“Frankie, minumanmu sudah siap,” robot itu mengumumkan dengan suara mekanis. Saya berusaha untuk tidak berterima kasih kepada sang robot, tapi ucapan itu tetap saja keluar dari mulutku.
“Ella” mulai bekerja di kedai Crown Coffee pekan lalu, menjadikannya barista robot pertama di Singapura. Prototipe robot ini pertama kali dibuat pada 2017 oleh penyedia ritel cerdas Crown Digital sebagai solusi mengatasi masalah turnover dan kekurangan tenaga kerja, menurut Keith Tan selaku CEO Crown Group.
Videos by VICE
Selesai mengunduh aplikasi resmi kedai, saya memilih minuman yang diinginkan dan kemudian pesanannya terpampang di layar digital. Ella langsung mempersiapkan segelas teh tarik di atas dispenser. Minumanku siap disantap kurang dari tiga menit. “Selamat menikmati teh tariknya,” ujar Ella sambil meletakkan pesanan di hadapanku.
Lockdown akibat COVID-19 telah melumpuhkan industri yang mengutamakan pelayanan dan bergantung pada interaksi langsung antar manusia, seperti sektor F&B. Larangan makan di tempat yang berlaku di berbagai negara membuat restoran dan kedai tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Walaupun beberapa tempat kini sudah dibuka kembali, kebanyakan orang masih ragu-ragu makan di luar karena khawatir tertular virus. Alhasil teknologi semacam Ella dirasa semakin dibutuhkan di tengah pandemi.
Sejumlah restoran di negara lain juga telah mengoperasikan robot. Pengunjung restoran Foodom Robot di Kota Foshan, Cina sepenuhnya dilayani oleh koki dan pelayan robot. Sementara itu, robot ciptaan perusahaan ZMP Inc di Jepang sudah mulai mengantarkan makanan sejak Agustus.
Sebelum barista robot muncul, Rumah Sakit Alexandra meluncurkan robot BeamPro yang bisa mengantarkan makanan dan obat-obatan kepada pasien COVID-19 di Singapura Maret lalu. Dua bulan kemudian, Negeri Singa mengerahkan robot anjing Spot untuk memastikan pengunjung taman menerapkan jaga jarak.
Selain menyiapkan minuman, Ella juga berfungsi sebagai tempat foto-foto berteknologi augmented reality (AR) dan mengajak pembeli bermain game singkat supaya tidak bosan selama menunggu pesanan disajikan. Robot ini dikatakan bekerja empat kali lebih cepat daripada manusia, dan bisa mempersiapkan 200 gelas kopi setiap jamnya.
“Ella mampu digunakan untuk apa saja, dan bisa diprogram untuk melayani ratusan minuman. Robot ini bahkan bisa menghidangkan koktail,” perwakilan Crown Coffee memberi tahu VICE News.
Sejauh ini, Singapura memiliki 195 kasus aktif corona. Meski negara ini berupaya membuka kembali kegiatan ekonomi dan perbatasannya, perjalanan udara masih sangat terbatas mengingat hanya ada dua terminal yang beroperasi di Bandara Changi. Pihak bandara memperingatkan situasinya masih mengkhawatirkan karena penularan virus “belum menunjukkan tanda melambat.”