Pernah penasaran apa saja yang dilakukan sukarelawan Palang Merah Internasional? Apakah sebatas mengadakan donor darah seperti yang kita kira selama ini? Kalian kini bisa menemukan jawabannya lewat game survival kesukaan kita semua. Pasalnya, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) berkolaborasi dengan Fortnite untuk memberikan gambaran seperti apa peran organisasi dalam menyelamatkan dunia.
Pada mode game Liferun (yang terinspirasi dari Deathrun dalam mode kreatif Fortnite), ada serangkaian tantangan yang menirukan tugas ICRC—mulai dari membangun rumah bagi keluarga yang terdampak peperangan sampai mengirimkan bantuan pangan dan perban. Pemain diajak untuk belajar menyelamatkan dunia, bukan main tembak-tembakan.
Videos by VICE
Tantangan Liferun memang tidak sesulit dan semenantang mode lain di Fortnite. Contohnya seperti tantangan berkendara melintasi ladang ranjau yang mengharuskan kita berhenti sesekali untuk meredakan ranjau. Sesederhana itu, sesuai tugas ICRC.
Meskipun demikian, mode game ini cocok bagi pemain Fortnite yang ingin mencoba permainan informatif atau menghabiskan waktu.
Saya belum pernah main Fortnite, jadi tidak familiar dengan mekanisme gamenya. Terbiasa memainkan Apex Legends yang serba cepat dan beroktan tinggi, saya butuh waktu beradaptasi dengan avatar yang ringan. Tantangan pertama yang saya lakukan yaitu mencari korban selamat di seluruh penjuru kota bekas perang untuk diberikan perban. Saya baru berhasil menemukan warga dua menit kemudian.
Tantangan lainnya yaitu melompati gunung es untuk mencari bahan bangunan rumah dan sekolah buat pengungsi. Setelah itu, saya meluncur di sepanjang lereng curam, mengumpulkan bantuan logistik, dan mengirimkannya ke desa-desa terpencil. Ini bagian paling menyenangkan karena papan seluncurnya memiliki kontrol yang paling berbobot. Kalian bisa mendapat boost kalau menekan tombol shift. Saya malah sibuk menyempurnakan pendaratan frontside 180, bukannya mengantarkan bantuan.
Setelah berulang kali jatuh menabrak bebatuan dan terseret ke bawah jurang es, saya akhirnya dapat menyelesaikan keempat tantangan dengan mudah. Saya menghabiskan 20 menit untuk melakukannya.
Secara keseluruhan, tujuan utama game ini menutupi kekurangan eksekusi game. Pesan pentingnya tersampaikan lewat cara yang inovatif dan menyenangkan.
Tantangannya sengaja dibuat spesifik agar menyerupai peran sesungguhnya ICRC. Pemain ditarik keluar dari zona nyaman dengan tugas mengirimkan bantuan kemanusiaan, membersihkan ladang ranjau mematikan, dan membangun rumah bagi korban perang.
Game ini bagus untuk meningkatkan minat kita terhadap bantuan kemanusiaan, meski pembelajaran sesungguhnya tidak bisa sekadar bermain game saja. Namun, harus diakui mode Liferun cukup mengesankan. Jarang-jarang kita bisa menyaksikan sisi lain dari peperangan kejam, terutama ketika kita sudah terbiasa memainkan game bertema kekerasan dan penuh tembak-menembak.
Di akhir game, pemain yang ingin berkontribusi secara langsung bisa berdonasi ke ICRC.
Kalian bisa mencoba gamenya atau memberi sumbangan di sini. Mode Liferun dapat dimainkan di semua perangkat yang mendukung Fortnite.
Artikel ini pertama kali tayang di Waypoint