Ribuan 'Ikan Penis' Terdampar di Pesisir California Amerika Serikat
Kolase foto oleh VICE. Sumber foto kiri: dokumentasi David Ford. Foto kanan dari: akun Flickr/Ryan Bodenstein 
Fenomena Alam

Ribuan 'Ikan Penis' Terdampar di Pesisir California, Sekilas Kayak Invasi Alien

Fenomena alam ini bikin geger netizen. Sebenarnya mereka cacing laut, bukan ikan. Minimal si adik yang selip lidah di hadapan Presiden Jokowi waktu nyebut nama-nama ikan ga sepenuhnya keliru.

David Ford punya hobi jalan-jalan menyusuri Pantai Drakes, di California, kapanpun dia sempat. Rumahnya berlokasi tak jauh dari bibir pantai. Namun, pemandangan yang dia saksikan dari pantai pada 6 Desember lalu membuatnya terkejut. Setelah badai besar menghantam kawasan itu beberapa hari sebelumnya, ratusan burung camar berpesta menyantap sesuatu yang tergeletak di pasir pantai. Ketika Ford memicingkan mata melihat apa yang dimakan burung, dia segera bergidik.

Iklan

Ada ribuan mahluk tergeletak di pasir, mirip alien. Wujudnya merah muda, lonjong—sekitar 15 cm—dengan bentuk ujung tubuhnya mirip kulup penis. Bahkan, Ford sempat mengira sedang melihat ribuan penis tergeletak di tepian pantai. "Aku seumur-umur tidak pernah menyaksikan mahluk seaneh mereka," kata Ford saat diwawancarai Motherboard. "

"Aku jalan terus sekitar 3,2 kilometer menyusuri pantai, masih terlihat ada mahluk tersebut," imbuhnya. "Sebagian kayaknya masih hidup, jadi gerak-gerak gitu. Sebagian besar sudah mati, jadi pantai bau mirip ikan busuk."

Ford memotret kondisi pantai tersebut, lantas segera pulang ke rumah. Dia lantas googling mahluk apakah yang baru saja dia saksikan. Ternyata nama latin biota laut itu Urechis Caupo, jenis cacing populer disebut 'Ikan Penis'. Supaya lebih yakin, Ford menghubungi situs Bay Nature yang menyediakan kolom tanya jawab soal fenomena alam. Postingannya bikin geger netizen berbagai negara, terutama karena foto-fotonya dari Pantai Drakes di-share lewat media sosial.

Ford bertanya, benarkah mahluk yang dia saksikan memang cacing laut. Pakar biologi Ivan Parr merespons pertanyaannya seperti ini:

"Benar, bentuk cacing tersebut memang unik. Bentuk tersebut membuat cacing tersebut sebenarnya sangat cocok hidup di bawah tanah, termasuk di dasar samudra. Bagian depan yang seperti kulup itu berfungsi untuk mencuat sedikit di permukaan pasir, kadang mereka bisa disaksikan muncul di bibir pantai saat sedang surut."

Iklan
penis fish

Sumber foto: arsip David Ford

Parr juga punya teori tersendiri kenapa ribuan ikan penis itu bisa terdampar di Pantai Drakes. Badai memang berpengaruh terhadap insiden ini. Kemungkinan badai memicu tornado di laut, menyerap cacing laut dari perairan dangkal, terbawa hingga pantai. Parr meyakini teori tersebut, karena kejadian kayak gini pernah terjadi sebelumnya.

"Badai, terutama yang dipicu El Niño—memang sanggup menyedot isi lautan, bahkan membelah kawasan sedimen di dasar laut, dan akhirnya membuat biota laut terdampar ke tepian pantai," kata Parr.

Ford mengaku kagum sekarang menyadari keunikan ikan penis. "Saya membayangkan betapa berliku proses evolusi mahluk ini selama 400 hingga 500 juta tahun terakhir, sampai akhirnya ada banyak ikan penis di dasar samudra sana," ujarnya.

Sebenarnya bukan cuma bangkai ribuan ikan penis yang disaksikan Ford hari itu. Ada juga singa laut dan penyu yang ikut terdampar di bibir pantai. Semuanya sudah menjadi bangkai. "Kejadian ini membuat saya semakin tertarik mempelajari lautan. Samudra memang penuh dengan misteri."

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard