Saya percaya pengaruh alkohol berlebihan bisa membuat seseorang bertindak aneh, di luar nalar, sampai geleng-geleng kepala. Saya menyaksikan sendiri buktinya dua tahun lalu. Berbekal fermentasi salak berlebihan selepas nge-band di bar kawasan Jakarta Selatan, teman saya yang super pemalu bisa rileks semeja dan ngobrol cas-cis-cus sama Danilla Riyadi—sang idola.
Lain waktu, saya juga takjub melihat seorang teman yang bahasa inggrisnya belepotan jadi punya kepedean tingkat tinggi saat berbincang dengan bule Amrik di bawah pengaruh bergelas-gelas alkohol. Tapi, seaneh-anehnya kelakuan orang Indonesia pas mabuk, saya akui bule masih punya tingkat absurditasnya sendiri. Alkohol bikin Nicolas Carr, pemuda 26 tahun asal Australia, menggila. Tindakannya akhir pekan lalu membuktikan kebodohan karakter film The Hangover enggak cuma berisi dramatisasi belaka.
Videos by VICE
Lihat deh, akibat kebanyakan nenggak 20 botol vodka, kelakuan Carr di jalanan Bali jam setengah enam pagi, Sabtu (10/8) lalu langsung jadi perhatian netizen:
Menganggap dirinya bak gabungan kapas dan Master Shifu, Carr sengaja membenturkan diri ke mobil yang melintas. Dia sekaligus melancarkan tendangan kungfu terbang ke pengendara motor yang lagi apes. Pengendara motor tersebut diketahui bernama Wawan Wirawan, pemuda berusia 22 tahun yang hendak berangkat kerja.
Nah, Wawan ini lah yang kemudian melapor aksi si bule ngamuk ke kantor polisi Kuta akibat luka lecet di bagian lengan kanan dan jari tangan kiri serta lebam di pinggang yang dideritanya. Terlebih, motornya juga rusak.
Kalau kamu pikir kegilaan hanya sampai di situ, kamu salah besar. Ternyata, sebelum lari-larian di jalan, Carr mengawali keganasannya dengan merusak kaca Circle-K dan Restoran Wahaha di Jalan Sunset Road, Kuta, sekitar pukul 05.00 WITA.
Lantas, dari rekaman CCTV 9News melaporkan bahwa Carr mendatangi dan tiba-tiba membanting seorang kakek bernama Nyoman Purda dari teras rumahnya sampai mulut dan hidung korban mengalami pendarahan. Setelah membanting Nyoman, Carr segera masuk dan mengunci diri di rumah Nyoman sembari meracau bahwa ada seseorang yang mau membunuhnya.
Carr kabur dari rumah yang ia kunci sendiri dengan melewati jendela ke arah penginapan di dekat sana. Aksi lari-larian Carr yang berlumuran darah barang tentu bikin takut penghuni penginapan. Melihat ini, penjaga penginapan yang sedang berjaga mencoba menangkapnya. Sayang, pekerjaan Carr sebagai apprentice builder alias kuli bangunan membuat tubuhnya bukan hanya besar, tapi juga berotot. Penjaga penginapan yang membenturkan badan dengan Carr hanya bisa pasrah terpental ke tanah.
Dari kesaksian Albert Daniel Voggy Rifaldo Subratha (ini kenapa namanya kayak dibuat-buat banget sih?), butuh 10 orang lebih untuk mengamankan Carr. Sebelum dibawa ke kantor polisi, Carrdiikat menggunakan selang. Turis ngamuk ini ditetapkan sebagai tersangka dan diancam hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan penjara.
Setelah diinterogasi dalam keadaan setengah sadar, Carr minta maaf dan mengaku enggak ingat apa-apa soal kebringasannya ini, semakin menegaskan bahwa dia itu emang The Hangover banget. Untung, Carr janji mau bayar ganti rugi kepada semua korban. “Yang bersangkutan mengkonsumsi alkohol yang diakuinya jenis vodka sebanyak 20 botol sehingga mabuk berat,” kata Kapolsek Kuta AKP Teuku Ricki Fadlianshah saat dikonfirmasi Detik.com.
Karena saya ngefans sama Shinichi Kudo, ada beberapa pertanyaan susulan yang muncul di benak setelah melihat video dan membaca berita tentang aksi gila ini. Pasti ada jawaban yang lebih memuaskan di balik aksi bule ngamuk tersebut. Kita harus bisa mendapatkan pesan moral dari kekerasan tanpa alasan di Bali. Berikut hasil renungan saya:
Pertanyaan Ke-1.
Dia kok sendirian aja? Selidiki teman-temannya
Hayo, di mana coba kawan-kawannya? Ayolah, mabuk vodka dan cocktails sampai dini hari masa sendirian? Apakah Carr sejak sampai di Bali dijauhi bule-bule lainnya? Atau dia adalah jomblo ngenes (astaga, istilah itu masih saya pakai saja? Atau jangan-jangan, sebenarnya Carr memang mabuk-mabukan bersama teman-temannya, lalu dia menerima tantangan menenggak substansi memabukkan agar bisa diterima ke dalam kelompok pertemanannya yang keren itu? Polisi wajib menelusuri kemungkinan tersebut. Kalau ternyata dia dikerjai teman-temannya supaya ngamuk, mereka wajib ikut diseret juga dong.
Andai dia punya temang se-geng yang sekarang berusaha tidak terkait tindakannya, saya pikir Carr perlu mencari kelompok pertemanan lain. Bukan apa-apa, soalnya sampai ditangkap pun Carr masih terlihat sendirian. Tidak ada satu pun teman minumnya malam itu yang menyelamatkannya dari kekacauan, mungkin malu atau enggak berani bertanggung jawab.
Sungguh memalukan. Melihat ini, saya sarankan kepada teman-teman Carr yang tidak loyal itu untuk lebih banyak membaca komik-komik Jepang agar mereka mengerti pentingnya solidaritas membela nakama.
Pertanyaan Ke-2.
Apakah Aksi barbar ini dampak dari kerja tidak sesuai passion?
Kita harus mendalami, Carr ini ngapain bisa sampai ke Pulau Dewata. Apakah dia sebenarnya sedang stress dan mengambil cuti liburan ke Bali demi menghibur diri yang merasa gagal? Bisa jadi Carr sebenarnya terpaksa jadi kuli bangunan karena tuntutan ekonomi dan harus melupakan cita-cita terbesarnya dalam hidup: menjadi petarung WWE atau MMA. Pengaruh alkohol malam itu lantas membuat Carr mengekspresikan keinginan terpendamnya tersebut. Ini bisa menjelaskan mengapa ia menerjang mobil, menendang pengendara motor, lalu membanting kakek-kakek.
Kalau udah begini, Carr harusnya membaca tulisan VICE tentang mengejar passion. Carr tidak boleh terjebak pada satu passion yang secara nyata sulit diraih. Dia harus mulai fokus mengembangkan minat-minat lain yang bisa mendukung masa depannya. Carr, kalau kamu baca artikel ini (dengan bantuan penerjemah ataupun Google Translator tentu saja), ingatlah bahwa kamu masih muda dan hidup tidak melulu soal menjadi petarung dalam oktagon.
Pertanyaan Ke-3.
Kenapa orang Indonesia di video viral itu kelihatan Lemah banget?
Iya, saya tahu Carr itu kuat, berotot, dan sedang beringas. Tapi, kalau kombinasi kekuatan sepuluh orang saja belum cukup mengamankan seorang pemabuk, kita para putra-putri bangsa sebaiknya mulai bercermin. Penduduk Indonesia harus lebih rajin berolahraga, mempelajari seni bela diri, atau menenggak apapun yang diminum Carr dini hari itu sampai bisa jadi liar.