Laporan ini masih mungkin akan dilengkapi dengan perkembangan terbaru
Perdana Menteri Britania Raya, Boris Johnson, pada Selasa (7/4) dini hari waktu setempat, dipindah ke ruang perawatan intensif (ICU) karena kondisi kesehatannya memburuk. Dia tertular virus corona 10 hari yang lalu. Kabar ini diumumkan oleh juru bicara Downing Street, sebutan untuk kantor dan kediaman resmi PM.
Videos by VICE
Boris masuk RS St Thomas di London sejak Minggu (5/4) lalu, “karena gejala virus corona masih muncul,” kata jubir PM. Dokter akhirnya memutuskan PM perlu dipindah ke ICU sebagai antisipasi bila kesehatannya terus menurun, seperti dikutip dari CNN. Dokter mengatakan PM berusia 55 tahun itu mengalami gangguan pernapasan yang lebih parah dibanding saat awal-awal tertular. Ada kemungkinan Johnson harus dipasangi ventilator.
Karena situasi ini, Menteri Luar Negeri Dominic Raab ditunjuk menjadi pelaksana tugas (Plt) keseharian perdana menteri selama Johnson dirawat. Merujuk data global yang dikumpulkan Johns Hopkins University, pandemi corona di Inggris belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Kasus positif mencapai 51.608 orang. Hingga artikel ini dilansir, korban tewas mencapai 5.373 orang.
Johnson, di awal-awal penularan COVID-19, sempat menolak berhenti menjabat tangan orang yang dia temui. Alasannya, politikus pasti harus menjabat tangan siapapun.
Pemimpin Partai Konservatif itu meremehkan bahaya virus corona serta menolak anjuran pakar agar pemerintah menerapkan social distancing. Akibatnya banyak warga Inggris juga meledek ketika dia akhirnya benar-benar positif tertular.
Dilaporkan pasangan Johnson yang sedang mengandung, Carrie Symonds, turut tertular COVID-19. Meski begitu, kondisi Symonds jauh lebih stabil dan kini justru membaik merujuk laporan The Guardian.
Johnson bukan pejabat tinggi di atas menteri pertama yang sakit selama pandemi ini. Sebelumnya, Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri pada Februari lalu dinyatakan positif tertular. Ada kabar Presiden Brasil Jair Bolsonaro juga tertular virus corona, namun belakangan info itu dibantah oleh hasil tes. Istri Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau turut positif setelah dites, namun sejuah ini penyakit gangguan pernapasan tersebut tidak sampai menular ke sang suami.
Johnson sempat tertarik dengan ide kekebalan kelompok (herd immunity) sebagai cara merespons pandemi tersebut di kawasan Britania Raya. Ide itu dikecam tenaga medis, sehingga akhirnya dia menyetujui langkah swakarantina dan social distancing seperti dilakukan negara-negara lain.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE News