Konten Viral

Prajurit Taliban Jatuhkan Helikopter Black Hawk AS Karena Tak Bisa Memakainya

Militer AS meninggalkan berbagai alutsista penting di Afghanistan. Namun, Taliban yang kini berkuasa ternyata tak becus menggunakan berbagai peralatan perang sitaan tersebut.
Prajurit Taliban Jatuhkan Helikopter Black Hawk milik AS di Kabul Karena Tak Bisa Memakainya
Seorang prajurit Taliban berpose dekat helikopter Black Hawk yang ditinggalkan militer AS di Afghanistan.

Saat Amerika Serikat menarik mundur semua pasukannya dari Afghanistan, berbagai alutsista bernilai miliaran Dollar terpaksa ditinggal. Peralatan perang itu mencakup senjata mutakhir, hingga kendaraan perang seperti tank dan helikopter.

Salah satu alutsista yang kini jatuh ke tangan Taliban adalah helikopter UH 60, atau lebih dikenal sebagai seri Black Hawk. Namun, sukses menguasai aset bukan berarti bisa mengoperasikannya. Hal itu terbukti ketika pada 10 September 2022, pemerintah Afghanistan mengumumkan kecelakaan dalam latihan terbang helikopter Black Hawk di pinggiran Ibu Kota Kabul. Akibat insiden helikopter jatuh tersebut, tiga orang tewas, sementara lima lainnya luka-luka.

Iklan

Momen terjadinya insiden tersebut sempat direkam oleh warga sipil, dan kemudian marak dibagikan di medsos:

"Helikopter Black Hawk peninggalan Amerika Serikat sedang diterbangkan dengan tujuan latihan, namun akhirnya jatuh akibat problem teknis,” ujarEnaytullah Khowrazmi, tokoh Taliban sekaligus juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan seperti dilansir kantor berita Reuters.

Belum jelas berapa total alutsista milik Negeri Paman Sam yang berhasil direbut Taliban. Khusus untuk helikopter Black Hawk, setidaknya Taliban terlihat berhasil menguasai empat unit. Beberapa helikopter itu juga sempat diterbangkan pada Agustus lalu, merayakan satu tahun kembali berkuasanya Taliban di Afghanistan.

Helikopter seri Black Hawks dikenal sebagai alutsista pertahanan udara yang cukup rewel perawatannya. Selain wajib diservis rutin, penggantian spare part juga harus dilakukan berkala. Dulu, militer Afghanistan memanfaatkan jasa kontraktor asing untuk melakukan perawatan helikopter tersebut. Para kontraktor itu sekarang sudah enyah setelah Taliban kembali merebut Afghanistan, membuat pengadaan suku cadang dan servis mustahil dilakukan.

“Sekalipun Taliban melakukan berbagai trik agar helikopternya bisa terbang, saya jamin penerbangannya tidak akan aman,” ujar Letnan Jack McCain, purnawirawan AL Amerika Serikat yang pernah bertugas jadi pilot helikopter di Kandahar, Afghanistan. “Kalau melihat dari rekaman heli yang jatuh, saya juga menduga pilotnya belum lama belajar, sehingga dia tidak memahami seluk-beluk teknis penerbangan Black Hawk.”