FYI.

This story is over 5 years old.

Seri Foto

Perayaan Thaipusam Warga Etnis India Tamil yang Tersisa di Aceh

Sesudah tsunami melanda, warga etnis India Tamil di Serambi Makkah tinggal belasan orang saja. Kondisi ini tak menyurutkan mereka meneruskan tradisi Hindu klasik melibatkan penusukan lidah, pipi, atau badan tersebut.
Pawai Thaipusam mengelilingi desa Keudah, Banda Aceh, desa tempat warga etnis India Tamil bermukim. Semua foto oleh penulis.

Sejak Indonesia masih menjadi koloni Belanda, etnis India Tamil sudah tinggal di Nangroe Aceh Darussalam. Tapi jumlah mereka makin hari makin berkurang. Sebelum tsunami melanda Aceh, jumlah India Tamil di Aceh kurang lebih ada 50 orang. Sekarang, tinggal tersisa 15 saja, semuanya tinggal di daerah Keudah, Banda Aceh. Setelah musibah besar lebih dari 10 tahun lalu, sebagian besar warga India Tamil memilih hijrah ke Medan, Sumatera Utara. Komunitas Tamil di sana memang lebih besar daripada di Aceh.

Iklan

Kendati cuma ada belasan orang, mereka masih punya semangat tinggi meneruskan tradisi. Salah satunya dengan mengadakan tradisi Thaipusam yang berlangsung di depan kuil Palani Andawer salah satu kuil umat Hindu India yang masih tersisa di Banda Aceh. Pertunjukan budaya yang berlangsung tiap bulan ke-10 kalender Tamil itu berlangsung meriah dan warga sekitar antusias meramaikan. Ritual-ritual pemujaan memang atraktif. Orang-orang pawai sambil membawa ornamen-ornamen besar yang ditindik ke pipi dan punggung.

Rada Khrisna, salah satu anggota komunitas India Tamil di Aceh, merupakan keturunan generasi kedua. Ia mengatakan keluarga besarnya hidup di Aceh dari tahun 1934. Kakek dan orang tuanya merantau menjadi pedagang, kemudian komunitas bertambah besar karena mereka menikah dan punya keturunan. Warga India Tamil di Aceh telah melalui pelbagai zaman, dari zaman perjuangan kemerdekaan, pasca kemerdekaan, orde baru, darurat militer di era reformasi, hingga sekarang zaman di mana syariat Islam diterapkan di tanah rencong. Rada Khrisna mengatakan pemberlakuan syariat Islam tak jadi penghalang bagi mereka untuk laksanakan sejumlah ritual kegamaan Hindu yang mereka anut.

Terhitung sudah lima kali mereka menjalankan ritual Thaipusam yang merupakan tradisi tusuk lidah, badan, dan pipi. Rada Khrisna sadar, dalam menggelar kebudayaan itu tidak mungkin hanya melibatkan etnis tamil di Aceh yang jumlahnya hanya belasan. Oleh sebab itu, ia mengundang pula puluhan warga Tamil lainnya yang berada di Medan dan juga Malaysia. "Sebagian kami undang, tapi ada juga yang sukarela datang ke sini untuk ikut merayakan ritual keagamaan,” katanya.

Iklan

Berikut foto-foto puncak perayaan Thaipusam yang berlangsung pada 8 April lalu.

Warga bersiap mengarak ornamen, persiapan dilakukan di pinggir sungai Krueng Aceh

Sebelum menjalani ritual, pemuka agama terlebih dulu memanggil roh nenek moyang

Semua ritual ini dilakukan dengan tubuh yang sedang trance alias kerasukan

Seorang anggota komunitas Tamil menyiapkan sesajen untuk memberi penghormatan pada dewa. Warga sekitar sibuk memotret