Menyendiri Usai Diputusin Bisa Bikin Kamu Sengsara Lho

Kolase kapal diterjang badai

Kamu merasa orang paling bahagia di dunia ini. Kamu punya pacar yang penyayang, dan kehidupan asmara yang luar biasa. Kamu percaya sudah menemukan “The One”. Tak ada yang bisa memisahkan kamu dari pasangan.

Suatu hari, tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba doi berkata kalian berdua sudah tidak cocok. Sudah tiba saatnya mengakhiri kisah yang telah kamu bina bersamanya.

Videos by VICE

Hari-harimu seketika berubah kelabu. Lagu romantis tak lagi seindah dulu. Kamu hilang semangat. Makan pun tak selera. Kamu lebih sering menyendiri karena lelah berpura-pura bahagia.

Tak ayal lagi, orang cenderung menarik diri ketika ditinggal pasangan. Banyak yang lebih memilih bergumul dengan perasaannya sendiri ketimbang membagikannya pada orang lain. Namun, memendam semuanya sendiri tak ada bagusnya untukmu. Alih-alih mengobati patah hati, kamu hanya akan semakin larut dalam kesedihan.

Pertanyaannya, kenapa hal ini bisa terjadi? Apakah normal untuk menutup diri setelah putus cinta? Kalau menurut pakar hubungan Laressa Lynch, sih, kamu hanya menyiksa diri sendiri jika melakukannya.

VICE: Menurutmu, kenapa orang cenderung menarik diri setelah putus cinta?

Laressa Lynch: Siapa pun orangnya pasti akan patah hati ketika hubungan mereka kandas. Walau kamu sadar hubungan sudah tidak dapat diselamatkan sekalipun, rasanya tetap menyesakkan berpisah dengan seseorang yang penting dalam hidupmu.

Setiap orang memiliki caranya masing-masing menyikapi kesedihan setelah putus cinta. Ada yang cepat bangkit, ada pula yang galau berkepanjangan. Tak jarang orang menjadi lebih menutup diri karena terlalu larut dalam emosi yang mereka rasakan.

Apa sih sebenarnya yang bikin orang jadi tertutup begitu?

Alasannya sering kali karena mereka merasa gagal. Ketika hubungan berakhir, padahal kamu telah memperjuangkan segalanya, kamu akan merasa seolah-olah berdiri di ambang kehancuran. Kamu hanya bisa menebak-nebak letak permasalahannya dan terus dihantui pertanyaan yang tak mampu kamu jawab. Tapi pada saat yang sama, kamu juga harus menata kembali hati yang berantakan.

Jadi orang mungkin malu bercerita habis putus, apalagi kalau mereka sebelumnya berada dalam hubungan yang tidak sehat. Mereka akan berpikir lebih baik menjauh sekalian daripada harus menceritakan masalahnya.

Apakah cara ini sehat?

Tentu saja tidak. Penting bagimu untuk berinteraksi dengan orang-orang terdekat, terutama setelah putus. Patah hati akan lebih mudah diobati jika kamu menceritakannya pada sahabat atau keluarga. Mereka dapat membantumu move on, serta menarikmu keluar dari kesedihan.

Lantas apa yang bisa dilakukan supaya orang tidak menarik diri setelah putus?

Kamu perlu ingat, manusia membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidupnya. Sebagai manusia, menjalin hubungan sama pentingnya seperti makan dan tidur.

Jika ada temanmu yang putus cinta, kamu bahkan bisa menanyakan kabarnya duluan. Mereka mungkin terlihat baik-baik saja di depanmu, tapi siapa yang tahu bagaimana perasaan mereka sesungguhnya? Orang akan lebih nyaman mengungkapkan isi hati mereka kalau ada yang bersedia mendengarkan dan memahami perasaannya. Beri mereka dukungan yang tulus tanpa harus menghakimi.

Saat orang ditinggal pasangannya, tak jarang yang mereka butuhkan hanyalah tempat cerita agar terhibur. Pikiran mereka sedang ruwet, janganlah dibebani dengan komentar atau ceramah yang tidak pada tempatnya.

Bagaimana sebaiknya kita mengatasi rasa galau?

Jangan lari dari perasaanmu. Rasanya memang menyakitkan, tapi kamu perlu menghadapinya.

Masih banyak yang mencap orang lemah dan baperan kalau mereka meratapi hubungan yang gagal. Padahal, kesedihan wajar dirasakan. Kamu boleh bersedih saat kehilangan orang yang kamu cintai.

Hati akan cepat lega jika kamu jujur pada perasaan, yang mempermudah proses kamu menyingkirkan rasa galau.

Lagi-lagi, saya menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang suportif. Dengan demikian, teman atau saudaramu tak perlu takut bercerita ketika mereka putus cinta.

Selain itu, jangan lama-lama mengurung diri di rumah. Kamu harus tetap menghirup udara segar agar pikiran lebih jernih. Kamu bisa berolahraga, berjalan kaki atau bahkan memancing setiap hari supaya kamu lebih cepat menyingkirkan mantan dari kepalamu.