COVID-19

Tim WHO Menilai Virus Corona Bukan dari 'Kebocoran' Laboratorium Wuhan

Para ahli juga tidak menemukan habitat alami kelelawar di Wuhan, sehingga mengecilkan kemungkinan penularan langsung dari hewan nokturnal itu.
Tim penyelidik WHO tiba di Institut Virologi Wuhan pada 3 Februari 2021. Foto: HECTOR RETAMAL / AFP
Tim penyelidik WHO tiba di Institut Virologi Wuhan pada 3 Februari 2021. Foto: HECTOR RETAMAL / AFP

Tim ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul Covid-19 di Tiongkok telah menyimpulkan virusnya kemungkinan menular dari hewan. Dengan demikian, teori virus bocor dari laboratorium “sangat mustahil”, menurut Peter Ben Embarek, spesialis keamanan pangan dan penyakit hewan yang memimpin penyelidikan.

Mereka mengunjungi Institut Virologi Wuhan pekan lalu untuk membuktikan kebenaran insiden itu, serta mencegah wabah besar berikutnya. Dari temuannya, Embarek mengusulkan penelitian lebih lanjut di laboratorium tak lagi diperlukan.

Iklan

Dia mengatakan, Selasa (9/2/2021), hasil penyelidikannya “mengarah ke sumber penularan alami”.

Teori ini diusulkan pertama kali oleh mantan presiden AS Donald Trump. Namun, pemerintah Tiongkok menyangkal tuduhan virusnya berasal dari laboratorium Wuhan. Mereka lalu mengklaim virus, yang telah menewaskan lebih dari 2,3 juta jiwa, bisa saja menyebar dari luar negeri.

Ke-14 ahli merekomendasikan penelitian lebih lanjut tentang kemungkinan penularan dari hewan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini sejalan dengan dugaan WHO bahwa virusnya berpindah dari hewan ke manusia, alias telah terjadi penyakit zoonosis.

“Apakah ini mengubah pemahaman kita [tentang asal-usul virus corona] sebelumnya? Tentu tidak,” Embarek menyatakan pada konferensi pers sehari sebelum jadwal keberangkatan mereka.

Covid-19 pertama kali terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019, yang kemudian memicu lockdown satu kota selama 76 hari. Tiongkok mencatat lebih dari 89.000 kasus positif dan 4.600 kematian. Negara itu memberlakukan serangkaian protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran wabah.

Tim WHO mengonfirmasi Pasar Grosir Makanan Laut Huanan sebagai tempat awal penyebaran wabah, tapi tidak dapat memastikan bagaimana virusnya bisa muncul di sana.

Embarek menduga produk hewan, seperti daging beku, membawa virus dari peternakan di daerah lain atau luar negeri.

Iklan

Dia menambahkan, Wuhan jauh dari habitat alami kelelawar, sehingga tidak mungkin hewan nokturnal itu menularkan langsung virusnya.

Walaupun perjalanan mereka tidak menghasilkan jawaban pasti dari mana pandemi berasal, tim penyelidik berujar temuan mereka akan membantu penelitian di masa depan.

Tim WHO menjalani karantina selama dua minggu di hotel sebelum turun ke lapangan. Penyelidikan mereka di Wuhan berlangsung 12 hari. Selama masa karantina, mereka meninjau penelitian dan mewawancarai pihak-pihak terkait melalui sambungan telepon.

Butuh bertahun-tahun bagi peneliti untuk menemukan sumber virusnya. Penyelidikan WHO baru awalannya saja.