Entertainment

Komposer Jepang Pakai 100 Mobil Ciptakan Orkestra Terbesar Sejagat

Artikel ini pertama kali tayang di Amuse.

Ada satu pemeo klasik Amerika Serikat: tak ada yang jalan kaki di Los Angeles. Beneran, bahkan ada film dan lagu yang membahas hal ini. Mobil adalah cara orang menjalani hidup di California Selatan. Jadi, logis kalau kemudian pemilik mobil mewah dan pengoleksi mobil kawakan tinggal dan memamerkan mobilnya di jalan-jalan LA.

Videos by VICE

Sejak pertengahan dekade ’90an, seniman seni suara Ryoji Ikeda telah menciptakan karya instalasi audio visual yang immersive di lokasi-lokasi yang tak umum tapi ikonik seperti The Metropolitan Museum, Park Avenue Armory, dan terminal 5 bandara JFK. Tahun ini, untuk gelaran Red Bull Music Academy Festival di Los Angeles, Ikeda mengajak 100 pemilik mobil keren di California Selatan untuk membuat orkestra sythesiezer terbesar sedunia.

Foto oleh CARLO CRUZ / RED BULL CONTENT POOL
Foto oleh MARIA JOSE GOVEA / RED BULL CONTENT POOL

Komposisi yang diberi nama A [for 100 cars], meneruskan eksplorasi Ikeda terhadap kunci nada A. saat ini, tuning standar kunci nada A berkisar pada frekuensi 440Hz. Tapi, kesepakatan ini tak selalu dipatuhi. Selam beberapa abad, terjadi beberapa kali penyesuaian frekuensi. Tiap mobil yang digunakan dalam karya Ikeda diminta menghasilkan kunci nada A yang spesifik. Cadillac SUV misalnya memainkan kunci A pada frekuensi 457,2 Hz, patokan frekuensi kunci A pada tahun 1989.

Orkestra synth gubahan Ikeda akan bermain di tempat parkir di seberang Walt Disney Concert Hall yang dirancang oleh Frank Gehry, rumah bagu LA Philharmonic. Para penonton duduk di tiga rangkai tempat duduk yang biasa dalam stadion. Dari situ mereka bisa menonton mobil-mobil keren, yang ditempatkan di lantai paling bawah, beraksi.

Foto oleh DREW GURIAN / RED BULL CONTENT POOL
Foto oleh DREW GURIAN / RED BULL CONTENT POOL

Seiring tenggelamnya matahari, senja biru tua muncul. Tiap mobil membuka pintunya dan mengedip-ngedipkan lampu bolek. Pemilik mobil menyesuaikan sound system mobil mereka menggunakan sebuah alat yang dirancang oleh Tatsuta Takahasi dari RBMA. Saat dimainkan bersama-sama, kunci nada A terdengar seperti suara UFO mendarat. Bedanya, ini lebih menenangkan seperti suara kepik di malam hari.

Ikeda memilih mobil dengan sound system tertentu. Jadi, ada beragam mobil yang ikut bagian dalam orkestra ini. Beberapa di antaranya seperti diambil langsung dari film The Fast & The Furious. Ada juga yang memiliki hiasan airbrush tang pelik. Sementara yang lain, terlihat seperti mobil-mobil sedan dan SUV standar. Dan tentu, saja ada mobil-mobil lowrider—mobil-mobil klasik Amerika Serikat yang dirombak hingga jadi karya seni tersendiri.

Foto oleh CARLO CRUZ / RED BULL CONTENT POOL
Foto oleh DREW GURIAN / RED BULL CONTENT POOL

Lowriding sudah jadi bagian budaya LA sejak akhir dekade 1940an. Model-mode mobil seperti Chevy Impalas, Corvettes, Lincoln Continentals dan Town Cars dibongkar. Bagian hidroliknya diganti hingga saat dikendarai mobil-mobil ceper ini seperti melayang di samping trotorar. Sebelum jadi bagian tak terpisahkan dari video musik hip-hop, mobil-mobil lowrider banyak ditemukan di kawasan Whittier dan Van Nuys Boulevards. Lowriding berasal dari kawasan East Side, tempat komunitas Hispnik, Chinao dan Latin bercampur baur.

Budaya lowriding masih hidup di LA. klub-klub lowriding di sana kerap mengadakan pameran. Mayoritas model lowrider yang digunakan dalam komposisi A [for 100 cars] dimiliki oleh para pemilik klab. oleh karenanya, Ikede menganggap karyanya adalah hasil kolaborasi antaranya dirinya dengan para pengendara mobil.

Bisa menyaksikan langsung bagaimana karya Ikeda dimainkan 100 mobil bersamaan setara pengalaman ajaib. Orkestra mobil-mobil terasa seperti perayaan berbagai macam wajah kultur mobil-mobil dan kota Los Angeles itu sendiri.

Foto oleh DREW GURIAN / RED BULL CONTENT POOL