FYI.

This story is over 5 years old.

Tertipu Barang KW

Nicki Minaj Tertipu Festival Musik Tiruan DWP di Cina

Manajemen Sang Ratu Rap itu ternyata tidak sadar DWP kepanjangan dari Djakarta Warehouse Project, festival musik elektronik terbesar di Asia garapan EO Indonesia. DWP versi Shanghai jelas abal-abal.
Nicki Minaj
Foto dari Instagram Nicki Minaj

Akhir pekan lalu, Nicki Minaj terbang hampir 10.000 kilometer demi menjadi bintang utama Festival Musik DWP di Kota Shanghai, Tiongkok. Penyelenggara festival tersebut membayar Nicki Minaj US$ 3 juta untuk pertunjukan 90 menit. Gimana ya ngomongnya, seharusnya acara ini seru, diramaikan sang ratu rap AS. Sayang, festival tersebut ternyata abal-abal. Nama festivalnya aja nyontek.

DWP yang asli, singkatan Djakarta Warehouse Project, rencananya digelar di Bali tahun ini demi merayakan anniversary ke-10 (meskipun nama festivalnya seharusnya di Jakarta, tapi ya gapapa deh). Untuk 2018, DWP asli akan memajang The Weeknd sebagai headliner.

Iklan

Penyelenggara di Shanghai tidak berafiliasi dengan event organizer yang menyelenggarakan DWP setiap tahun, yakni Ismaya Group. Alhasil DWP versi Tiongkok dianggap mencuri brand DWP dan mengakali Nicki serta ribuan pembeli tiket, beberapa calon penonton sudah mengorbankan uang sebesar US $420 (Rp 6 juta) demi menghadiri konser Nicki. Ketika Nicki tahu ada yang tidak beres, dia menolak naik ke panggung. Dalam video amatir yang direkam sebelum dia meninggalkan Tiongkok, dia berjanji akan kembali dengan "penyelenggara yang lebih baik."

Dalam pernyataan tertulis yang dimuat Time Out Shanghai, penyelenggara DWP palsu "mengkritik keputusan Nicki Minaj [dan timnya]" karena menolak memanggung setelah menunda rundown selama beberapa jam. Pihak panitia juga berencana mengembalikan uang tiket yang dibeli secara resmi.

Ismaya Group, kepada VICE, mengkonfirmasi bahwa perusahaan mereka tidak ada sangkut pautnya dengan DWP China.

"Penggunaan nama DWP serta variannya di acara ‘DWP CHINA 2018 – Edition 2018 DWP China Shanghai' merupakan tanpa persetujuan kami dan kemungkinan bisa dianggap sebagai pelanggaran hak cipta," demikian dikutip dari keterangan pers mereka. "Ismaya berkepentingan melindungi hak hukum kami mengenai merek dagang tersebut."

Nicki sudah kembali ke rumahnya di AS dan sedang merayakan Thanksgiving bersama keluarganya. Sementara para penggemarnya di Tiongkok terpaksa harus meratapi nasib diakali EO yang menyelenggarakan festival pakai nama tiruan.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.