Teori konspirasi sudah pasti ngawur. Tapi dari semua topik yang muncul bagi penggila cocoklogi, publik paling bingung sama perkembangan konspirasi mengenai campur tangan elit global di balik kemunculan frekuensi seluler 5G. Tudingan bahwa frekuensi 5G dapat membunuh manusia menyebar di berbagai negara, jauh lebih cepat dibanding konspirasi bumi datar.
Tindakan orang yang percaya kalau 5G membahayakan kesehatan juga ekstrem. Tak cuma berdebat di Internet, aktivis anti-5G sampai membakar ponsel mereka dan mengeroyok teknisi IT. Masalahnya, konspirasi 5G sudah massif di Amerika, Australia, Inggris, Italia, India, dan banyak negara lain. Di Indonesia belum terlalu terasa, tapi melihat karakternya, asal muncul video YouTube yang mendakwahkan konspirasi ini, bisa jadi pengikutnya membesar dengan cepat.
Videos by VICE
Untuk memahami mengapa konspirasi 5G membunuh manusia populer, tim dokumenter VICE ngobrol dengan banyak orang, mencakup mereka yang percaya sama teori tersebut. Termasuk juga menghubungi David Robert Grimes, pakar kanker di the University of Oxford. Kami ingin membuktikan apakah tuduhan kaum cocoklogi punya dasar ilmiah.
VICE turut mendatangi lokasi unjuk rasa menolak gelombang 5G yang digelar di Inggris. Kami ingin tahu, kenapa teknologi yang bahkan belum diimplementasikan itu mereka yakini akan merusak peradaban manusia.
Simak dokumenternya di tautan awal artikel ini.
Artikel dan dokumenter ini pertama kali tayang di VICE UK