Dua pekan lalu, suhu di Benua Antartika mencapai 18,3°C, menjadikannya cuaca terpanas yang pernah tercatat di kutub selatan. Suhu ekstrem yang terjadi selama 5-13 Februari menyebabkan perubahan dramatis pada lapisan es. Proses pelelehannya diabadikan oleh satelit Landsat 8 NASA, yang gambarnya kini sudah dirilis.
Gambar tersebut memperlihatkan penghijauan yang cepat di Eagle Island, sebuah daratan di ujung Semenanjung Antartika, dalam kurun waktu sembilan hari. Eagle Island berjarak sekitar 40 kilometer dari Pangkalan Esperanza, tempat rekor suhu terpanas tercatat.
Videos by VICE
Ketika gelombang panas berlangsung, lapisan es dengan cepat meleleh hingga membentuk kolam seluas 2,5 kilometer persegi. Sekitar empat inci salju terkikis, dan kemudian meleleh seperempatnya saat suhu memecahkan rekor tertinggi pada 6 Februari. NASA memperkirakan gelombang panas mencairkan sekitar 20 persen dari akumulasi salju musiman di Eagle Island.
“Ini pertama kalinya saya menyaksikan pembentukan kolam secepat ini di Antartika,” ujar Mauri Pelto, ahli glasiologi di Nichols College, di pos NASA. “Pelelehan semacam ini biasanya terjadi di Alaska dan Greenland, tidak pernah di Antartika.”
Gelombang panas sangat kuat tahun ini akibat pola cuaca atipikal di lepas pantai Amerika Selatan. Pada suhu puncak, cuaca Antartika lebih panas dari Orlando, Florida. Meskipun kedengarannya aneh, para ilmuwan menduga fenomena ini akan semakin sering terjadi sebagai dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard