Siapa sangka laptop yang terinfeksi enam virus paling mematikan— WannaCry, BlackEnergy, ILOVEYOU, MyDoom, SoBig dan DarkTequila—bisa menarik minat pelelang untuk membelinya sampai harga $1,1 juta (Rp15,8 miliar).
“The Persistence of Chaos” merupakan proyek seni kolaborasi antara seniman internet Tiongkok Guo O Dong dan perusahaan keamanan siber Deep Instinct di New York. Keenam virus tersebut telah menyebabkan kerusakan sebesar miliaran dolar Amerika di seluruh dunia.
Videos by VICE
Laptop Samsung ini sengaja tidak disambungkan ke jaringan internet agar virusnya tidak tersebar. Virus yang bisa kalian lihat di atas laman ini adalah WannaCry, ransomware yang sempat menggegerkan dunia 2017 lalu.
Tujuan Guo mengerjakan proyek ini yaitu ingin melihat bagaimana publik menanggapi ancaman malware.
“Perangkat lunak ini tampak sangat abstrak dan palsu karena namanya yang lucu dan seram, tapi menurutku, virus-virus tersebut mempertegas dunia maya dan nyata itu sebenarnya tidak begitu berbeda,” kata Guo saat dihubungi via email. “Malware adalah salah satu cara yang paling nyata di mana internet bisa menyerangmu langsung.”
Guo terkenal akan proyek-proyeknya seperti “HiPSTER ON A LEASH” dan China Headlines. Untuk “ HiPSTER ON A LEASH”, dia mengelilingi Brooklyn sambil menaiki segway yang ditarik oleh “orang hipster” pada 2014. Sementara itu, China Headlines adalah bot Twitter yang mengetwit berita utama tapi nama dan lokasinya telah diubah dengan alternatif Cina. Guo dulunya adalah pelukis, sebelum akhirnya bekerja daring 12 tahun lalu.
“Pergeserannya berkembang secepat main internet untuk senang-senang lalu berubah menjadi keseringan dan menindas—perubahan dari sekadar online setiap saat menjadi Extremely Online (Selalu Online),” kata Guo. “Saya selalu aktif di internet terlepas seberapa besar penggunaan komputerku. Saya ada di berbagai sistem yang kukendalikan sendiri, atau oleh perusahaan dan pemerintah.”
Tugas Deep Instinct dalam proyek ini yaitu memastikan virus-virus dalam laptop tersebut tidak disalahgunakan. Semua port komputer akan dinonaktifkan setelah pelelangannya sudah selesai.
“Kami menganggap proyeknya sebagai katalog ancaman virus bersejarah,” imbuhnya. “Lebih menyenangkan kalau bisa melihat monster-monster ini secara langsung.”
Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard