Wali Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Haji Ahyar Abduh lebih menyerupai ahli kung fu dibanding pejabat publik. Dalam rekaman video pelantikan anggota Satpol PP yang viral pekan lalu, Ahyar memamerkan tajinya dengan cara menendang beberapa anggota Satpol PP tepat di bagian dada dan leher. Beberapa bawahan Ahyar yang berdiri di belakangnya bertepuk tangan sembari tersenyum lebar. Seakan hal tersebut adalah hiburan gratis dan sudah biasa terjadi.
Ahyar yang sudah dua kali menjabat sebagai Wali Kota Mataram rupanya punya kebiasaan menjajal kemampuan fisik anggota Satpol PP. Dalam sebuah video perayaan ulang tahun Kota Mataram yang diunggah Agustus 2017, tampak lima anggota Satpol PP berbadan gempal berjejer rapi dengan kuda-kuda mantap dan tangan di belakang.
Videos by VICE
Tak berapa lama Ahyar, memakai seragam dinas putih, memberi ‘hadiah’ tendangan di bagian kepada lima bawahannya. Hampir mirip jurus fatality kickflip milik Liu Kang di video game Mortal Kombat, karena lawannya pasrah tak melawan. Bedanya cuma tak ada darah yang muncrat.
Salah seorang anggota Satpol PP sampai mental beberapa meter setelah kena tendang di perut. Sementara lainnya, yang entah sudah diberi pembekalan fisik atau sudah terbiasa menerima tendangan Ahyar, tampak bergeming dengan muka lempeng seolah tak terjadi apa-apa.
Ahyar mengklaim sebagai ahli silat sehingga tendangannya terukur. Dia menjamin tak ada satpol PP yang cedera akibat tindakannya. “Sebenarnya itu enggak kena, selama ini belum pernah. Jadi orang tidak tahu, saya orang silat. Tendangannya masih bagus… Itu kan juga saya ukur, nggak ada yang kena,” ujar Ahyar saat dihubungi media massa.
Kepala Satpol PP Mataram Bayu Pancapati, seperti dilansir Kompas , menyatakan atraksi tendangan Ahyar sudah menjadi tradisi di Kota Mataram beberapa tahun terakhir untuk menguji fisik anggota Satpol PP yang baru dilantik.
“Jangankan anggota, saya saja dites oleh Pak Wali Kota, biasa Bapak melakukan itu, mengetes kami. Saya saja sering diuji kemampuan fisik dan bela diri saya oleh Pak Wali, itu bukan Pak Wali marah, itu biasa, kok, anggota Satpol PP Kota Mataram malah senang,” kata Bayu.
Tindakan wali kota yang viral itu menuai beragam komentar. Ada yang menanggapi santai, ada juga yang mengecam karena tak sepantasnya pejabat daerah memamerkan aksi yang menjurus pada kekerasan. Pejabat Kemendagri sampai mengingatkan Ahyar agar menjaga sikap dan tidak memamerkan kekerasan di ruang publik.
Ahyar yang berusia 57 tahun, masih tergolong prima dalam menjaga fisik dan penguasaan bela diri. Dia tercatat pernah menjabat sebagai ketua Federasi Olah Raga Karate Indonesia (FORKI). Konon, Ahyar juga memiliki ilmu kebal karena bisa menahan tusukan pisau.
Merujuk sebuah foto yang beredar di media lokal, Ahyar pernah berpose bersama pendukungnya di depan spanduk bertuliskan “Pencak Silat Inoga: Terlahir untuk jadi pemenang, bukan pecundang, ciptakan rasa aman untuk jadi nomor satu”. Belum jelas apakah Ahyar mengelola atau melatih murid di padepokan silat tersebut.
Dibanding ikut menanggapi negatif seperti komentar beberapa pengguna Internet, saya memilih fokus mengkaji teknik tendangan Ahyar. Sesudah nonton videonya, saya merasa awalnya Ahyar tampak masih setengah-setengah dan belum mengeluarkan semua kemampuan dan tenaganya. Tapi begitu ‘korban’ ketiga ditendang sampai mental ke belakang, saya jadi jiper juga. Bisa semaput juga kayaknya kalau itu kaki—yang lengkap dengan sepatu pantofel wajib khas PNS—sampai mampir ke leher. Surem…
Sayangnya saya bukan ahli bela diri dan jelas tak berhak umenilai seberapa fatal tendangan Ahyar jika sampai diumbar setiap saat. Maka saya meminta pendapat dua orang ahli bela diri dari aliran berbeda.
Saya mengontak Halilintar Surya dari Padepokan Silat Reti Ati. Satu pakar lainnya adalah Adi Paryanto, instruktur di Maximum Mixed Martial Arts yang juga berkenan menjelaskan lebih lanjut tentang teknik tendangan Ahyar. Keduanya sekaligus saya minta memaparkan dampak tendangan macam itu bagi tubuh korban, sekaligus berbagi tips agar kalian bisa menahan tendangan jika suatu saat terpaksa menghadapi Ahyar (atau orang lain yang suka menendang-nendang).
Kedua narasumber tersebut sebelumnya belum mengenal sepak terjang Ahyar dan hanya menilai berdasarkan video yang saya tunjukkan. Berikut pemaparan mereka:
Halilintar Surya (Jawara Silat)
VICE Indonesia: Dalam skala 1 sampai 10, tendangan Wali Kota Ahyar ini kira-kira dapat nilai berapa?
Halilintar Surya: Kalau dari video yang beredar, sebenarnya ada tiga jenis tendangan yang dipraktikkan Ahyar. Tendangan samping di awal video, tendangan loncat, dan tendangan berputar di akhir video. Tendangan samping saya kasih nilai 7 lah. Tendangan loncat saya kasih 9 karena tendangan ini lebih bertenaga. Kalau tendangan berputar saya kasih 8.5 karena kekuatannya menurun. Mungkin Ahyar terburu-buru dan tidak leluasa karena memakai seragam.
Dilihat dari tendangannya, seberapa jago Ahyar dalam ilmu bela diri?
Kalau cuma dilihat dari video sulit menilai seberapa jago. Tapi saya yakin Ahyar cukup lama terjun di dunia silat. Yang dipraktikkan Ahyar di video tersebut adalah teknik tendangan dasar. Tekniknya sudah benar seperti tendangan loncat tadi. Kayaknya beliau sudah cukup lama berlatih.
Apakah tendangan tersebut bisa fatal jika seseorang yang menerima tidak siap?
Kalau dilakukan dengan kekuatan penuh bisa fatal. Apalagi tendangan meloncat karena tenaganya lebih banyak karena dibantu daya lenting tubuh.
Leher sepertinya termasuk bagian yang vital jika ditendang dengan keras. Betul enggak sih?
Bagian vital tubuh ada di daerah sepanjang lima jengkal dari kepala. Leher itu vital apalagi di bagian dekat rahang. Di situ banyak syaraf juga. Kalau kena tendang bisa pingsan. Kalau dipukul tepat di daerah situ bisa menyebabkan kematian.
Ada teknik tertentu untuk menahan tendangan bagi orang awam?
Kalau untuk orang awam justru jangan ditahan. Menghindar saja. Karena kalau ditahan itu bisa fatal. Menahan tendangan itu harus memakai teknik pernafasan yang melalui proses latihan panjang.
Adi Paryanto (Atlet MMA)
Apa pendapatmu soal video kung fu sang Wali Kota?
Adi Paryanto: Video itu justru enggak menunjukkan kemampuan si Wali Kota. Kalau saya lihat sih itu justru pengin menunjukkan kemampuan si Satpol PP. Bahwa para anggota Satpol PP itu punya fisik terlatih dan siap menghadapi apapun terutama kontak fisik.
Menurut kamu bagaimana teknik tendangan Ahyar?
Teknik tendangannya cukup bagus, tepat sasaran. Dan saya lihat cukup terlatih, tidak asal mengenai target. Jadi kelihatan enggak sembarangan menendang.
Misalkan ada kontes, kira-kira berapa nilai tendangan Ahyar?
Saya enggak bisa menilai kalau cuma dari video. Tapi tendangannya cukup terkontrol. Memang ada power di tendangan itu, tapi enggak sepenuhnya dilepas. Kayaknya itu cuma buat aksi-aksian saja.
MMA itu kelihatannya brutal karena boleh memakai tangan dan kaki, beda dengan tinju. Ada enggak sih teknik tendangan yang mematikan?
Kalau di MMA enggak boleh menendang alat kelamin, leher belakang, dan kerongkongan. Kalau mau menyerang biasanya menyasar bagian rahang. Semua orang jika kena tendangan full power ke arah rahang bisa dipastikan akan pingsan. Knock out! Karena bagian tubuh yang enggak bisa dikuatkan cuma rahang. Tendangan macam apapun asal sekuat tenaga jika kena rahang bisa bikin pingsan.
Apakah dalam MMA ada teknik untuk menahan tendangan?
Kalau di MMA kami lebih mengutamakan gerak refleks. Kalau yang sudah profesional, dia punya naluri. Di video itu kan si Satpol PP sudah tahu akan ditendang, jadi dia menyiapkan diri untuk menahan. Kalau di oktagon (ring bertarung) kan enggak begitu, lawan bisa menipu, tadinya mau mukul ternyata menendang. Jadi enggak ada teknik menahan kayak gitu. Justru kalau bisa kita duluan yang menyerang lawan.
Jika suatu saat saya harus berhadapan dengan Ahyar kira-kira perlu berapa lama latihan?
Itu tergantung bakat. Kalau sudah bakat, seminggu latihan saja udah jago. Normalnya orang mungkin butuh sekitar enam bulan lah. Itu juga harus dibarengin latihan fisik juga.