FYI.

This story is over 5 years old.

Berita Dunia

Enam Orang Tewas Usai Teroris Menembaki Jamaah Salat Maghrib di Kota Quebec Kanada

Delapan jamaah lainnya luka-luka. PM Justin Trudeau memastikan insiden itu aksi teror. Dua pelaku sudah ditahan kepolisian.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.

Terjadi penembakan massal di Masjid Jami Kota Quebec, Kanada. Enam orang tewas dan delapan lainnya luka-luka. Beberapa korban sampai berita ini diturunkan masih kritis. Penembakan terjadi ketika jamaah sedang bersiap melakukan salat Maghrib.

Perdana Menteri Justin Trudeau menyatakan insiden itu merupakan aksi terorisme. Pelaku diidentifikasi dua lelaki menembak membabi buta ke arah 39 orang yang hendak salat berjamaah.

Iklan

Dua pelaku itu sudah ditahan kepolisian. Korban tewas berusia 35 hingga 70 tahun, semuanya adalah jamaah rutin Masjid Quebec. Polisi menyatakan situasi keamanan di Islamic Center Quebec kini telah terkendali.

"Pemerintah Kanada mengecam keras tindak terorisme pada umat muslim di tempat ibadah yang berada di tengah penampungan pengungsi ini," kata Trudeau melalui keterangan tertulis.

"Sangat menyedihkan melihat kekerasan tak masuk nalar ini. Kanada kuat berkat keanekaragaman penduduknya, serta toleransi antar umat beragama. Kanada akan bertahan melewati masa-masa kritis ini," imbuh sang PM.

Trudeau menyatakan komunitas muslim Kanada akan dijamin keamanannya. Gubernur Quebec, Phillipe Couillard turut mengecam serangan teror tersebut. Dia menyatakan pihaknya akan melindungi minoritas muslim dari setiap gangguan keamanan. "Quebec akan menjadi tempat yang ramah bagi semua orang, tak peduli latar belakang agama maupun ras mereka."

Masjid Quebec beberapa kali menjadi sasaran teror. Tahun lalu, seseorang sengaja meletakkan kepala babi di pintu masuk masjid. Lalu pada 2014, masjid di Kota Sainte-Foy dicoret cat bertuliskan, "Islam keluar dari negaraku!"

Penduduk Quebec bergegas melakukan aksi solidaritas mendukung minoritas muslim yang sedang berduka. Netizen memajang tagar #JeSuisQuebec. Pada Senin (30/1) malam, warga Kota Montreal akan menggelar doa bersama mendukung keluarga korban penembakan.

Iklan

Pemerintah Kanada kini menerjunkan satgas khusus anti-terorisme untuk mendeteksi ancaman serupa di kota-kota besar lainnya.

Presiden Takmir Masjid Quebec menyesalkan terjadinya penembakan pada Minggu (29/1) malam lalu. "Insiden ini sungguh barbar," ujarnya saat diwawacarai Global News.

Saksi mata menyatakan dua pelaku adalah laki-laki  dengan "aksen Quebec yang kental." Wilayah Quebec dan Montreal Kanada, dihuni warga mayoritas berbahasa Prancis.

Kepada Radio Kanada, salah satu korban selamat menyatakan pelaku mengucapkan kalimat takbir sebelum beraksi. "Peluru lewat di dekat saya, dekat sekali," ujarnya.

Motivasi dan identitas lengkap pelaku sampai sekarang belum jelas. Media sosial sempat menyebarkan informasi bahwa pelaku adalah kulit putih rasis, namun otoritas setempat segera menyatakan kabar itu bohong.

Ambulans di halaman depan Masjid Quebec. Foto oleh Mathieu Belanger/Reuters

Kepada VICE News, Amira Elghawaby selaku Juru Bicara Dewan Muslim Kanada menyatakan terus memantau situasi terbaru. Mereka juga ingin mengetahui niat para pelaku menjalankan teror di masjid. "Selama ini muslim di Quebec sudah menghadapi prasangka. Situasi ini menambah beban mereka," ujarnya.

Pemerintah Kota Quebec kini menambah personel keamanan ke setiap masjid di wilayahnya.

Laporan insiden ini masih akan terus dimutakhirkan.