Krisis Perumahan

Pemerintah Spanyol Bakal Beri Anak Muda Rp4 Juta/Bulan Agar Tak Tinggal Sama Ortu

Menurut PM Pedro Sánchez, anak muda ogah ngekos karena biaya mahal. Dana bulanan ini diharap bisa jadi solusi agar anak muda punya tempat tinggal terjangkau.
Pemerintah Spanyol Bakal Beri Subsidi Rp4 juta/bulan untuk Anak Muda Agar Tak Tinggal Sama Ortu
Pengunjuk rasa di Spanyol memakai topeng Perdana Menteri Pedro Sánchez menuntut ada kebijakan subsidi menghadapi Covid-19. Foto oleh Thiago Prudêncio/SOPA Images/LightRocket via Getty Images

Anak muda dengan gaji di bawah upah rata-rata Spanyol akan mendapat dana insentif supaya lebih mudah mengontrak tempat tinggal, sehingga mereka tak perlu terus hidup di rumah orang tua. Kebijakan ini diumumkan Perdana Menteri Pedro Sánchez, lewat RUU yang akan segera diajukan ke parlemen.

Sánchez, yang memimpin koalisi partai sayap kiri, menyatakan dana subsidi perumahan itu nilainya sebesar €250 (setara Rp4,1 juta) per bulan. Target penerimanya adalah anak muda di usia 18 tahun hingga 35 tahun, yang gajinya di bawah €23.725 per tahun, sekitar Rp32 juta per bulan. Angka itu sekilas besar bila dirupiahkan, tapi masuk kategori rerata upah nasional, alias mepet buat hidup di kota-kota besar Negeri Matador.

Iklan

RUU lain yang sedang disodorkan pemerintah ke parlemen Spanyol adalah penetapan batas atas biaya sewa kepada apartemen atau rumah yang pemiliknya punya lebih dari dua properti. Diharapkan, lewat bauran kebijakan tersebut, biaya sewa kos atau kontrakan secara nasional dapat terjangkau bagi mereka yang berpenghasilan minim.

“Kita butuh kebijakan yang menjamin agar kualitas hidup di kota-kota besar tetap mendorong partisipasi anak muda dalam perekonomian,” kata Sánchez saat menghadiri seminar tata kota di Ibu Kota Madrid.

Merujuk data Uni Eropa, Spanyol adalah negara yang anak mudanya paling telat hidup mandiri dibanding negara-negara Benua Biru lainnya. Rata-rata anak muda di Spanyol baru tinggal terpisah dari ortu di usia 30, sementara pemuda negara Uni Eropa lain lazimnya sudah mandiri di usia 26,4 tahun.

Hal ini terjadi karena biaya sewa apartemen atau kos di Spanyol sangat tinggi, sementara angka pengangguran di demografi muda tak kalah besar. Demi menghemat pengeluaran, banyak anak muda tetap tinggal di rumah ortunya meski sudah bekerja.

Kebijakan Spanyol ini mengikuti tren serupa yang terjadi di Eropa. Pemerintah kota seperti London dan Berlin, berusaha merumuskan kebijakan agar ongkos perumahan lebih terjangkau. Awal Oktober 2021, parlemen kota Berlin, di Jerman, membuat perda yang memaksa 240 ribu rusun tak lagi dikuasai segelintir individu. Harapannya, biaya sewa rusun bisa lebih murah.

RUU subsidi rumah untuk anak muda di Spanyol masih akan diperdebatkan anggota dewan, sampai nantinya diloloskan menjadi aturan hukum permanen. Sejauh ini potensi RUU itu disahkan cukup besar, mengingat koalisi pendukung Sánchez menguasai parlemen.