FYI.

This story is over 5 years old.

urusan asmara

Panduan Menulis Bio Tinder Yang Memikat

Kami ngobrol-ngobrol dengan beberapa ahli menanyakan beberapa saran yang bisa membuat kita lebih laku di jagat aplikasi pencari cinta

Tumbuh besar menyaksikan banyak film komedi romantis era 90an, sebagian besar dari kita masih menyimpan harapan untuk mengalami pertemuan pertama yang romantis dan berkesan. Tak sengaja menyentuh tangan saat sama-sama ingin meraih sebuah buku di toko buku bekas. Tatap-tatapan saat sedang berada di sebuah pesta. Atau tabrakan dengan seseorang di jalan. Apapun yang tidak melibatkan layar ponsel dan berjam-jam swipe kanan kiri untuk bertemu dengan orang yang tepat di aplikasi kencan online.

Iklan

Tetapi, mungkin skenario-skenario tersebut tidak akan terjadi, bukan? Kencan online sudah sangat umum, sampai-sampai suatu jajak pendapat dari wedding planner The Knot, kencan online adalah cara sebagian besar orang bertemu: 19 persen pengantin perempuan dalam jajak pendapat itu mengaku bertemu dengan pasangannya lewat aplikasi kencan, dibandingkan dikenalkan teman (17 persen), berkuliah di tempat yang sama (15 persen), dan cinlok di kantor (12 persen). Ingin mencari cinta? Ya, jangan bosan nge-swipe kanan.

Tapi bagaimana kita bisa menemukan orang yang cocok? Bagaimana caranya menarik hati dan imajinasi calon pasangan? Langkah pertama: pilih beberapa foto terbaik yang kamu punya. Kedua: tulis bio yang mantap.

Ternyata, langkah kedua ini sulit-sulit-gampang. Kita enggak mau menulis bio yang terlalu singkat, atau terlalu panjang. Kita enggak mau terdengar terlalu mureh atau terlalu cuek kita ingin menunjukkan diri sendiri, tapi jangan sampai membuat bosan calon pasangan dengan mencantumkan segala hal yang pernah kamu pikirkan, gemari, atau rasakan.

Jadi, gimana dong caranya menulis bio Tinder? Kami ngobrol-ngobrol dengan beberapa ahli (dan juga orang yang rutin berkencan) untuk mengajarkan kita menulis bio Tinder yang OK.

Ya Beneran Diisi Dong Kolom Bio-nya

Mungkin ini terdengar sebagai saran omong kosong, tapi menulis sebuah bio adalah langkah pertama untuk meraih keberuntungan di aplikasi kencan. "Tidak ada yang lebih parah dari membaca sebuah profil yang saking simpelnya, kita tak tahu apa yang bisa dikomentari atau obrolin,” ujar pelatih kencan James Preece. “Profil kosong atau membosankan hanya akan membuang waktu semua orang.”

Dr Jess Carbino, ‘sosiolog Bumble’ dan pakar kencan online, mengamini pernyataan Preece. Menurutnya, tidak menulis bio “adalah kesalahan terbesar orang” saat membuat akun kencan.

Iklan

Di sisi lain, temanku tidak pernah mau menyukai profil yang ada bionya karena ini menunjukkan mereka “tidak begitu percaya diri”. Itu artinya perkara menulis bio atau tidak ada untung-ruginya sendiri.


Tulis semenarik dan sejelas mungkin

Menulis bio memang bagus, tetapi kebanyakan profil di Tinder punya bio yang biasa saja. Kalau menurut gurauan Dr. Jess, “tidak semua bio tercipta sama”.

Dia menyarankan untuk menulis bio yang bisa membuat orang tertarik untuk mengobrol denganmu. “Orang malas menyukai profil yang bionya kurang lengkap, karena tidak ada yang bisa dibahas.” Selain itu, “jangan pernah masukkan kutipan dari selebriti” atau lirik lagu. “Kutipan tersebut tidak cukup menunjukkan apa kesamaan yang dimiliki, sehingga tidak tahu bagaimana sebaiknya memulai percakapan.”

Kamu juga sebaiknya menghindari kalimat-kalimat klise. “‘Aku suka menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga.’ Siapa coba yang tidak suka melakukan itu?!” kata James; “Saya enggak suka orang yang menulis pernah ke Hogwarts, suka gin atau bepergian,” kata pemilik akun kencan online Nathan.

Jangan terlalu negatif

Oke, setiap orang punya hal yang dibenci. Misalnya, tidak suka musik Jazz atau mendengar orang mengunyah keras-keras. Namun, bukan berarti kamu berhak menulisnya di bio Tinder.

“Saya sering mendengar cerita orang-orang di focus group yang melihat bio dengan sifat-sifat yang dibenci dari orang lain,” kata Dr. Jess. “Memang tidak ada salahnya mengetahui hal-hal yang dibenci, tetapi kamu tidak perlu menyebarkannya secara umum. Kamu bisa pilih sendiri mana orang yang tidak cocok denganmu setelah mengobrol dengan mereka.”

Iklan

“Yang ada kamu akan dicap negatif kalau membagikan informasi soal hal-hal yang kamu benci.”

Jangan belagu

Tidak ada yang tertarik dengan orang yang bionya malah menjelek-jelekkan golongan tertentu. Saya sering melihat laki-laki yang menyebutkan kalau mereka tidak suka perempuan ‘yang terlalu memamerkan kecantikan atau keseksiannya, tapi tidak punya otak’. Tak jarang juga mereka mengolok-olok perempuan yang suka foto sambil monyongin bibir atau pakai filter.

“Saya tidak suka laki-laki yang menulis perempuan macam apa yang ‘tidak mereka sukai’ — yang biasanya menyindir bentuk tubuh, alis, makeup, atau perempuan yang sudah punya anak — seolah-olah mereka berpacaran untuk mencapai sesuatu,” kata Ros Ballinger, yang kadang melakukan stand-up comedy berdasarkan pengalamannya di Tinder.

“Setiap orang punya preferensi fisiknya sendiri, tapi tidak perlulah kamu menyebutnya di bio. Kamu jatuhnya malah jadi misoginis,” katanya.

Nathan pernah melihat bio yang berbunyi “ditulis oleh orang kulit putih” yang mengacu ke “pemilihan bahasa yang berbau seksisme dan rasisme.”

“Saya rasa mereka melakukan ini supaya menarik perhatian orang kulit putih lainnya yang punya pandangan politik serupa,” katanya. “Temanku juga pernah mengirimkan screenshot bio yang berisi ‘Tertarik dengan perempuan/trans/CD [cross-dressing]/orang Asia’. Saya baru tahu kalau orang Asia itu termasuk jenis kelamin. Saya juga sering menemukan bio yang sarat Nazi, sindiran terhadap bentuk tubuh orang lain, misogini dan transfobik.”

“Saya beruntung tidak bisa membaca pikiran orang lain. Pasti ada banyak orang-orang seperti ini di dunia.”