuk langsung menuju Kota Marudu. Saat di bandara ia sudah menolak tawaran jemputan dari keluarganya karena takut membawa virus. Ia juga tak mau naik transportasi umum karena kekhawatiran yang sama.

Dari rumah sakit, ia memutuskan berjalan kaki menuju kampungnya.

Alixson belum berjalan terlalu jauh ketika seekor anjing menampakkan diri di sebuah pekuburan. Anjing itu tampak lapar, Alixson kemudian bersiul memanggilnya dan memberinya makan. Ketika perjalanan dilanjutkan, hingga beberapa kilo kemudian ia menyadari anjing itu mengikutinya. Anjing itu kemudian dia namai Hachiko Luyang

Mereka langsung berteman. Berhubung Alixson pernah mengunjungi makam anjing Hachiko di Tokyo ditambah anjing ini ada kemiripan dengan Hachiko, jadilah si teman baru dinamai Hachiko Luyang.

"Lebih tepat kalau disebut, anjingnyalah yang menemukan saya," kata Alixson, dilansir dari Free Malaysia Today. "Setelah beberapa kilo, saya lihat anjing itu masih mengikuti. Saya langsung tahu bahwa dia akan menemani perjalanan saya ini, dan sejak itu kami jadi kawan."

"Saya pernah melihat patung anjing di kuburan Hachiko (Jepang), dan anehnya mirip sekali dengan Hachiko saya ini."

Keduanya beberapa kali melewati pos penjagaan polisi dan tentara yang nyaris tidak percaya ia mau berjalan kaki sejauh itu. Mereka sempat menawari tumpangan, namun Alixson masih konsisten untuk social distancing. Lalu polisi dan tentara itu membekali tim kecil ini air dan biskuit.

Iklan

Dua tokoh kita akhirnya tiba di Kota Marudu tiga hari kemudian, pada 28 Maret. Keseluruhan perjalanan itu digambarkan Strait Times udah kayak cerita Dataran Tortilla: mereka berjalan di bawah panas dan hujan, mendaki dan menuruni jalan, beristirahat di halte, serta berbagi makanan.

Di Kota Marudu, Alixson bertemu abangnya di jalan. Ia kemudian minta diberi mobil agar bisa menyetir sendiri ke pondok milik keluarga mereka di tengah kebun karet. Di pondok itu ia mengarantina diri selama empat belas hari dengan ditemani Ciko, begitu panggilan teman barunya. Selama itu, ayah dua anak dan anak bungsu 12 bersaudara ini belum bertemu keluarganya kecuali satu abang tadi.

"Nasib baik ada anjing ikut saya, bro. kalau tak ada, mungkin orang-orang yang nampak saya berjalan anggap saya ni orang jahat, apa lagi berjalan di tengah-tengah larut malam," demikian chat Alixson kepada temannya. Kisah ini jadi viral di Malaysia setelah teman Alixson membagikannya di Facebook.

Sewaktu di rumah sakit, Alixson sempat makan di kantin RS dan dihampiri dua ekor anjing. Ia memberi makan keduanya. Ia berpikir, apakah Hachiko muncul menolongnya karena peristiwa itu?

"Saya bersyukur ditemani Ciko. Dan saat ini [swakarantina di pondok], kami pun berdua saja," kata Alixson lagi. Ia tahu sekarang sosoknya terkenal, namun bukan itu yang membuatnya paling bahagia.

"Sejujurnya saya tak terlalu memedulikan [cerita saya viral]. Siapa pun bisa melakukan hal yang sama. Menemukan anjing yang mau menemani saya berjalan jauh, itu lebih berharga. Ciko ini benar-benar hadiah dari Tuhan." Aduh, siapa yang ngiris bawang di sini?