FYI.

This story is over 5 years old.

Berita Palsu

Ingin Menghentikan Hoax? Kita Disarankan Kembali Bayar Berita Berlangganan

Ide itu disampaikan oleh pendiri Wikipedia. Idealnya masyarakat rela menyumbang uang demi jurnalisme urun daya yang dijamin bebas berita palsu.
Foto oleh Jemal Countess/Getty Images.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.

Ketika situs macam Facebook, Twitter dan Reddit penuh dengan berita-berita politik tak jelas sumbernya, Wikipedia sebagai ensiklopedia nomor satu dunia maya terbebas dari berita hoax. Salah satu pencetus Wikipedia, Jimmy Wales, mengatakan ke VICE News kuncinya adalah dispilin verifikasi. "Fenomena berita hoax tidak berpengaruh terhadap Wikipedia," ujarnya.

Iklan

Berikut penjelasan lebih detail dari Wales mengapa ensiklopedia online itu sukses menghindari wabah hoax dan berita palsu: ribuan editor sukarelawan bekerja untuk Wikipedia memastikan standar tinggi situs tersebut terjaga. Dia mengatakan mereka bekerja dengan sangat efektif, memastikan Wikipedia bersih dari berita-berita palsu.

Wales, 50 tahun, ingin mengaplikasikan konsep yang sama ke dunia pemberitaan. Situs baru ini akan dinamakan Wikitribune. Cara kerjanya mirip Wikipedia yang mengandalkan "komunitas" pembaca untuk pendanaan dan pemeriksaan fakta secara real-time, selain tentunya mengandalkan beberapa jurnalis staf yang digaji untuk menulis, melaporkan dan mengecek fakta. Tagline proyek ini adalah: "Jurnalisme berbasis fakta."

Untuk mengumpulkan dana peluncuran situs, Wales tengah menggalakkan kampanye pemungutan dana selama 29 hari yang mengingatkan kita akan aksinya ketika mencoba mendanai Wikipedia. Situs ini akan didanai oleh kontributor bulanan dan bukan pemasukan dari iklan.

"Jumlah orang yang bersedia membayar demi berlangganan situs ini meningkat tajam," kata Wales saat diwawancarai CNN. Wales menambahkan "publik sudah siap untuk disuguhi jurnalisme berkualitas bebas hoax."

Wales juga sempat memuji Facebook yang mencoba melawan gempuran berita hoax. "Baguslah kalau Facebook mulai bekerja sama dengan pihak ketiga seperti Politifact dan Snopes.com," kata Wales lewat sebuah email, biarpun dia skeptikal apakah pendekatan ini akan sukses nantinya.

Iklan

"Banyak orang yang peduli dengan berita-berita online tidak mau Facebook menentukan berita mana yang bisa diunggah dan mana yang tidak,'" katanya.

Sistem jurnalisme tradisional atas ke bawah tidak akan digunakan di Wikitribune. "Membayar jurnalis untuk bekerja sama dengan komunitas merupakan terobosan baru,'" tambahnya. "Menganggap jurnalis 'lebih tinggi' dari komunitas merupakan pemikiran yang usang."

Dia juga menambahkan bahwa ketergantungan media arus utama pada iklan menjadi "faktor" dalam maraknya propaganda berita hoax media sosial. Para pembaca mulai mempertanyakan "apabila situs berita terhormat seperti New York Times dan lainnya dipengaruhi secara negatif oleh para pengiklan."

Di Wikipedia, "sumber terpercaya" menjadi standar untuk kutipan, yang artinya editor bisa dengan mudah membuang informasi yang tidak memiliki sumber yang layak. Di luar beberapa kasus, studi akademik telah mengkonfirmasi bahwa Wikipedia secara keseluruhan, merupakan situs yang akurat dan bisa bersaing dengan situs rival non-komunitas seperti Encyclopedia Britannica.

Tetap saja sistem ini bukan tanpa cacat. Survei 2011 menemukan bahwa hanya 9 persen editor Wikipedia adalah perempuan dan makalah 2012 di American Behavioral Scientist, sebuah jurnal akademik peer-reviewed menemukan bahwa editor Wikipedia yang aktif angkanya turun dari 50.000 orang di 2006 menjadi 35.000 orang lima tahun berikutnya. Akibatnya? Kualitas artikel Wikipedia menurun secara drastis.

Perlu diingat bahwa Wikitribune bukanlah Wikipedia dan tidak akan jadi sekedar situs berita yang ditulis oleh editor Wikipedia. Kemungkinan besar artikel-artikel Wikitribune akan dibagikan di Facebook dan media sosial lainnya. Masalahnya, Facebook, sumber berita bagi 44 persen warga Amerika (kadang-kadang), merupakan pemicu masalah hoax. "Facebook dimaksudkan sebagai platform bagi orang untuk mengunggah foto dan berbagi informasi dengan teman," ungkap Wales. Rasanya situasi serupa juga terjadi di Indonesia.

Biarpun sistem kolaborasi warga sipil-jurnalis profesional Wikitribune belum teruji, setidaknya  Wikitribune akan menjadi satu dari banyak media yang artikelnya menyebar di Facebook. Wales sadar pada masalah ini, mengingat Wikitribune mengandalkan komunitas untuk beroperasi, seharusnya berita-berita hoax lebih mudah dipangkas.

"Partisipasi komunitas akan memungkinkan daya kerja yang tinggi," kata Wales. "Berapa lama sih waktu yang dihabiskan tim redaksi New York Times mengecek berita hoax? Tidak banyak."