WTF

Protes Gaya Baru: Warga di AS Kirim Paket Tinja Manusia ke Rumah Para Senator

Belum diketahui motif sang pengirim amplop tahi, namun diduga ada kaitannya dengan keputusan pemerintah negara bagian Ohio melarang perempuan aborsi.
Warga protes larangan aborsi di Ohio Amerika Serikat kirim tahi manusia ke rumah para senator
Foto ilustrasi via Getty/Petr Svoboda

Surat kabar Columbus Dispatch melansir pada 7 Juli 2022 seluruh anggota Senat yang mewakili Partai Republik di Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat, mendapat kiriman amplop berisi kotoran manusia. Partai Republik mendominasi kursi Senat di negara bagian tersebut, dengan total anggota 25 orang. 

Iklan

Akan tetapi, sejumlah kantor pos di Cleveland, Akron dan Columbus, yang menerima amplop-amplop itu, berhasil menggagalkan kirimannya. Saat dihubungi VICE News keesokan harinya, Layanan Inspeksi Pos AS mengatakan, pihaknya masih mendalami dari mana sumber surat berbau busuk tersebut.

“Layanan Inspeksi Pos AS berkomitmen melindungi petugas dan pelanggan Kantor Pos, serta menjaga integritas kiriman yang kami tangani,” tegas juru bicara Layanan Inspeksi USPS melalui email. “Saat ini, kami masih menyelidiki insiden tersebut.”

John Fortney selaku juru bicara Partai Republik di Senat menumpahkan kegeraman mereka terhadap sikap pengirim yang dianggap seperti pengecut. “Mereka hanyalah para pengecut yang tidak berani menyuarakan pendapatnya secara langsung. Mereka cuma berani mengirimnya lewat surat,” ujarnya kepada ABC 9 di Cincinnati.

“Tindakan ini sangat menjijikkan, bodoh dan kekanak-kanakan,” tandas anggota Senat Jay Hottinger kepada Columbus Dispatch. Salah satu amplop itu ditujukan kepadanya.

Ketika diwawancarai media lokal pada Kamis, seorang anggota parlemen menduga kiriman tersebut merupakan bentuk protes warga terhadap keputusan Mahkamah Agung mencabut hak konstitusional perempuan untuk melakukan aborsi.

Pejabat negara bagian Ohio sepakat melarang segala bentuk aborsi—terkecuali untuk menyelamatkan nyawa ibu—menyusul undang-undang yang disahkan pada 2019 lalu. Dilaporkan Indianapolis Star pekan lalu, akibat larangan tersebut, anak perempuan berusia 10 terpaksa menempuh ratusan kilometer ke Indiana demi menggugurkan kandungannya setelah diperkosa. Sejauh ini, negara bagian di Barat Tengah AS masih mengizinkan aborsi.

J.D. Vance, kandidat Partai Republik untuk Senat Ohio, pernah membandingkan aborsi dengan perbudakan saat diwawancarai sebuah stasiun radio untuk umat Katolik tahun lalu.

“Saya pikir aborsi telah merusak tatanan sosial, serta sudut pandang kita terhadap hal yang paling rentan dan bergantung pada kita,” tukasnya. “Menurut saya, fakta ini jarang diperhatikan saat membicarakan aborsi. Tindakan itu telah merusak moral masyarakat.”

Ohio dulu menjadi salah satu wilayah kekuasaan Mantan Presiden Barack Obama selama dua periode masa jabatannya, tapi sekarang negara bagian itu lebih condong ke politik sayap kanan.