Pada Kamis pekan lalu, beredar video antrean panjang taksi yang melumpuhkan akses jalan di kota Moskow, Rusia. Videonya pertama kali diunggah oleh jurnalis Rusia pada akun Twitter @runews, yang menyebutkan peretas telah membajak aplikasi transportasi online Yandex Taxi, dan membuat lusinan pesanan dengan satu titik lokasi penjemputan.
Peristiwa ini diyakini menjadi kasus orderan fiktif pertama yang menyebabkan lalu lintas di ibu kota Rusia kacau balau.
Videos by VICE
Juru bicara Yandex telah mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut kepada Motherboard. “Pada 1 September pagi, terjadi upaya pembajakan yang mengganggu layanan Yandex Taxi—lusinan sopir taksi menerima pesanan dengan lokasi penjemputan di distrik Fili, Moskow,” terang juru bicara.
Distrik Fili terletak di sepanjang Kutuzovsky Prospekt, jalan raya utama yang membentang dari barat daya hingga pusat kota Moskow. Juru bicara Yandex menolak berkomentar lebih lanjut soal orderan fiktif yang menimpa para sopir taksi. Mereka hanya menjelaskan, masalahnya berhasil diselesaikan “kurang dari satu jam” dan “layanan keamanan Yandex Taxi segera menghentikan upaya kemacetan buatan, serta meningkatkan algoritme yang dapat mendeteksi pesanan mencurigakan guna mencegah peristiwa serupa terulang.”
Aksi peretasan yang menargetkan mobil sudah lama menjadi fokus penelitian di bidang keamanan siber. Contoh paling terkenal yaitu pembajakan mobil Jeep Cherokee yang dikendarai oleh jurnalis Wired Andy Greenberg. Kala itu, dua orang peneliti meretas sistem hiburan mobil yang terhubung ke internet dan mematikan mesin di tengah jalan raya. Saking menariknya aksi peretasan mobil semacam ini, seminar Car Hacking Village bahkan sampai digelar secara khusus dalam konferensi hacker dunia DEF CON untuk membahas kerentanan sistem mobil.