Para ilmuwan dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), lembaga pemerintah Amerika Serikat yang berfokus pada kondisi samudra dan atmosfer, begitu bingung dengan temuan deretan lubang yang berada pada kedalaman hampir dua kilometer di bawah permukaan air laut. Galian misterius itu sangat rapi, mirip buatan manusia.
“Lubangnya seperti digali manusia. Namun, jika melihat tumpukan sedimen kecil di sekitarnya, lubang itu tampaknya digali oleh…sesuatu,” demikian seperti diumumkan melalui akun Twitter NOAA.
Videos by VICE
Tim NOAA menemukan lubang-lubang itu pada Sabtu (23/7/2022) waktu setempat, ketika melakukan ekspedisi kedua Voyage to the Ridge 2022 yang bertujuan menyelami dan memetakan wilayah Punggung Tengah Atlantik Utara di kepulauan Azores, pesisir Portugal.
“Kami menemukan beberapa lubang sublinier di sedimen pada saat melakukan Dive 04 dalam rangka ekspedisi kedua Ridge 2022,” terang para ilmuwan dalam pernyataan resminya. “Lubang-lubang ini telah dilaporkan sebelumnya, tapi asal-usulnya masih menjadi misteri.”
Pada 2003, sejumlah ilmuwan mengumumkan jejak lubang yang mereka temukan di wilayah tersebut. Dalam laporannya di jurnal Frontiers in Marine Science, mereka menduga krustasea laut dalam, seperti lobster buta (Acanthacaris caeca), atau makhluk dasar laut lainnya menggali sedimen hingga terangkat ke permukaan. Temuan “lebensspuren”, istilah yang menggambarkan struktur yang terbentuk secara biologis seperti lubang dan liang, benar-benar membuat para ilmuwan kala itu penasaran.
“Tidak diketahui dari mana atau bagaimana lubang itu bisa terbentuk,” tulis para peneliti yang melaporkan lubang di dasar laut pada 2003. “Hasil pengamatan kami tidak menemukan tanda-tanda organisme yang menghuni lubang. Tak ada juga tanda lubang-lubangnya terhubung di bawah permukaan sedimen… Kami berharap misteri seputar lebensspuren ini dapat terpecahkan dalam penelitian masa depan.”
Ekspedisi terbaru NOAA juga berhasil mengamati kehidupan makhluk laut dalam, seperti grenadier, lobster jongkok dan ubur-ubur kecil berwarna merah darah. Selain itu, tim ilmuwan berusaha menggali lebih banyak informasi tentang “daerah perairan dalam Zona Fraktur Charlie-Gibbs, Punggung Tengah Atlantik dan Azores Plateau yang belum terjamah”.
“Voyage to the Ridge 2022 berupaya menutup celah-celah ini, dan meningkatkan pemahaman kita tentang konteks geologi kawasan tersebut, geozahard masa lalu dan masa depan, keanekaragaman karang dan spons di sana, serta keterikatan populasi spesies laut dalam di wilayah ini dengan seluruh cekungan Atlantik laut dalam,” NOAA menjelaskan.