Bencana Alam

Bermunculan Usai Badai, Kalajengking Beracun Sengat Ratusan Orang di Mesir

Warga pedesaan Provinsi Aswan menghadapi teror beruntun: sesudah jadi korban banjir dan badai, warga terancam kalajengking mematikan. Sejauh ini sudah 503 orang tersengat.
Kalajengking Beracun Jenis Deathstalker Sengat 503 Orang di Mesir
Bencana banPhoto: KHALED DESOUKI/AFP via Getty Images

Kawasan pedesaan di wilayah selatan Provinsi Aswan, Mesir, menghadapi bencana ekologis beruntun sepanjang 11-13 November 2021. Hujan deras berhari-hari mengguyur belasan desa dipicu oleh badai. Dampaknya, banjir menerjang permukiman warga, menewaskan tiga orang. Tak lama sesudahnya, ketika banjir baru saja surut, warga harus menghadapi ancaman lain: kemunculan kalajengking beracun.

Iklan

Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan ada 503 orang yang tersengat kalajengking jenis ‘deathstalker’, yang beramai-ramai keluar dari sarang mereka di gundukan pasir akibat banjir. Rombongan kalajengking itu ditengarai mencari sarang baru, dengan mendatangi rumah-rumah warga. Kemunculan kalajengking mulai marak dilaporkan netizen ke medsos sejak 13 November 2021.

Deathstalker adalah salah satu kalajengking dengan racun mematikan, yang statusnya endemik di Mesir. Nama ilmiahnya Leiurus quinquestriatus, kalajengking ini dikenal paling agresif, tidak ragu menyerang manusia, serta racunnya dapat menewaskan orang dewasa yang punya riwayat penyakit berat. Anak balita juga berpotensi tewas bila sampai tersengat kalajengking ini.

Plt Menteri Kesehatan Mesir, Khalid Abdel-Ghafar, mengklaim pihaknya bergerak cepat membantu desa-desa di Aswan dari ancaman kalajengking beracun. Rumah sakit setempat mendapat pasokan 3.350 dosis serum antiracun, yang bisa menetralisir efek sengatan kalajengking Deathstalker.

Menurut pengamatan ahli, mayoritas sengatan kalajengking sebetulnya tidak separah ular berbisa. Namun, beberapa jenis kalajengking bisa memicu tubuh seseorang jadi demam, muntah, gampang berkeringat, sampai diare. Rasa sakit di bagian tubuh yang tersengat juga sulit hilang berhari-hari.

Gubernur Provinsi Aswan, Ashraf Attiya, menyatakan pihaknya terus mengerahkan berbagai sumber daya untuk memulihkan infrastruktur di desa-desa yang dilanda banjir. Saat ini, banyak rumah belum kembali teraliri listrik. Kondisi gelap itu membuat warga tak sadar di rumahnya ada banyak kalajengking.

Menurut catatan pemprov Aswan, akibat bencana banjir pekan lalu sebanyak 106 rumah hancur total, sementara 394 lainnya mengalami kerusakan. Bencana tersebut mempengaruhi 500 keluarga, membuat mayoritas warga masih di pengungsian sampai artikel ini dilansir.