Iklan
Iklan
Lagu-lagu mereka yang dinyanyikan dalam bahasa Inggris, dengan kefasihan di atas rata-rata, dan ditulis dalam lirik yang puitis alih-alih harfiah, membuat Polka Wars menonjol. Seiring meningkatnya popularitas — Polka Wars sering tampil di TV dan festival besar — ada kemungkinan mereka akan mulai menulis lirik dalam bahasa Indonesia. Namun Karaeng dan Rahmadeva , penulis lagu dan lirik utama band ini, menyangkal hal tersebut."Semua lagu di album pertama kami ditulis dalam bahasa Inggris," kata Rahmadeva. "Di rilisan berikutnya, ada beberapa lagu yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Kami nyaman bernyanyi dalam kedua bahasa itu. Kalau melodi awalnya cocok dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, ya kami akan gunakan bahasa Indonesia. Kebetulan saja semua lagu yang terpilih masuk Axis Mundi semuanya berbahasa Inggris.""Kami sengaja mengaburkan lirik-lirik yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi. Kalau terlalu jelas, kami malu. Lagu-lagu kami merupakan penjelmaan diri dan cara kami curhat. Hal-hal yang pribadi kami ubah agar terdengar seperti kisah fiksi. Kami semua pemalu," tambah Rahmadeva.Metode penulisan lagu Polka Wars juga terus berkembang. Sebelum dipoles menjadi hasil akhir, bahan mentah lagu Polka Wars kadang hanya berupa voice-note di ponsel pintar, rekaman kasar hasil jamming di studio, aransemen di kamar latihan, dan demo-demo yang tersimpan dalam laptop. "Billy dan saya kemudian menambah tekstur dan mempercantik draf-draf tersebut," ujar Xandega ketika menjelaskan perannya dan Aulia Saleh sebagai anggota band yang tidak menulis lagu.
Iklan