The VICE Guide to Right Now

Seorang Remaja Menyamar Jadi Siswa SMA Elit Jepang Selama 1 Semester

Doi rajin ikut semua pelajaran di SMA unggulan Jepang ini. Penyamarannya baru terbongkar ketika akan memasuki tahun ajaran baru.
ruang kelas
Foto Ilustrasi: Rubén Rodriguez, Unsplash

Remaja Jepang satu ini sekilas tak berbeda dengan pelajar kebanyakan. Setiap harinya, dia menjalani kesibukan sebagai siswa SMA elit. Dia rajin menghadiri kelas hingga selesai satu semester. Dia siap bersekolah lagi begitu masuk tahun ajaran baru. Tak ada yang aneh dari dirinya.

Pihak sekolahnya, SMA Kaisei, mulai mencium gelagat mencurigakan pada September. Tak disangka-sangka, remaja yang selama ini belajar di sana bukan siswa mereka sesungguhnya.

Iklan

Siswa asli tidak pernah masuk dari hari pertama sekolah, dan posisinya telah digantikan oleh orang lain. Kaisei menyandang reputasi sebagai SMA unggulan, mengingat banyak alumninya berhasil masuk Universitas Tokyo—salah satu universitas terbaik di dunia—setelah mereka lulus. Bisa menjadi siswa SMA Kaisei saja sudah merupakan prestasi tersendiri, karena Jepang menerapkan wajib belajar sembilan tahun.

Ini kisah nyata, bukan cerita untuk film anime baru.

Dikutip dari surat kabar Jepang The Mainichi, perwakilan sekolah menjelaskan siswa yang mengikuti tes masuk pada 10 Februari bukan orang yang sama dengan siswa yang menghadiri kelas sejak Maret.

Japan Today melaporkan siswa asli menghadiri masa orientasi sekolah setelah lolos seleksi. Dia menunjukkan kartu identitasnya selama kegiatan tersebut. Namun, kelasnya terpaksa dilakukan secara online gara-gara pandemi. Kemungkinan dari sinilah siswa palsu beraksi.

Dia mengikuti kelas online dan tatap muka dengan menggunakan identitas siswa asli hingga akhir Juni.

Ketika semester pertama akan berakhir pada akhir Juli, pihak sekolah menyadari mereka belum menerima rapor SMP siswa asli. Rapor itu seharusnya sudah diserahkan sejak April. Ketika dihubungi oleh Kaisei, pihak sekolahnya dulu mengatakan sudah mengirim rapor ke SMA lain yang merupakan sekolah pilihan siswa asli.

The Sankei News melansir siswa palsu masih masuk kelas pada awal September, sebelum akhirnya dilaporkan ke Pemerintah Metropolitan Tokyo pada 28 September.

Menurut The Mainichi, Kepala Tata Usaha SMA Kaisei, Yoshiyuki Washizaki “tidak mengetahui” seperti apa hubungan siswa asli dan palsu.

“Kami akan lebih teliti dalam mengelola laporan panduan kumulatif agar kejadian ini tidak terulang,” ujarnya. “Kami seharusnya bisa mengonfirmasi identitas siswa dari April seandainya tidak ada pandemi. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya.”

SMA Kaisei kini telah mengeluarkan siswa asli dan melarang siswa palsu memasuki area sekolah.