FYI.

This story is over 5 years old.

Kuliner dan kehidupan

Membedah Dunia Para 'Fruitarians' Alias Orang-orang yang Hanya Makan Buah-Buahan

Makin banyak vlogger dan blogger yang mengkampanyekan fruitarianisme. Sayang, diet ekstrem yang pernah dipraktikkan Steve Jobs ini ditengarai berbahaya.
Ilustrasi oleh Juliette Toma

Artikel ini pertama kali tayang di Broadly Di Amerika sana ada sebuah pameo terkenal: Makan satu apel sehari bikin kita jarang ketemu dokter. Banyak orang menyakini kebenaran kalimat itu. Beberapa lainnya, kebanyakan dari mereka blogger kesehatan, membawa ungkapan itu ke level yang lebih tinggi. Mereka mendapuk buah-buahan sebagai komponen utama asupan makanan mereka. Praktik ini sebenarnya adalah cabang paling ekstrem dari vegeterianisme. Namanya fruitarianisme.

Iklan

Presentasi buah yang dimakan penganut ajaran ini bermacam-macam, tapi ada yang makan buah sampai 75 persen asupan mereka dalam sehari. Mayoritas fruitarian memakan buah sebagaimana adanya (raw diet). Malah ada yang lebih ketat lagi. Kelompok yang satu ini hanya makan buah yang sudah jatuh dari pohonnya. Seperti yang diungkap Hugh Grant dalam satu adegan kencan di film Notting Hill, fruitarian garis keras ini emoh menyakiti pohon-pohon yang menghasilkan buah-buah itu.
Belakangan, popularitas blogger yang menganjurkan fruitarianisme perlahan naik. Dua bersaudara asal Norwegia Mikkel dan Mads Gisle Johnsen mulai merangkum santapan-santapan makanan berbahan dasar buah di kanal YouTube mereka, Sweet Natural Living, setelah mulai lebih memperhatikan kesehatan mereka. "Tiap spesies hewan menyantap makanan yang spesifik dan semuanya mereka makan mentah," kata Mikkel Johnsen. "Saya jadi mikir tentang diet alami manusia. Kita semua bisa makan apa saja biar selamat tapi itu toh bukan pola makan yang ideal bagi manusia." Setelah mendalami diet makanan mentah, Mikkel menemukan buah-buahan :"satu-satunya makanan yang menarik indera kita ketika masih dalam wujud mentah adalah buah-buahan. Buah-buahan adalah satu-satunya bahan makanan yang tampak, berasa dan berbau enak tanpa harus diolah terlebih dulu." Mikkel lantas mempraktekkan diet buah-buahan. Sejak saat itu, dia jadi lebih bugar dan sehat. "Eeknya saya jadi enggak terlalu bau (Seriusan.)," katanya. "Pikiran saya jadi lebih jernih. Saya punya lebih banyak motivasi. Energi dalam tubuh saya stabil. Kandungan dalam darah bagus. Pokoknya bagus-bagus deh hasilnya."

Iklan

Mikkel and Mads Gisle Johnsen run the YouTube channel Sweet Natural Living. Screencap via YouTube

Fruitarianisme kian hari kian mainstream. Nyaris 600 orang berkumpul tahun lalu di gelaran Woodstock Fruit Festival, membayar $1.000 (sekitar Rp13,5 juta) untuk tiap kelas yang mereka hadiri. Gelaran ini adalah kesempatan besar untuk bertemu dengan fruitarian lainnya dan menyantap sayur dan buah-buahan sepuasnya (pengunjung festival dilaporkan menghabiskan 50.000 kg buah-buahan dan sayuran). Hebatnya lagi, bagi pengunjung festival, menyantap buah adalah sebuah pengalaman spiritual. "Saya begitu bugar dan bergairah setelah mengadopsi diet fruitarian," tulis Michael Arnstein admin Woodstock Fruit Festival yang juga seorang pelari ulta-marathon dalam blognya the Fruitarian. "Saya jadi manusia super apabila dibandingkan dengan kondisi fisik, mental, dan emosional populasi manusia pada umumnya." Arnstein menyantap 10-15 kilogram buah-buahan agar tetap bertenaga dan bugar. Dia mengklaim kalau pola makan barunya itu bikin dia kebal penyakit. Lebih dari itu, Arnstein juga bilang kalau kemampuan lari meningkat pesat. Salah satu penganut fruitarianisme yang paling terkenal adalah mendiang Steve Jobs. Jobs mempraktekkan pola makan ini dengan ekstrem. Dan seperti fruitarian lainnya, otak dibalik Apple ini mengaku bahwa pola makannya bikin dirinya makin kreatif. Seperti yang tertera dalam biografinya Steve Jobs, dia mengatakan, "Saya seorang fruitarian dan saya cuma akan makan daun-daunan yang dipetik perawan di malam hari, di bawah sinar bulan." fruitarianisme bahkan jadi inspirasinya untuk menamai perusahaannya Apple. Ide nama itu tersebut mampir ke benak Jobs ketika sedang mengunjungi kebun buah.

Iklan

Di sana, dia mendapati buah-buah apel yang menurutnya "menyenangkan, penuh jiwa dan tak tertelalu intimidatif." di satu titik, Jobs dilaporkan cuma mau makan apel dan wortel selama beberapa minggu.
Diet Jobs malah terbukti membongkar bahayanya praktik fruitarianism. Guna mendalami karakter Jobs dalam sebuah film biopik, aktor Ashton Kutcher mencoba meniru pola makan Jobs. Sebulan lamanya, Kutcher cuma mengkonsumsi buah-buahan. Nyatanya, senjata makan tuan. "Saya malah harus mondok di rumah sakit selama dua hari sebelum syuting dimulai," ungkap Kutcher di gelaran Sundance Film Festival 2013. "Sakitnya tak tertahan. Pangkreas saya kewalahan. Pokoknya mengerikan lah." Fruitarian umumnya merasakan apa yang dialami Kutcher. "Fruitarian sering mengalami kekurangan vitamin B12, kalsium, vitamin D, yodium, dan asam lemak omega-3. Kurangnya kandungan nutrisi ini dalam tubuh bakal memicu anemia, kelelahan, dan turunnya daya tahan tubuh," jelas Lisa DeFazio, seorang pakar diet bersertifikat, penulis buku resep makanan sehat, dan ahli kesehatan. "Kalau tubuh tak mendapatkan asupan vitamin, lemak dan protein yang cukup, tubuh kita akan mengaktifkan mode kelaparan. Artinya, metabolisme akan melambat guna menyimpam tenaga." DeFazio mengakui bahwa mengonsumsi buah-buahan penting bagi kesehatan, tapi di saat yang sama mewanti-wanti penganut diet buah untuk mengkonsumsi bahan makanan lainnya. Tujuannya agar asupan nutrisi berimbang dan kesehatan terjaga. "Buah-buah memiliki kandungan vitamin dan antioksidan seperti vitamin C dan beta-karotin. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa buah-buah bisa mengurasi risiko kemunculan banyak penyakit," tambahnya. "Tapi, jangan lupa untuk memasukkan kacang-kacangan, biji-bijian dan sayur mayur dalam makanan untuk menjaga asupan protein dan lemak. Protein dan lemak punya fungsi mencegah naiknya tekanan darah setelah makan buah." Meski bahaya fruitarianisme begitu kentara, YouTuber malah mengkampanyekan fruitarianisme sebagai gaya hidup. Freelee the Banana Girl adalah satu vlogger pewarta fruitarianisme di jagat internet. Perempuan cantik asal Australia ini merekam kesehariannya sebagai seorang fruitarian bagi 723.387 followers-nya sembari pakai bikini dan makan 51 pisang sehari. Jika para penganjur raw diet lainnya kedengaran seperti pasukan hippie kesiangan, Freelee tampil seperti vlogger gaya hidup kekinian. Bio Twitternya saja ""Bananabitches Unite," dan dia juga mengunggah foto dirinya memakai lingerie ala Kendall Jenner cuma buat pamer tubuhnya yang proporsional. Dia juga pernah memacak video kontroversial yang bikin kekisruhan di internet. Dalam video itu, Freelee mengajukan pertanyaan apakah orang-orang yang tahu dampak konsumsi produk hewani diperkenankan tetap hidup jika mereka terus mengkonsumsi daging hewan dan sejenisnya. "Kalian harus dipaksa hidup sebagai orang vegan. Kondisi planet kita sudah mewajibkan kalian jadi vegan. Kami tak bisa menunggu sampai kalian sadar," ucapnya. "Apa saya ingin membunuh orang? Ya enggak lah."

Iklan

Baca artikel VICE lainnya yang juga membahas masalah diet

Johnsen dan saudaranya memilih cara yang lebih halus. Pria itu mendokumentasikan gaya hidupnya yang bersahaja. Malah di satu kesempatan, ia menghabiskan beberapa menit menjelaskan tahap-tahap perkembangan kelapa dan bagaimana membuat sarapan dari persik dan nektarin. "Kami dapat banyak feedback positif dan itu bikin kami makin semangat," katanya. "Orang-orang ini bilang video kami menginspirasi mereka untuk hidup sehat dan banyak mengonsumsi buah."

Pengkritik fruitarianisme menuding diet ini sebagai bentuk lain orthorexia, gangguan pola makan yang mewujud dalam bentuk obsesi terhadap makanan sehat. (The National Eating Disorder Association menyebut orthorexia sebagai penyakit) "ketika seseorang membatasi asupannya pada satu atau dua jenis makanan dan jadi takut dengan makanan-makanan lainnya, ini akan memicu gangguan pola makan," ujar DeFazio. "Intinya, kalau gaya dietmu membahayakan kesehatan, pasti ada yang salah."
Mikkel bukannya tak tahu para dokter mengkritiknya. Seperti pesohor internet lainnya, dia ringan saja menganggap mereka sebagai sekelompok haters. "Kami dapat feedback negatif, tapi enggak apa-apa lah," katanya. "Ada banyak orang yang frustasi dan marah-marah di luar sana. Mereka cuma kurang makan buah dan plesiran saja kok."