Music

Kisah Beatmaker Rumahan Asal Kanada Mendadak Tenar Setelah Beat Buatannya Dipakai EXO

Meski tak selebar daun kelor, dunia masih terhitung kecil. Imbasnya, kita enggak harus duduk bersebelahan untuk bikin komposisi musik yang bagus selama kita punya laptop, koneksi Wi-Fi dan mungkin kapasitas penyimpanan Dropbox yang lega untuk mengirim materi lagu. Bahkan, musisi yang berkolaborasi untuk menggubah sebuah komposisi tak diwajibkan bicara satu bahasa yang sama.

Produser asal Montreal, Kanada Evam Berard baru-baru ini merasakan keajaiban tren global tersebut. Satu beat buatannya didengar boyband K-Pop paling panas: EXO. Videoklip lagu EXO yang dibangun dari beat buatan Berard itu, “Electric Kiss,” sukses meraup 19 juta view (dan pastinya terus naik). Bukan prestasi jelek untuk beat bikinan DJ yang masih tinggal di rumah ayahnya.

Videos by VICE

Saat diwawancarai CBC, Berard mengaku dirinya akan K-pop walaupun sudah bertahun-tahun menggubah beat/ Tak pelak, Berard terpukau mendapati produksi K-pop yang cenderung berat dan mengutamakan suara bass. “Beberapa beat K-pop adalah beat paling pelik yang saya pernah dengar. Terinspirasi dari hit EXO “Call Me Baby,” Berard menciptakan beat yang menjadi dasar lagu “Electric Kiss” di laptopnya memanfaatkan software Ableton Live, tanpa sedikitpun berpikir akan mengirimnya ke EXO.

Berard lantas mencoba menawarkan ke sejumlah penerbit musik, salah satunya malah meneruskannya ke EXO yang menanggapi beat buatan Berard dengan penuh semangat. “Saya bisa bikin beat dari kamar saya di Dorval dan beat itu malah dinyanyikan oleh grup K-pop terbesar saat ini, di tempat yang sangat jauh dari Montreal,” ujar Berard ke CBC. Berard juga mengisahkan kebingungan yang dia rasakan saat beatnya direstui EXO:

“Label saya bilang grup yang berminat dengan beat saya itu EXO. Saya cuma bilang : “Sebentar bisa tolong eja nama bandnya enggak?” EXO sendiri sudah berdiskusi tentang video klip lagunya saat Berard ditelepon label mereka. “Kemudian agen saya bilang: kamu bakal punya single, kepastiannya sudah 95 persen,” kata Berard.

EXO sendiri membenarkan kabar mereka sedang mengerjakan lagu “Electric Kiss” saat mereka menelepon Berard di tengah malam untuk minta instrumental stems—format multitrack—beatnya. “Sampai saya ditelepon,” kata Berard. “Saya masih belum yakin mereka beneran mau menggarap satu lagu penuh dari beat buatan saya.”

“Electric Kiss” dilepas sebagai single album baru (dan yang pertama dinyanyikan dalam bahasa Jepang) Countdown, yang sukses nangkring di posisi puncak tangga lagu Oricon Jepang. Merujuk pada sebuah wawancara dengan CBC ini, Berard kini mendapatkan tawaran menggarap beat untuk “artis terbesar di Korea Utara.”

Jika kamu menganggap fandom K-pop biasa saja, camkan fakta ini: Berard mengaku bahwa EXO-L (kependekan dari EXO-Love, according menurut EXO Wiki) “membanjiri” akun Instagramnya dengan pujian setelah “Electric Kiss” dirilis. Berard menyebut EXO-L sebagai “salah satu fandom terbaik yang pernah saya temukan.”

Artikel ini pertama tayang di Noisey