Investigasi yang dilakukan oleh reporter VICE—Weis dan Freund—mengungkap siapa yang sebenarnya diuntungkan atas kondisi menyedihkan buruh migran Korea Utara di Polandia. Keduanya mewawancarai pekerja asal Korea Utara yang disekap dan terus menerus diawasi. Mereka terlalu takut menerima hukuman hingga tak berani melaporkan kondisi hidup dan lingkungan bekerja mereka. Vice juga mendapatkan akses ke dokumen yang membongkar jumlah gaji yang mereka terima sebelum dipotong oleh rezim keluarga Kim beserta kontrak kerja rahasia, catatan pembayaran gaji, kartu tanda identitas, fotokopi passport yang diselundupkan dari Korea Utara.
Praktik ini memicu dugaan bahwa perusahaan Polandia yang mempekerjakan warga Korut itu dikelola oleh pejabat Pyongyang. Penyelidikan Weiss dan Freundt membongkar jaringan eksploitasi pekerja yang pelik, kekacauan sistem birokrasi, ketidakpedulian pihak berwenang Korut dan sikap acuh tak acuh yang ditunjukan oleh Komisi Eropa. Sebagain besar dokumenter ini menyajikan kondisi kerja, mengacu pada Konvensi Hak Asasi Manusia dan peraturan Organisasi Buruh Dunia (ILO), bisa kita cap sebagai bentuk kerja paksa. Dokumenter ini mengajukan sebuah pertanyaan, apakah praktek kerja paksa di Polandia adalah imbas dari kegagalan birokrasi? Atau ini bentuk kebijakan ekonomi yang memang ditoleransi, selama Uni Eropa tak dirugikan? Sementara, ketika praktik ini diteruskan maka Rezim Keluarga Kim Jong-un yang menguasai Pyongyang akan terus menumpuk pundi-pundi uang mereka, mengakali sanksi ekonomi yang ditimpakan pada Korut setahun terakhir.
Simak video investigasi kami di sini: