Belum lama ini, aku menyaksikan sebuah kolaborasi lintas budaya yang membuatku berpikir ulang bagaimana seni tradisional bisa menciptakan jenis musik baru. Duo indie .gif dan sejumlah penabuh gamelan berkolaborasi selama dua jam pada hari terakhir Playfreely, festival musik eksperimental tahunan di Singapura.
Beat suram ala .gif dipadukan dengan alunan musik gamelan yang menggema. Selama pertunjukan, mereka mengeksplorasi berbagai genre seperti ambient dan shoegaze. Aku benar-benar dibuat kagum dengan kombinasi antara drum and bass (DnB) bising serta perkusi gamelan yang berirama. .gif sibuk memegang kendali di belakang controller-nya, sementara niyaga (penabuh gamelan) tampak asyik memainkan gender, gendang, gambang, suling, dan gong.
Videos by VICE
Kolaborasi mereka bisa ditonton dalam video singkat berikut:
Gamelan yang berasal dari Bali dan Jawa ini biasanya dilengkapi dengan sinden sebagai penyanyi. Dan kali ini vokal Weish dari .gif menggantikan posisi sinden. Kolaborasi mereka adalah paduan sempurna dari seni musik tradisional dan elektronik kontemporer.
Sebenarnya sudah banyak musik moody yang diiringi dentingan gamelan sebelumnya. Musik Aphex Twin, Kode9, Squarepusher, dan Four Tet pernah dipengaruhi alunan suara spiritual. Akan tetapi, ini pertama kalinya aku mendengar musik DnB dimainkan bersamaan dengannya.
Festival Playfreely, yang diusung oleh pelopor art rock The Observatory, menawarkan kesempatan bagi para musisi dari berbagai latar belakang untuk berimprovisasi dalam bermain musik. Untuk edisi terbarunya, festival ini mendorong para peserta untuk menciptakan sesuatu yang “menyatukan batasan yang berbeda dan membuat apa yang terlihat menjadi tak tampak”. Pernyataan ini benar-benar menggambarkan drum and bass gamelan.
Berhubung .gif belum mengunggah video lengkapnya ke internet, kalian bisa coba dengarkan musik elektronik pop mereka yang bernuansa gelap di bawah ini.
