Tak ada badan intelijen lain yang bisa menandingi CIA soal keaktifan di media sosial. Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat ini berusaha sebaik mungkin agar relevan dengan budaya pop masa kini. Misalnya seperti memposting foto anjing pelacak yang mereka miliki, atau memberi informasi soal teknik tradecraft menggunakan animasi di Twitter.
CIA ada di mana-mana deh pokoknya. Bahkan salah satu mantan wakil direkturnya bermain sebagai figuran di episode kedua Game of Thrones. Ajegile.
Videos by VICE
Belum lama ini Direktur CIA Gina Haspel mengumumkan lembaga mata-mata Amerika ini akan punya akun Instagram. Tujuannya memperkenalkan aktivitas mereka ke khalayak secara luas.
Namun, Edward Snowden—mantan kontraktor CIA dan Badan Keamanan Nasional (NSA) yang kini kabur ke Rusia karena membocorkan aktivitas intelijen tak etis negaranya sendiri—berpendapat akun IG ini hanya cara CIA memperbaiki reputasi. Citra lembaga itu memang hancur, setelah Snowdern membocorkan setumpuk dokumen rahasia pada 2013 lalu.
Berbagai dokumen itu mengungkapkan secara mendetail betapa pemerintah AS melakukan serangkaian pelanggaran privasi. CIA menyadap komunikasi jutaan orang, termasuk kepala negara sekutu AS. Pemimpin Indonesia turut dimata-matai tanpa alasan oleh CIA dan NSA.
“Badan intelijen ini merasa telah mengambil kesimpulan yang salah. Mereka ingin meraih simpati publik publik setelah pembocoran data pada 2013 lalu,” kata Snowden saat diwawancarai Motherboard.
Pembocoran data rahasia itu mengubah sentimen publik terhadap kegiatan intelijen Amerika. Tapi petinggi intelijen AS malah menanggapinya dengan cara yang keliru
“Mereka berusaha mengendalikan situasi dengan berpikir seperti: ‘Mentalitas mereka bukan mengaku salah karena sudah melanggar hukum pada 2013,’” katanya, “tetapi mereka lebih banyak memikirkan bagaimana caranya agar bisa menjadi lebih fleksibel dan akomodatif agar lembaganya tetap dapat melakukan apa pun yang mereka mau. Dan mereka berusaha mengecilkan pelanggaran hukum di masa lalu, dengan mengakui punya persoalan kehumasan.”
Menurut Snowden, itulah alasannya lembaga intelijen yang dulunya sangat rahasia sekarang malah punya akun media sosial.
“Mereka membuat akun Twitter atau Instagram dengan foto anjing dan lain-lain, karena mereka ingin dianggap menjadi lebih terbuka kepada masyarakat. Mereka ingin menarik kembali dukungan masyarakat,” ujarnya.
Ironisnya, NSA kesulitan merekrut operator baru setelah pembocoran data yang dilakukan Snowdern. Peretas muda dan lulusan pemograman komputer ogah bergabung dengan agen intelijen tersebut.
Tapi, yah, siapa tahu nanti NSA ikutan bikin akun Instagram juga setelah CIA. Yang jelas, secanggih-canggihnya dua lembaga intelijen Negeri Paman Sam ini, masih kalah rahasia dibanding tukang nasgor yang tiba-tiba muncul di pengkolan rumahmu sambil bawa HT. Intel melayu ala Indonesia itu konsisten dari dulu tak mau disorot oleh media. Mantab!
Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard
More
From VICE
-
Milena Magazin/Getty Images -
Marie LaFauci/Getty Images -
CRIS BOURONCLE/AFP via Getty Images -