Ratusan ribu, atau bahkan jutaan, bom yang tidak meledak dari Perang Dunia I dan II terkubur di bawah lahan pertanian hijau di timur laut Prancis. Setiap tahun, selalu ada petani, pemburu harta karun, pejalan kaki atau anak-anak yang menjadi korban ledakan bom yang salah ditangani atau diidentifikasi.
Demi mencegah lebih banyak korban berjatuhan, Kementerian Dalam Negeri Prancis membentuk regu khusus yang bertugas mencari dan mengumpulkan bom-bom itu.
Videos by VICE
“Kami menyanggupi pekerjaannya meskipun sangat berbahaya,” kata Raoul Weber, anggota pasukan pembersih ranjau di Metz, kepada VICE News. “Saya mencintai pekerjaanku,” imbuhnya. “Risikonya sudah diperhitungkan, dan tak sembarang orang bisa mengambilnya.”
Dua anggota pasukan pembersih ranjau dari Luxembourg gugur dalam tugasnya pada Februari 2019. Bom yang sedang mereka tangani tiba-tiba saja meledak. Risikonya sangat tinggi, tapi siapa lagi yang mampu membersihkan bom selain mereka?
Setiap harinya, tim Metz akan menyusun daftar lokasi tempat ditemukannya bom. Mobil pikap Weber lalu mengangkut setiap tumpukan granat, mortir, atau bom gas yang ditemukan penduduk desa. Beberapa bomnya tidak stabil, sehingga mereka harus segera menghancurkannya saat itu juga. Sementara itu, ranjau lainnya di bawa ke depot dan dihancurkan di kemudian hari.
Pengalaman ini jelas sangat surreal. Siapa sangka ladang yang subur bisa menyimpan rahasia mematikan?
Simak dokumenter VICE tentang kiprah tim pembersih bahan peledak Perang Dunia II itu di tautan awal artikel.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE News
More
From VICE
-
Emilija Manevska/Getty Images -
-
Oura Ring 3, "Horizon" shape – Credit: Oura -
Screenshot: Tinyware Games