Lelaki di Batam Rutin Jagal Kucing untuk Obat Tensi, Terancam 9 Bulan Penjara

Lelaki di Batam Bunuh Kucing untuk Jadi Obat Penurun Tekanan Darah Tinggi Ditangkap Polisi

Kekerasan pada hewan lagi-lagi terbongkar lewat konten viral. Sebuah footage CCTV yang banyak disebar di media sosial merekam seekor kucing jalanan tiba-tiba dibunuh pakai kapak oleh seorang pria. Peristiwa keji tersebut terjadi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Minggu (14/2) sekitar jam 3 sore. Dari penyelidikan polisi, pelaku sudah bertahun-tahun membunuh kucing untuk memakan dagingnya. Pelaku beralasan daging kucing mujarab menurunkan sakit darah tingginya. Buset dah, perasaan obat penurun tekanan darah di toko udah banyak banget.

Polisi yang berbekal rekaman CCTV dan keterangan saksi berhasil menangkap pelaku di kediamannya di Kecamatan Batu Ampar, Rabu (17/2) lalu, sekitar jam setengah 12 malam. Saksi mata setempat menduga, pelaku berkeliling di sekitar lokasi murni demi mencari dan membunuh kucing, terlihat dari caranya langsung cabut begitu udah dapat mangsa. Dugaan yang benar belaka karena pelaku berinisial BSP (62) ini ngaku sendiri doi emang nyari daging kucing.

Videos by VICE

Kepada polisi, BSP bilang pernah merasakan khasiat daging kucing menurunkan darah tinggi sejak periode 1991-1996. Mungkin maksudnya bikin alibi, BSP merasa perlu cerita bahwa “obat” ini ampuh banget sampai-sampai, karena terlalu efektif, tekanan darahnya bisa terlampau rendah hingga kerap pingsan.

Pengalaman itu yang membuat pelaku beraksi pada hari Minggu kemarin. Mulanya ia merasa pusing, yang setelah diperiksakan ke apotek, ternyata karena darah tingginya kumat. Otomatis BSP teringat pengalamannya di masa lampau dan mencoba mengulanginya. Ia pun mengendarai motornya untuk mencari kucing, sampai akhirnya menemukan target di depan Indomaret Tugu Sengkuang. Pelaku lantas mengeluarkan kapak yang dibawanya, memukul kepala kucing, dan memasukkannya ke karung. Video CCTV bisa dilihat di tautan ini dengan peringatan bisa bikin syok para pencinta hewan.

BSP kini dihadapkan pada pelanggaran KUHP Pasal 302 tentang penganiayaan hewan dengan ancaman sembilan bulan penjara. “Pelaku juga saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Jika kucing tersebut ada pemiliknya, maka bisa diterapkan pasal 406 ayat 2,” ujar Direktur Direskrimum Polda Kepri Arie Dharmanto kepada Kompas.

Kejadian ini menambah rentetan kasus kebrutalan terhadap kucing oleh manusia. Belum sebulan berlalu polisi menangkap jagal kucing berinisial NS di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Dari postingan viral pemilik yang kucingnya dijagal NS, pelaku kerap memenggal kucing peliharaan orang untuk kemudian dijual dagingnya seharga Rp70 ribu per kilo.

Sayangnya, berbeda dari kasus di Kepri, polisi Sumut tidak langsung bereaksi menangkap pelaku. Sonia, si pemilik kucing yang jadi korban NS, mengaku polisi sempat menertawakan laporannya sehingga bikin geram warganet.

https://www.instagram.com/p/CKi2r8VnZWt/

Tentu saja, salah satu yang paling polisi takuti adalah nama baiknya tercemar. Unggahan Sonia yang viral membuat Polsek Medan Area memutuskan segera bergerak menggerebek NS. Dari sana, tetangga NS mengonfirmasi bagaimana pelaku tiap hari memotong kucing di teras rumahnya. Kasus mendapatkan perhatian nasional, sampai Gubernur Sumut Edy Rahmayadi merasa perlu kasih pernyataan.

Sampai berita ini ditulis, kita belum tahu dari mana pengetahuan daging kucing menurunkan tekanan darah itu didapat BSP. Andai saja doi googling sebentar di internet mencari tahu apa yang bisa kucing kontribusikan untuk tekanan darahnya, maka akan langsung ketemu bahwa peneliti sudah mendapati tekanan darah manusia bisa diturunkan justru dengan cara memelihara kucing, bukan memakannya.