Kepolisian Israel Akan Menjerat Benjamin Netanyahu Atas Tuduhan Korupsi

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.

Kepolisian Israel secara resmi merekomendasikan kepada jaksa agar Perdana Menteri Benjamin “Bibi” Netanyahu dijerat memakai pasal suap dan penipuan. Kesimpulan polisi muncul setelah melakukan penyelidikan terhadap dua kasus tuduhan korupsi yang melibatkan Netanyahu sebulan terakhir.

Videos by VICE

Investigasi tersebut—dijuluki publik Israel sebagai case 1000 dan case 2000—menuduh pemimpin Israel berusia 68 tahun itu menggunakan jabatan perdana menteri untuk mengeruk donasi pengusaha sebanyak 1 juta shekel (setara Rp3,9 miliar). Dalam satu kasus yang menjeratnya, Netanyahu dicurigai menerima barang mewah seperti cerutu dan sampanye mahal dari pendukungnya yang tajir, sebagai hadiah atas kebijakan pemerintah yang sama-sama menguntungkan.

Dalam kasus lainnya, Netanyahu dituduh menjanjikan kepada seorang pengusaha media bakal meloloskan sebuah peraturan untuk membatasi jumlah tiras surat kabar saingan, asalkan pemerintah Israel dijamin mendapat pemberitaan positif.

“Polisi telah menarik kesimpulan bahwa ada cukup bukti bahwa Perdana Menteri telah menerima suap, melakukan penipuan dan penyalahgunaan jabatan,” ujar juru bicara Kepolisian Israel seperti yang dikutip oleh NBC News.

Netanyahu, akrab dipanggil Bibi, sudah berkuasa selama lebih dari satu dekade. Atas upaya menjeratnya dengan tuduhan korupsi, Bibi terus mengecam polisi selama penyelidikan berlangsung. Beberapa hari sebelum hasil penyelidikan diumumkan, pemimpin Israel tersebut mengklaim tuduhan yang diarahkan ke dirinya “tak berdasar” lewat laman Facebook pribadinya. Sebelumnya, Netanyahu berhasil menghindari rekomendasi Kepolisian Israel untuk menyeret dirinya ke meja hijau. Kali ini, dirinya percaya kembali mampu melakukannya.

“Rekomendasi akan muncul, tapi ada yang juga yang bilang, “Bibi bersalah hingga terbukti sebaliknya,” kata Netanyahu melalui unggahan video Facebook pekan lalu. “Tapi, saya yakin pada akhirnya badan hukum yang kompeten akan sampai pada kesimpulan sederhana yang sama: semua tuduhan ini tak berdasar.”

Israel masih menunggu rekomendasi Jaksa Agung Avichai Mandelbnlit, yang akan memutuskan bakal melayangkan tuntutan hukum terhadap Netanyahu atau tidak.