Sudah sejak lama netizen mencurigai bahwa bandara internasional Denver sebenarnya adalah markas besar illuminati. Teori ini sudah berkembang sejak bandara dibangun pada 1995, tapi dugaan kuat baru panas dibicarakan pada 2010 ketika program TV Jesse Ventura yang membahas tentang teori konspirasi menyertakan bandara Denver dalam daftarnya.
Perbincangan terus berkembang dan kecurigaan terus menguat sampai akhirnya pada 2016, CEO bandara Kim Day merasa perlu memberi klarifikasi pada publik.
Videos by VICE
“Entah itu karena ukuran bandara yang gede banget, infrastruktur yang ga berhenti-berhenti dibadung, atau karena program seni yang terus-terusan ada, bandara Denver terus dicurigai berperan penting dalam berbagai gosip konspirasi, mulai dari yang terdengar lucu sampai yang absurd,” kata Kim sebelum mengumumkan bila Oktober adalah bulan perayaan keanehan sekaligus bulan untuk menebar kesenangan.
“Abis, kami juga tidak bisa menyembunyikan desas-desus ini dari jutaan orang yang mengunjungi bandara Denver setiap tahun.”
Perayaan sebulan penuh itu termasuk pameran seni dengan tajuk utama “Menyingkap Teori Konspirasi”, tur seni konspirasi, serta kontes dengan judul “Apa yang ada di ruang bawah tanah?” di mana pemenang dapat kesempatan untuk melihat fasilitas “rahasia” di dalam bandara. Bahkan penyelenggara pun menggelar pesta kostum konspirasi. Jadi, mengiringi gosip yang terus berkembang di luar sana, kenapa enggak sekalian saja dibikin rame dengan acara-acara yang meriah? Kalau kamu masih bingung kenapa bandara yang satu ini kerap dikaitkan dengan teori konspirasi dan illuminati, kamu perlu simak daftar berikut ini.
Mural Horor
Dilukis oleh seorang seniman bernama Leo Tanguma, mural-mural raksasa ini mencolok banget di bandara Denver. Dua mural di atas memperlihatkan gambar yang penuh kekejian, ada tentara seperti hantu serta ibu dan anak yang menderita mungkin karena perang. Gambar ini akan semakin mengerikan lagi jika dibaca tanpa konteks, sebagaimana hobi netizen masa kini. Mural di atas sebenarnya mural berseri. Ada empat mural yang dibikin bertemakan ketamakan manusia akan alam dan peperangan yang merusak kemanusiaan sehingga bumi serta alamnya terjauhkan dari kehidupan yang penuh kedamaian. Menurut si senimannya sendiri, mural itu judulnya “Anak-anak Dunia dan Mimpi tentang Kedamaian”.
Menurut sebuah artikel di Westword tertanggal 2007, artis Leo Tanguma sedang bekerja di studionya saat satu minibus berisikan para pengamat teori konspirasi datang dan memberondongnya dengan pertanyaan. Leo bilang mereka enggak agresif, hanya saja mereka mengajukan banyak sekali pertanyaan.
Tonton dokumenter VICE menyoroti sekte gereja yang menyembah alien sebagai Tuhan:
“Lalu aku memberi penjelasan sama seperti yang kuberikan pada orang-orang,” kata Leo. “Bagian pertama mural adalah tentang bagaimana manusia menghancurkan dunia dengan merusak alam dan melakukan genosida. Bagian kedua tentang berpadunya kemanusiaan untuk memperbaiki kerusakan itu,” katanya.
Tanda Ganjil di Lantai
Coba nongkrong sama para pemabuk yang hobi ngobrol ngalor-ngidul ngomongin sci-fi maka kamu akan percaya bahwa manusia sesungguhnya sedang bersatu padu membangun satu pemerintahan untuk satu dunia. Lalu apa hubungannya sama tanda aneh ini di lantai bandara? Pertama, kenapa juga mesti ada tanda aneh begitu di bandara. Kedua, para pengamat percaya bahwa simbol Au-Ag itu merujuk pada hepatitis yang mematikan di Australia yang pertama kali ditemukan oleh Baruch Samuel Blumberg, yang konon kabarnya merupakan salah satu investor bandara. Agak-agak menyeramkan memang, apalagi tanda aneh ini ditaruh persis di depan mural genosida yang menyeramkan itu.
Namun, kaitan antara temuan Baruch dan bandara Denver belum pernah dikonfirmasi. Penjelasan lain yang terdengar lebih masuk akal menyatakan bahwa simbol ‘Au Ag’ itu sebenarnya merujuk pada elemen emas dan perak dalam tabel periodik. Simbol itu juga tertera di kereta-kereta tambang, yang kelihatannya, cukup masuk akal mengingat Colorado adalah kota kota tambang.
Lagipula, kalau mau dikait-kaitkan dengan hepatitis di Australia, kurang cocok, karena secara saintifik antigen hepatitis itu ditulis HBsAg, bukan Au Ag. Kalau mau dihubung-hubungkan hepatitis sebagai senjata pemusnah massal, lebih enggak cocok lagi karena vaksinnya sudah ditemukan pada 1981 dulu.
Nisan Janggal
Nisan janggal ini berisi keterangan bahwa pembangunan bandara didanai oleh “Komisi Bandara Dunia Baru (The New World Airport Commision). Terus emang apa masalahnya? Masalah terbesarnya adalah, komisi itu sesungguhnya fiktif belaka alias enggak ada. Coba saja cari di google. Dan kalau itu masih belum cukup untuk bikin kamu ketar-ketir, di nisan itu juga ada kotak dan kompas simbol Freemason, juga dua balok simbol Freemason cabang Colorado.
Tapi keterangan di atas enggak sepenuhnya benar kok. The New World Airport Commission emang beneran enggak ada, setidaknya sebagai sebuah organisasi, tapi entitas itu ada sebagai nama yang dipilih oleh kongsi bisnis yang ikut membantu promosi bandara. Terrus soal simbol Freemason? Itu cuma logo organisasi amal setempat.
Bentuk si Bandara
Kalau dilihat pakai drone dari atas, bandara Denver bentuknya mirip swastika versi rada acak-acakan. Para pengamat teori konspirasi kerap mengabaikan fakta bahwa bandara itu punya empat lintasan yang bisa dipakai bersamaan. Tapi, jadinya ya memang mirip swastika sih, hehehe…
Kuda Biru
Oke, kalau misalnya ada patung pahlawan atau deklarator negara semacam Soekarno-Hatta kan enggak perlu dipertanyakanya lah ya. Tapi gimana kalau patung kuda biru? Siapa coba yang enggak bertanya-tanya, kenapa pula mesti ada patung kuda biru setinggi 10 meter di bandara? Orang-orang lokal menyebutnya si Blucifer, alias lucifer biru.
Beberapa kelompok mengambil langkah lebih jauh dengan berkampanye dan berunjuk rasa meminta patung itu dipindah. Pemasangan si Blucifer pun penuh cerita menyeramkan. Luis Jiménez, desainer patung, tewas saat sedang mengecat patung kuda yang ia bikin gara-gara kepala Blucifer jatuh tepat mengenai dirinya.
Kubu pembela patung kuda bersikukuh warna biru dan merah yang mendominasi kuda tidaklah aneh karena sesuai dengan logo tim football kota setempat Denver Broncos. Sementara untuk matanya yang nyalang, universitas Oklahoma pernah menyatakan bahwa Jiménez membuat matanya seperti itu sebagai tribut kepada ayahnya yang merupakan seorang pengusaha toko neon.
Pada Akhirnya, Ya Terserah Deh
Apapun penjelasan, bantahan, konfirmasi, atau keterangan yang diberikan pada pihak bandara, para pengamat teori konspirasi sudah kadung kepincut dengan bandara yang satu ini. “Apapun yang kita lakukan, kita pasti kalah,” kata Heath Montgomery, juru bicara bandara internasional Denver kepada the Denver Post 2016 lalu.
“Kita menunjukkan pada orang-orang terowongan-terowongan itu, menerangkan simbol-simbol. Tapi percuma. Makin kita sangkal, makin kalah. Orang-orang senang dengan apa yang mereka percaya, jadi daripada capek, mending kita jadikan becandaan saja sekalian,” katanya.
Follow David di Twitter kalau mau membahas teori konspirasi Illuminati lainnya
Artikel ini pertama kali tayang di VICE US